Berita Pendidikan

Edukasi Komunikasi dan Literasi Digital, Mahasiswa Universitas Paramadina Sasar Remaja di Tangerang

Mahasiswa Paramadina Graduate School Communication (PGSC) gelar edukasi komunikasi dan literasi digital di SMK PGRI Larangan, Kota Tangerang.

Editor: PanjiBaskhara
PGSC Paramadina
Mahasiswa Paramadina Graduate School Communication (PGSC) gelar edukasi komunikasi dan literasi digital di SMK PGRI Larangan, Kota Tangerang, Minggu (10/12/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM - Mahasiswa Paramadina Graduate School Communication (PGSC) mengadakan edukasi komunikasi dan literasi digital di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI Larangan, Kota Tangerang, Minggu (10/12/2023).

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan remaja yang merupakan siswa kelas XII dapat memahami tata cara berkomunikasi yang tepat di tengah semakin canggihnya digitalisasi.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah dan para guru SMK PGRI Larangan, karena telah menerima kehadiran dan mendukung niat baik kami."

"Agenda ini merupakan pemenuhan tugas Komunikasi Korporat dan Pemberdayaan Masyarakat, Universitas Paramadina."

Baca juga: Yenny Wahid Siap Jadi Cawapres, Mengaku Dekat dengan Anies: Beliau Tawari Saya Dosen di Paramadina

Baca juga: SOS Childrens dan PGSC Paramadina Sosialisasi Dunia Kerja dan Digital Marketing ke Remaja di Bogor

"Semoga siswa-siswi yang hadir juga dapat menyerap materi mengenai literasi digital yang dipaparkan oleh tim kami" ujar Ketua Panitia kegiatan ini, Himas Puspito Putra.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK PGRI Larangan, Riskon Arifiyanto, S.Pd mengatakan kegiatan mahasiswa PGSC Paramadina ini dinilai membantu untuk anak-anak didiknya.

"Kami dari pihak sekolah sangat berterima kasih kepada Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina, karena telah mengadakan kegiatan ini di sekolah kami. Kami sangat terbantu, karena memang komunikasi dan literasi digital sangat perlu untuk anak didik kami,"

"Apalagi anak-anak sangat antusias menggunakan media sosial. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, siswa kami dapat lebih bijak menggunakan media sosial" papar Riskon Arifiyanto, S.Pd.

Tim Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina yang gelar agenda ini terdiri dari delapan mahasiswa.

Diantaranya, Himas Puspito Putra, Sunnaholomi Halakrispen, Ria Ekawati Siahaan, Mohamad Maryudi Setiawan, Irfan Satria Prasetyo, Linda Perianti Kende, Sintia Nur Cahyani, dan Mochamad Ade Maulidin.

Materi yang dirancang tim telah disesuaikan dengan kebutuhan siswa SMK PGRI Larangan kelas XII saat ini. Apalagi penggunaan internet di era digital menjadi primadona bagi remaja, khususnya media sosial.

Selain memaparkan materi komunikasi dan literasi digital, tim yang diwakili Sunnaholomi Halakrispen juga memperkenalkan salah satu profesi terkait Ilmu Komunikasi, yaitu public relations (hubungan masyarakat).

Sebab, hubungan masyarakat merupakan salah satu mata pelajaran di SMK PGRI Larangan.

Sedangkan materi literasi digital, menekankan pentingnya etika dalam menggunakan internet atau netiquette.

Berbagai norma berinternet dijelaskan, hingga contoh etika buruk pengguna internet. Siswa juga diajak berdiskusi membahas contoh-contoh tersebut.

"Perilaku online tidak hanya mempengaruhi diri sendiri, tetapi juga orang lain. Bahayanya, tindakan online berdampak terhadap reputasi, hubungan, dan masa depan."

"Selain media sosial, etika berinternet juga perlu diterapkan di media lain, seperti games online, WhatsApp Group, serta online forum,” jelas Mohamad Maryudi Setiawan.

Selanjutnya, pada materi komunikasi di media sosial dijelaskan bahwa kehadiran beragam media sosial semakin meningkatkan intensitas hubungan sosial remaja secara online.

Namun, mahir menggunakan internet belum tentu mahir berkomunikasi di media sosial.

“Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam mengasah kemampuan komunikasi remaja di media sosial, yaitu norma yang berlaku, berpikir kritis, empati, serta partisipasi dalam menjalin relasi sosial."

"Remaja wajib memperhatikan pemilihan bahasa, emotikon, stiker, keakurasian informasi yang akan disebar atau bukan berita bohong (hoaks), hingga imbauan tidak menyebar privasi orang lain" papar Sunnaholomi Halakrispen.

Ketiga materi tersebut pun diterima baik oleh para siswa dengan antusias yang luar biasa.

Siswa-siswi mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat.

Sejak awal hingga akhir kegiatan, mereka fokus mendengarkan setiap materi dan aktif berpartisipasi dalam diskusi yang serius namun santai.

"Saya senang dengan materi yang disampaikan Kakak-kakak dari Universitas Paramadina, karena materinya bermanfaat. Materinya itu tentang hubungan masyarakat, cara beretika di media sosial, dan komunikasi dua arah sangat menarik bagi saya."

"Mungkin ke depannya kegiatan ini bisa dilaksanakan kembali, untuk menambah ilmu serta pengetahuan yang baru" ucap salah satu siswa SMK PGRI Larangan yang menjadi peserta kegiatan ini.

(Wartakotalive.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved