Film
Tayang Bioskop, Banyak Kisah Eksil yang Diungkap Lola Amaria di Film 'Eksil' yang Digarap Sejak 2013
Ada banyak kisah eksil yang diceritakan sineas Lola Amaria di film Eksil yang digarapnya sejak tahun 2013 dan kini mulai tayang di bioskop Indonesia.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ada banyak kisah eksil yang dikisahkan sineas Lola Amaria di film Eksil yang digarapnya sejak tahun 2013.
Ada 10 kisah eksil yang diceritakan Lola Amaria di film Eksil garapannya itu.
Film dokumenter karya Lola Amaria berjudul Eksil itu mulai ditayangkan di seluruh bioskop mulai Kamis (1/2/2024) ini.
Baca juga: Film Eksil Garapan Lola Amaria Diputar di Bioskop, Cerita Orang Indonesia di Masa Huru-hara Politik
Eksil adalah sebutan untuk warga Indonesia yang pernah diberi beasiswa pendidikan di masa pemerintah Presiden Soekarno di awal tahun 1960-an, namun dilarang pulang lagi ke Indonesia.
Selama puluhan tahun, sejak Presiden Soeharto berkuasa selama 32 tahun, eksil tidak bisa pulang ke Tanah Airnya.
Mereka lalu menetap di sejumlah negara Eropa, seperti Belanda, Jerman, Rumania hingga Rusia.
Baca juga: Film Dokumenter Eksil Tayang di Bioskop 1 Februari 2024, Cerita Orang Terbuang dari Negeri Sendiri
Meski tinggal di negeri orang, eksil tetap mencintai Indonesia, tanah kelahirannya.
Film Eksil adalah film sejarah kelam Indonesia pada masa huru-hara politik Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) 1965 dari sudut pandang para korban.
Para korban yang dimaksudkan adalah orang-orang asli Indonesia yang tidak diakui negara hingga akhirnya terdampar di negeri orang, seperti Rusia, Belanda, Republik Ceko dan Swedia.

Di film tersebut, mereka hanya menceritakan apa yang dialami pada masa itu sampai terdampar di negara orang.
Lola Amaria mengatakan, bersama timnya melakukan riset sejak tahun 2010, termasuk mencari data keberadaan para eksil.
Lola Amaria kemudian menggarap langsung film Eksil sejak tahun 2015.
Baca juga: Nonton Film Eksil Sambil Donasi, Lola Amaria Berharap Filmnya Segera Diputar di Bioskop Indonesia
Selama tiga bulan berada di Eropa dan mendatangi berbagai negara, Lola Amaria dan timnya bertemu langsung dan berbincang dengan para eksil.
"Ini film dokumenter perdana saya," kata Lola Amaria.
Di film Eksil ini Lola Amaria menggunakan gaya bertutur supaya lebih mudah untuk dicerna terutama generasi milenial dan generasi Z.
Baca juga: Sambil Nonton Film Eksil, Lola Amaria Ajak Penonton Ikut Galang Dana dan Bantu Warga di Palestina
Dua generasi ini, sebut Lola Amaria, sudah sangat berjarak dengan sejarah masa lalu, apalagi dengan disrupsi informasi yang masif sekarang ini.
"Pada mereka, anak-anak muda, termasuk orang tua, film Eksil ini sesungguhnya kami berikan agar lebih tahu dengan keadaan yang sebenarnya yang dialami para eksil," kata Lola Amaria.
Lola Amaria mendapatkan kendala dalam proses pembuatan film dokumenter tersebut.

Selain masalah dana, persoalan narasumber yang cukup sulit untuk ditemui dan mau bercerita.
"Mereka waspada sekali terhadap kami dan menganggap kami ini sebagai intel atau mata-mata, sehingga menjaga jarak, butuh proses untuk meyakinkannya," ucap Lola Amaria.
Sari Mochtar atau akrab dipanggil Ai yang menjadi line produser film Eksil menyatakan, untuk bisa berinteraksi dengan para narasumber itu tidak gampang.
Baca juga: Film Pesantren Siap Tayang Bioskop, Lola Amaria: Pesantren Tempat Belajar yang Menghargai Perbedaan
Dibutuhkan trik dan kesabaran sehingga mereka percaya.
"Mereka bahkan curiga, ketika kami mengambil video, mereka juga mengambil video tentang kami," kata Sari Mochtar.
Untuk mensiasatinya, tim Lola Amaria sampai harus membantu memasak atau mencuci piring agar kecurigaan itu menjadi cair.
"Dari situ mereka percaya dan bisa diwawancarai secara terbuka," ucap Lola Amaria.
Tetap Cinta Indonesia
Lola Amaria menyebutkan, film Eksil tidak bermaksud mengangkat peristiwa G30S/PKI atau politiknya.
Cerita film Eksil lebih mengangkat sisi kemanusiannya dengan melihat dan mendengar langsung apa yang dialami para eksil selama menetap di negeri orang akibat terusir dari negeri sendiri.
Mereka bahkan begitu merindukan dan tetap mencintai Indonesia.
Baca juga: Lola Amaria Berduka Remy Sylado Meninggal Dunia, Pernah Angkat Cerita Novel Ca Bau Kan Jadi Film
"Film Eksil ini bukan untuk yang mengerti soal peristiwa 1965, tapi untuk generasi saya dan di bawah saya yang tiap tahun dicekoki film G30S/PKI," kata Lola Amaria.
"Itu kayaknya harus tahu dari sisi sebelahnya dan ini yang bicara orangnya langsung, yang mereka yang berda di luar negeri sebelum peristiwa PKI nggak boleh pulang dan mereka punya cerita yang jujur tentang itu," lanjutnya.
Hampir dari 10 orang yang berhasil diwawancarai mereka masih mengaku cinta Indonesia, meski beberapa dari mereka sudah beranak-pinak disana.

Bahkan secara jujur hati mereka tetap rindu pulang ke kampung halaman.
Perjuangan Lola Amaria dan tim seakan terbayar ketika film Eksil mendapat penghargaan film dokumenter terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2023.
Film Eksil akan tayang di bioskop yang telah ditentukan.
Baca juga: Kenal Baik Sejak Film Ca Bau Kan, Lola Amaria Berharap Kesembuhan Remy Sylado yang Sedang Sakit
Diantaranya Plaza Senayan XXI Jakarta, AEON Mall BSD City XXI Tangerang, Mega Bekasi XXI, TSM XXI Bandung, dan Ciputra World XXI Surabaya.
Film Eksil juga tayang di Ringroad Citywalks XXI Medan, Empire XXI Yogyakarta dan Cinepolis Plaza Semanggi, Mall Lippo Cikarang serta Flix Ashta SCBD hingga CGV Aeon Mall Jakarta Grand Cakung (JGC) dan CGV JWalk Jogja. (KIN)
Lola Amaria
film Lola Amaria
Lola Amaria film Eksil
film dokumenter Eksil
cerita film Eksil
film Eksil
Eksil
film dokumenter
Hari Ini Film Animasi 'Panji Tengkorak' Tayang di Seluruh Bioskop Indonesia, Simak Jalan Ceritanya |
![]() |
---|
Film 'Panji Tengkorak' Tayang di Bioskop Mulai Kamis Besok, Ini Pujian Wapres Gibran Rakabuming Raka |
![]() |
---|
Film 'Sampai Titik Terakhirmu' Bawa Penonton pada Perjalanan Emosional hingga Perjuangan Cinta |
![]() |
---|
Tayang di KlikFilm, Film 'Universal Language' Tawarkan Pengalaman Menonton yang Tidak Biasa |
![]() |
---|
Aghniny Haque Isi Suara Guntari di Film Panji Tengkorak, Akui Tidak Mudah hingga Harus Berimajinasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.