Berita Jakarta

BNN RI Ungkap Ada 93 Narkotika Jenis Baru yang Masuk ke Indonesia

Irjen Pol Marthinus Hukom mengatakan narkotika tersebut diketahui berasal dari berbagai negara dengan skala internasional

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Kepala BNN RI Marthinus Hukom 

Laporan wartawan Wartakotalive.com, Rendy Rutama Putra

WARTAKOTALIVE.COM, CAWANG - Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) sampaikan total 93 narkotika jenis baru atau New Psychoactive Substances (NPS) mulai beredar di Indonesia.

93 New Psychoactive Substances sesuai diatur dalam Undang - Undang kesehatan dan telah dimasukan kedalam kategori narkotika.

Kepala BNN RI Irjen Pol Marthinus Hukom mengatakan narkotika tersebut diketahui berasal dari berbagai negara dengan skala internasional.

"93 New Psychoactive Substances berasal dari negara Meksiko, Myanmar, Iran dan Amerika Latin. (narkotika) Yang dicampur dan masuk ke Indonesia. Itu berkembang terus, setiap tahunnya dan bertambah," kata Marthinus saat press conference di kantor BNN RI, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (28/12/2023).

Baca juga: Jumat Besok Polisi akan Gelar Reskonstruksi Kasus Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa

Berdasarkan data, negara Meksiko mendominasi

Kartel dari negara itu telah mencampur berbagai jenis narkotika maupun jenis bahan kimia yang akan masuk ke Indonesia.

 Marthinus menuturkan untuk memberantas modus haru tersebut, BNN RI tengah rutin bertukar informasi untuk memahami dan mengetahui hingga melakukan penindakan.

"Apabila kami sudah melakukan penyelidikan di (tes) laboratorium akan ditemukan zat mengandung narkotika, kita akan proses melalui undang - undang yang berlaku," ujarnya. 

Sebagai informasi, berdasarkan 93 jenis NPS tersebut, 90 jenis diantaranya telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 dan 31 Tahun 2023. 

Baca juga: Sepanjang 2023, Polda Metro Temukan 3.792 Pengguna Narkoba, Naik 204 Persen Dibanding 2022

Sebagai upaya antisipasi dari perkembangan peredaran NPS, BNN RI tengah gencar melakukan penguatan terhadap laboratorium narkotika di Indonesia. 

“Berdasarkan data yang dihimpun oleh Puslab BNN RI dari seluruh laboratorium narkotika di Indonesia, pada tahun 2023 telah dilakukan pengujian terhadap 22.183 sampel, dimana 21.531 diantaranya positif narkotika, 9 psikotropika, 5 prekursor, dan 638 sampel lainnya adalah negatif,” pungkasnya. (m37)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved