Berita Regional
Dokter Lo, Dokter Kaum Papa Wafat, Pernah Marah karena Orang Miskin Memaksa Bayar
Dokter Lo, dokter kaum miskin di Solo wafat pada usia 88 tahun. Dia pernah marah karena ada orang miskin memaksa membayar jasanya.
Setelah itu, Lo Siaw Ging serius untuk menekuni studi kedokteran, hingga pada tahun 1963 resmi menyandang dokter dari Universitas Airlangga.
Tak pernah berpikir kaya
Dalam perjalanan kariernya menjadi dokter, ia terinspirasi mentornya, Dr Oen Boen Ing. Dr Oen tersebut yang akhirnya mendirikan rumah sakit bernama Rumah Sakit Dr Oen, menjadi sosok penting bagi Lo untuk benar benar mengabdi kepada pasien miskin.
Sikap dermawan dan penuh jiwa sosial yang ditularkan oleh Dr Oen, membuat Lo lebih meyakini bahwa kesehatan adalah milik semua orang, termasuk orang miskin.
Ia juga pernah "marah" kepada pasiennya yang memaksa untuk membayar, meskipun saat itu dokter Lo mengetahui bahwa si pasien tidak punya uang cukup untuk membeli obat.
"Apa kamu sudah kaya dan bisa beli beras, kok mau bayar," ujarnya.
Tidak hanya itu, suami dari Maria Gan May Kwee tersebut juga tidak segan untuk memarahi orangtua pasien karena terlalu lambat memeriksakan anak mereka yang sakit.
"Saya pernah dimarahi, pas itu anak saya panas tinggi dan setelah tiga hari tidak turun turun, saya bawa ke dokter Lo. sampai sana dimarahi, kok baru sekarang," kata Yunita, warga Brengosan Solo, yang ditemui di Rumah Sakit Kasih Ibu (14/8/2015).
Kisah kedermawanan dokter Lo asal Solo ini memang sudah menjadi rahasia umum. Tidak hanya warga Solo, namun juga warga dari sekitar Solo, seperti Klaten, Sukoharjo, Boyolali dan Karanganyar.
Tidak sedikit warga yang tidak mampu datang berobat ke tempat prakteknya.
Salah satunya Yayan, pasien asal Boyolali, mengaku sempat ditanya apakah punya uang untuk membayar obat atau tidak saat mengantar puterinya berobat.
"Tadi habis anak saya diperiksa, ditanya punya uang tidak buat beli obat, lalu ya saya jujur ndak bawa uang banyak, lalu pak dokter Lo bilang ya sudah ini ditebus, nanti saya yang bayar," kata Yanuar.
Dokter Lo tombok 7-8 juta per bulan
Dalam sebulan, Lo harus menanggung kurang lebih 7-8 juta rupiah. Saat disinggung bagaiamana dirinya harus menutup uang sebesar itu dalam sebulan, Lo enggan menjelaskan secara detail.
Dirinya hanya menceritakan bahwa ada seorang donatur yang pernah mendengar bagaimana cara saya bekerja melayani pasien, dan akhirnya tertarik membantu.
| Oknum Polisi di Takalar Sulsel bersama Anggota DPRD Ditahan usai Tilep Duit Penjualan Sapi |
|
|---|
| Pria di Sumsel Ditembak Mati Polisi saat Akan Ditangkap, Ini Kasusnya |
|
|---|
| Kesang Bongkar Misteri Hilangnya Mak Onah saat Terjadi Musibah Longsor di Cosolok Sukabumi |
|
|---|
| AKP Nundarto Tak Terima Diberhentikan dari Polri perkara Selingkuh dengan Guru PAUD |
|
|---|
| Tegas! Ini Alasan Dedi Mulyadi Melarang Pengerjaan Jalan Beraspal Dilakukan pada Malam Hari |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Dokter-Lo-Saat-Melayani-Pasien-di-Rumahnya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.