Pemilu 2024
Anas Urbaningrum Janji Akan Sejahterakan Ojol jika PKN Masuk Senayan
Berdasarkan data yang dirilis Asosiasi Ojek Online GARDA, tercatat jumlah pengemudi Ojol di Indonesia mencapai sekira empat juta orang.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Feryanto Hadi
Laporan wartawan Wartakotalive.com, Rendy Rutama Putra
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) menjelaskan partainya memiliki program bagi pengemudi ojek online (Ojol).
Anas berharap program tersebut bertujuan untuk menyejahterakan para pengemudi ojol.
“Jika PKN menang, partai ini akan memperjuangkan driver Ojol mendapatkan kembali kesejahteraannya, 90 persen penghasilan merupakan hak pengemudi yang memiliki semuanya, kecuali sistem. 10 persen itu sudah cukup besar bagi aplikator, itu namanya keadilan”, kata Anas di Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Anas mengungkapkan alasan program tersebut karena pekerjaan ojol dinilainya alternatif yang banyak diminati masyarakat dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir.
Baca juga: Ketum PKN Anas Urbaningrum Belum Tentukan Arah Dukungan Capres, Ini Alasannya
Berdasarkan data yang dirilis Asosiasi Ojek Online GARDA, tercatat jumlah pengemudi Ojol di Indonesia mencapai sekira empat juta orang.
“Pekerjaan Ojol ini juga merupakan faktor pengungkit bagi tumbuhnya pengguna produk IT karena setiap Ojol pasti merupakan pemegang smartphone dengan semua fasilitas teknologi yang melekat pada perangkat tersebut,” tuturnya.
Namun Anas mengungkapkan di balik pekerjaan Ojol tersebut terdapat keprihatinan.
Keprihatinan yang dimaksud mengenai sumber posisi tawar driver yang dinilai Anas semakin lemah terhadap aplikator dan tercermin dari semakin kecilnya pembagian hasil antara pengemudi dan aplikator.
Baca juga: PKN Targetkan Satu Kursi DPR di Dapil Depok- Bekasi, Dian Farizka Yakin Lolos ke Senayan
“Berdasarkan riset kami, hampir 30 persen hasil kembali ke aplikator, sementara pengemudi hanya memperoleh 70 persen dari hasil kerja bersama, padahal dulu di awal-awal porsi driver mencapai 90 persen dari total hasil yang diperoleh. Ini kan tidak fair,” imbuhnya.
Selain itu, Anas menjelaskan aplikator hanya menyediakan sistem, sementara tenaga, alat kerja berupa kendaraan baik motor maupun mobil hingga bensin adalah tanggung jawab pengemudi.
Program yang dirancang tersebut diharapkan Anas dapat menjadi solusi mengatasi penilaian keprihatinan yang dimaksud.
“Terkait posisi di atas, yang lebih masuk akal adalah seorang pengemudi harus dipandang sebagai mitra penuh oleh aplikator, bukan karyawan yang terus dikurangi porsi pembagiannya” pungkasnya. (m37)
| Sekretaris KPU Jakarta Dirja Abdul Kadir Ungkap Pekerjaan KPUD Jakarta Belum Selesai |
|
|---|
| Sempat Khawatir pada Kerawanan, KPU Jakarta Apresiasi Kinerja Polri Amankan Pelaksanaan Pilkada 2024 |
|
|---|
| DKPP Prihatin Masih Banyak Penyelenggara Pemilu Tidak Netral di Pemilu 2024 |
|
|---|
| Bawaslu Kabupaten Bekasi Rilis Laporan Akhir Pengawasan Pemilu 2024, Ini Hasilnya |
|
|---|
| Gugatan Kader PKB Calon Anggota DPR Terpilih yang Dipecat Cak Imin Dikabulkan Bawaslu |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.