Berita Internasional

Sosok Mantan Capres Korea Selatan yang Ditusuk di Tengah Blusukan, Getol Jadi Oposisi

Pejabat Korea Selatan Lee Jae-myung ditusuk saat tengah blusukan dan wawancara dengan awak media.

Editor: Desy Selviany
Istimewa
Pemimpin oposisi Korea Selatan Lee Jae-myung ditusuk saat blusukan 

WARTAKOTALIVE.COM - Pejabat Korea Selatan Lee Jae-myung ditusuk saat tengah blusukan dan wawancara dengan awak media.

Lee Jae-myung, ditikam di leher saat melakukan sesi wawancara dengan pers usai mengunjungi Kota Busan pada Selasa (2/1/2024).

Pelaku langsung ditangkap di lokasi kejadian. Namun Polisi belum mengungkapkan motif penikaman Lee Jae Myung.

Sosok Lee Jae Myung sendiri cukup berpengaruh di Korea Selatan. Pria kelahiran 22 Desember 1964 itu merupakan pemimpin oposisi di negeri gingseng tersebut.

Lee merupakan Pemimpin Partai Demokrat Korsel yang saat ini merupakan oposisi bagi pemerintah Korsel.

Selain itu Lee adalah seorang politikus dan jaksa Korea Selatan yang menjabat sebagai Gubernur Provinsi Gyeonggi sejak 2018.

Sebelum itu, ia menjabat sebagai Walikota Seongnam, kota terbesar kesepuluh di Korea Selatan, dari 2010 sampai 2018. Kemudian Lee gagal masuk Majelis Nasional pada 2008.

Awal Karir Politik

Karir politik Lee dimulai pada tanggal 23 Agustus 2005. Ia bergabung dengan Partai Uri yang berkuasa saat itu, pendahulu Partai Demokrat Korea, dan menyatakan pencalonannya sebagai walikota Seongnam.

Ia mencalonkan diri sebagai kandidat pada pemilu lokal tahun 2006, namun kalah dengan 23,75 persen suara karena buruknya opini publik mengenai Partai Uri dan pemerintahan Roh pada saat itu.

Pada pemilihan presiden tahun 2007, Lee Jae-Myung menjabat sebagai wakil kepala senior Kantor Kandidat Presiden Chung Dong-young dari Partai Baru Demokratik Bersatu.

Baca juga: Perangkat Robotik Asisten Rumah Tangga AI Agent dari LG Electronics, Siap Ramaikan CES 2024

Pada pemilihan umum tahun 2008, ia mengajukan pencalonan di daerah pemilihan Seongnam Jungwon A, namun dikalahkan oleh Cho Sung-jun pada pemilihan pendahuluan.

Ia kemudian dicalonkan di daerah pemilihan Seongnam Bundang A, namun, Lee kembali menerima kekalahan dengan 33,23 persen suara.

Di tahun 2021, Lee mendeklarasikan pencalonannya pada pemilihan presiden untuk Pemilu 2022.

Lee menekankan kebijakan yang akan menjamin kesetaraan bagi masyarakat dari semua latar belakang di negara tersebut, dan meningkatkan posisi Korea di luar negeri sebagai negara yang menyediakan barang publik bagi komunitas global.

“Kita berada pada masa transformasi besar,” kata Lee dalam pidato yang disiarkan televisi segera setelah pencalonannya.

“Tujuan pertama saya, jika saya terpilih sebagai presiden, adalah membantu Korea memimpin upaya memerangi perubahan iklim, pandemi global, dan revolusi teknologi yang semakin pesat.

Lee menjadi calon dari Partai Demokrat Korea pada 10 Oktober 2021. Saat itu Lee memenangkan mayoritas suara pada pemilihan pendahuluan dan langsung maju ke pemilihan presiden tanpa putaran kedua.

Dalam pidato penerimaannya, Lee menyatakan ambisinya untuk menciptakan Republik Korea baru melalui reformasi dan praktik.

Namun dalam pemilihan umum, Lee kalah dari Yoon Suk Yeol dari Partai Kekuatan Rakyat. Lee kalah tipis dengan perolehan suara 47,8 persen berbanding 48,6 persen.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved