Viral Media Sosial

Viral Arya Wedakarna Rasis ke Muslimah, Ustaz Abdul Somad: Pilihlah Orang-orang yang Santun

Viral Arya Wedakarna Rasis kepada Muslimah, Ustaz Abdul Somad Posting Perjumpaannya dengan Raja Bali Dr Ida Cokorde Pemecutan XI

|
Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Kolase Senator Bali, Arya Wedakarna dan Ustaz Abdul Somad 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jagat media maya dihebohkan dengan pernyataan kontroversial Senator Bali, Arya Wedakarna yang rasis terhadap muslimah.

Dalam video yang beredar, Arya Wedakarna terlihat meluapkan amarahnya kepada Kepala Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara, Kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, dan pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Dengan nada tinggi, Arya Wedakarna meminta agar wanita berhijab tidak tempatkan di posisi penyambut tamu atau frontliner Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Alasannya karena muslimah tidak mencerminkan budaya Bali.

Hijab pun disebutnya sebagai penutup kepala yang tidak jelas.

"Saya nggak mau yang frontline-frontline itu, saya mau gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan, terbuka," kata Arya dalam video yang beredar di media sosial.

"Jangan kasih yang penutup-penutup nggak jelas. This is not Middle East. Enak aja di Bali. Pakai bunga kek, apa kek, pakai bije di sini. Kalau bisa, sebelum tugas, suruh sembahyang di pure, bije pake," lanjutnya.

Pernyataan Arya Wedakarna pun memicu kemarahan publik, khususnya umat muslim.

Mantan seleb itu pun dilaporkan atas dugaan penistaan agama dan SARA. 

Ustaz Abdul Somad bertemu dengan Raja Bali Dr Ida Cokorde Pemecutan XI di Bali pada tahun 2018.
Ustaz Abdul Somad bertemu dengan Raja Bali Dr Ida Cokorde Pemecutan XI di Bali pada tahun 2018. (Instagram @ustadzabdulsomad_official)

Ustaz Abdul Somad: Pilihlah Orang-orang yang Santun

Tak hanya sebatas itu, beragam media sosial pun diramaikan dengan beragam pernyataan.

Mereka mengecam keras pernyataan Arya Wedakarna dan menuntutnya untuk meminta maaf.

Bersamaan dengan ramainya aksi penolakan, Ustaz Abdul Somad turut mengunggah postingan terkait Bali.

Lewat status instagramnya @ustadzabdulsomad_official pada Kamis (4/1/2024), Ustaz Abdul Somad awalnya mengulas tentang inovasi yang dihadirkan oleh maskapai penerbangan Thai Airways.

Thai Airways yang semula tidak menyediakan makanan halal pada tahun 2002 kini sudah menghadirkan makanan halal.

Tak hanya itu, Thay Airways diungkapkannya kini juga menghadirkan hingga Islamic Traveling dan sejumlah program lainnya.

"Tahun 2002 saya pulang dari Cairo, transit di Bangkok. Dari Bangkok saya naik pesawat Thai Airways menuju Kuala Lumpur. Saya tidak bisa makan. Karena makanan tidak halal," ungkap Ustaz Abdul Somad.

"Tahun 2020 saya pulang dari Swiss, transit di Bangkok. Dari Bangkok ke Jakarta saya naik pesawat Thai Airways. Ternyata di box makanan sudah ada tulisan ‘Moslem Food’," bebernya.

"Masyarakat Thailand cerdas, menangkap peluang ekonomi pasar Muslim Asia Tenggara dan Timur Tengah dengan program Moslem Food, Islamic Traveling dan program lainnya yang memberikan kenyamanan," tambahnya.

Menilik inovasi yang dilakukan Thai Airways, Bali diungkapkan Ustaz Abdul Somad lebih memiliki keunggulan.

Oleh karena itu, jelang Pileg 2024, dirinya mengimbau masyarakat Bali untuk memilih sosok wakil rakyat yang mampu membangkitkan ekonomi Bali dan menampilkan keramahan Bali.

Sosok tersebut seperti halnya Raja Bali Dr Ida Cokorde Pemecutan XI.

Meski berbeda keyakinan, Dr Ida Cokorde Pemecutan XI menjamin keselamatan Ustaz Abdul Somad selama berdakwah di Masjid An-Nur Bali pada tahun 2018 silam. 

"Bali jauh lebih menarik dari Thailand. Saatnya saudara-saudara saya sebangsa dan se tanah air di Bali menentukan pilihan," tulis Ustaz Abdul Somad.

"Pilihlah orang-orang yang santun, mampu membangkitkan ekonomi Bali dan menampilkan keramahan Bali, seperti yang pernah saya rasakan dari Raja Bali Dr Ida Cokorde Pemecutan XI saat beliau mengawal dan menjamin keselamatan saya berdakwah di Masjid An-Nur Bali tahun 2018," tutupnya.

Postingan Ustaz Abdul Somad pun disambut ramai masyarakat.

Beragam pendapat dituliskan dalam kolom komentar postingannya.

@febri_triad82's: Halus dan mak JLEBBB.... Sehat2 Stadz...

@fransisca.hasibuan.84's: Ada satu orang senator yg islamphobia ustadz. Semoga Allah memberikan hidayah kepadanya

@triayunoverani's: BARAKALLAHU USTADZ....kita dukung DR Cokorda dan teamnya yg santun untuk terpilih kembali yes...

@choliez_noer_'s: Raja pemecutan XI yang telah berpulang, raja yg sangat humble dan merangkul semua golongan di Bali. Dan sehat selalu untuk UAS.

@califa.id's: Semoga pemimpin bali yg islamophobia sadar bahwa yg wisata di bali tidak hanya orang bali......orang Indonesia 85 persen muslim

Viral Arya Wedakarna Hina Wanita Berhijab

Diberitakan sebelumnya, Senator Bali Arya Wedakarna viral setelah videonya marah kepada Kepala Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara, Kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, dan pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai tersebar luas di media sosial.

Dalam video tersebut, Arya Wedakarna menyinggung jilbab atau hijab yang dikenakan oleh muslimah.

Dirinya meminta agar wanita berhijab tidak ditempatkan sebagai frontliner di Bandara I Gusti Ngurah Rai karena tidak mencerminkan budaya Bali.

"Saya nggak mau yang frontline-frontline itu, saya mau gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan, terbuka," kata Arya sebagaimana dalam video yang beredar.

"Jangan kasih yang penutup-penutup nggak jelas. This is not Middle East. Enak aja di Bali. Pakai bunga kek, apa kek, pakai bije di sini. Kalau bisa, sebelum tugas, suruh sembahyang di pure, bije pake," lanjutnya.

Klarifikasi Arya Wedakarna

Usai videonya viral, Arya Wedakarna pun mengklarifikasi.

Dikutip dari akun Instagram resminya, Arya menjelaskan pada masa reses ia bertemu dengan stakeholder Bandara I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali.

"AWK ngamuk dan menegur kepala Bea Cukai Bali Nusra, Ngurah Rai, dan GM Bali Airport," begitu keterangan tersebut.

Arya menuding, ada dua oknum staf terdepan Bea Cukai atas nama Nia dan Pangeran asal Jakarta dan Jawa Timur yang diduga melaksanakan tugas tanpa standar operasional prosedur (SOP) kepada warga Bali yang baru mendarat.

Arya menyebut, kedua pegawai itu terindikasi tidak ramah, jutek, dan sinis.

Arya pun meminta dua pegawai itu untuk segera dimutasi keluar Bali.

"Atau kepala Bea Cukai yang akan dipindah keluar Bali, silakan pilih," kata Arya mengancam.

Selain itu, Arya juga mempertanyakan gelar predikat terburuk di dunia untuk Bandara I Gusti Ngurah Rai dan kasus operasi tangkap tangan (OTT) pejabat imigrasi akibat korupsi fast track.

Senator atau anggota DPD RI Bali Arya Wedakarna menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf atas pernyataannya yang dianggap menyinggung kelompok lain.

"Jika ada kelompok lain merasa tersinggung dan keberatan, saya memohon maaf dengan tulus," jelas Arya Wedakarna dalam klarifikasinya di @Dr. Arya Wedakarna, Selasa (2/1/2024).

Profil Arya Wedakarna

Sebelum terjun ke dunia politik, Anggota DPD RI itu merupakan seorang selebriti.

Arya Wedakarna pernah tergabung dalam grup vokal FBI bersama Indra Bekti dan Roy Jordy.

Selain itu, di dunia hiburan era 1990an Arya pernah terjun di dunia modeling dan menjadi cover boy majalah Aneka.

Pria kelahiran 23 Agustus 1980 itu sempat menjadi anggota DPD Bali dengan perolehan suara sebesar 178.934 suara pada tahun 2014-2019.

Selain itu, Arya juga dinobatkan sebagai Doktor Ilmu Pemerintahan Termuda di Indonesia saat berusia 27 tahun.

Ia juga meraih predikat Rektor Universitas Termuda di Indonesia saat berusia 28 tahun oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).

Namun bukan kali ini saja Arya pernah bersinggungan dengan isu SARA.

Pada 7 Agustus 2014, melalui akun facebooknya, Arya Wedakarna, menulis status yang menyatakan penolakannya terhadap perbankan syariah di Bali.

Pun dia dituduh sebagai provokator penolakan Ustad Abdul Somad (UAS) yang akan melakukan dakwah di Bali pada bulan Desember 2017.

Arya juga pernah dilaporkan masyarakat Muslim di Bali seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Bukan hanya bersinggungan dengan umat muslim, Arya juga pernah bersinggungan dengan umat Hindu Bali.

Arya Wedakarna dilaporkan ke Dit Krimsus Polda Bali, Jumat (30/10/2020) oleh perguruan Sandhi Murti dan kelompok masyarakat Nusa Penida.

Arya dilaporkan atas dugaan melecehkan simbol agama Hindu Bali.

Saat itu umat Hindu Bali tersinggung dengan Arya yang menyebut bahwa semua pujaan orang Bali itu adalah makhluk.

Baca Berita WARTAKOTALIVE.COM lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved