Konser Coldplay
FPI Bakal Geruduk Lokasi Konser Coldplay di GBK, Aziz Yanuar Janji Tak Bakal Bikin Rusuh
Novel menegaskan Massa Granati LGBT akan melakukan aksi skala besar, jika konser Coldplay tetap berjalan
Penulis: Nurmahadi | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Reporter Wartakotalive.com, Nurmahadi
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Massa Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) akan menggelar aksi lanjutan, terkait tolak konser Coldplay, pada Rabu (15/11/2023) esok hari.
Rencananya, aksi tersebut akan digelar Granati LGBT di Jalan Asia Afrika, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, sekira pukul 12.30 WIB.
DPP Front Persaudaraan Islam (FPI), Aziz Yanuar memastikan, aksi massa bersama lintas agama yang turut menolak LGBT itu, akan berlangsung secara damai.
“MUI dan ormas-ormas lintas agama yang peduli dengan bahaya kampanye LGBT. Insyaallah tidak (terjadi gesekan) karena semangat kita sama menolak kampanye LGBT,” ujar dia kepada wartawan, Selasa (14/11/2023).
Baca juga: Coldplay Tiba di Jakarta, Novel Bamukmin Kecele, Gertak Sambalnya Dicuekin Sandiaga
Aziz menyampaikan, aksi massa yang digelar di Jalan Asia Afrika itu dilakukan, untuk menekan para personil band Coldplay, agar tak mengkampanyekan LGBT.
“Konsisten tolak secara konsistusi. Insyaallah ratusan yg memang peduli dgn kampanye LGBT laknat,” kata Aziz.
Diberitakan sebelumnya, Juru bicara Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT), Novel Bamukmin sebut pemerintah masih belum memberikan jaminan bahwa Coldplay tak akan mengkampanyekan LGBT, hingga saat ini.
Padahal kata dia, konser satu hari lagi akan digelar, yakni pada 15 November 2023 mendatang.
Atas hal itu, pihaknya akan terus melakukan aksi tolak konser Coldplay, selama pemerintah tak memberikan jaminan tersebut.
Baca juga: Coldplay Gelar Konser di SUGBK, Tiga Rute TransJakarta Ini Melayani Penumpang hingga Pukul 01.00 WIB
"Untuk aksi tolak konser Coldplay akan lanjut selama tidak ada jaminan Coldplay tidak kampanye LGBT," katanya saat dihubungi, Selasa (14/11/2023).
Terlebih, jika dalam konser tersebut, ternyata ada unsur LGBT yang dipertontonkan Coldplay, Novel mengaku tak akan segan untuk berjihad.
"Apalagi ternyata dalam konsernya benar-benar ada kampanye itu (LGBT), maka saya serahkan kepada umat Islam untuk menyikapinya dan saya siap jihad untuk itu," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Novel Bamukmin sebut Menkopolhukam tantang perang, jika pihaknya menghalangi konser Coldplay di Gelora Bung Karno (GBK) pada Rabu 15 November mendatang.
Hal itu menurut Novel, diduga disebabkan karena adanya kepentingan politik.
Novel menuturkan, Menkopolhukam sampaikan tantangan akan menurukan aparat, jika PA 212 ikut campur dan mendesak untuk membatalkan konser Coldplay.
Tantangan itu kata Novel, merupakan sebuah provokasi, sehingga pihaknya melaporkan Menkopolhukam ke Mabes Polri.
"Nah itu kami laporkan ke Mabes Polri, karena ada indikasi kuat Menkopolhukam ini memprovokasi, dan diduga ada kepentingan politik kelompoknya untuk mendukung Coldplay ini," ujar Novel kepada wartawan, Senin (13/11/2023).
Tantangan Menkopolhukam itu juga dijawab oleh Novel Bamukmin.
Dia mengaku, akan menerjunkan massa untuk mengepung GBK, Bandara, hingga hotel saat koser Coldplay berlangsung.
Novel mengatakan, permasalahan atas penolakan gelaran konser Coldplay itu, sudah dilayangkan ke Menko Polhukam sejak enam bulan lalu.
Hingga kini lanju Novel, pemerintah belum memberikan jaminan, jika Coldplay tak mengkampanyekan LGBT saat konser digelar.
"Tuntutan kita adalah, untuk membatalkan konser Coldplay yang sama sekali sampai saat ini, tidak ada jaminan untuk tidak ada kampanye LGBT," kata dia kepada wartawan saat menggelar aksi di Kedutaan Besar Inggris, Jumat (10/11/2023).
"Sebenarnya ini permasalahan udah lama, enam bulan yang lalu, kita sudah konfirmasi kepada unsur-unsur terkait, enggak ada tanggapan. Artinya tidak ada itikad baik, karena semua yang kita tempuh mereka tolak," sambungnya.
Novel menegaskan Massa Granati LGBT akan melakukan aksi skala besar, jika konser Coldplay tetap berjalan, tanpa adanya jaminan untuk meniadakan kampanye LGBT.
Dia mengaku pihaknya akan menggeruduk GBK, Bandara, hingga hotel tempat singgah para personil band Coldplay.
"Puncaknya tanggal 15 November kita akan melakukan aksi besar-besaran, kami langsung bergerak ke GBK. Bisa juga ada kemungkinan ke Bandara kalau ada informasi band Coldplay datang. Bisa juga kemungkinan kita kepung hotel," jelasnya.
Coldplay Tiba di Jakarta
Band asal Inggris, Coldplay siap manggung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).
Sehari jelang aksi panggung perdananya di Indonesia itu, Coldplay yang sejak lama pro kemerdekaan Palestina itu dikabarkan sudah mendarat di Jakarta.
Promotor TEM Management dan PK Entertainment mengabarkan bahwa Chris Martin dkk telah tiba di Jakarta, Selasa (14/11/2023).
"Welcome to Jakarta, Coldplay," tulis akun media sosial TEM Management, Selasa siang.
Tidak ada kehebohan seperti ancaman pihak yang menolak konser Coldplay saat kedatangannya di Jakarta.
Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan sudah berbicara dan memfasilitasi pihak-pihak yang menolak konser Coldplay diantaranta petinggi PA 212 Novel Bamukmin.
Baca juga: Coldplay Gelar Konser di SUGBK, Tiga Rute TransJakarta Ini Melayani Penumpang hingga Pukul 01.00 WIB
Konser Coldplay, kata Sandiaga akan tetap digelar meski ada penolakan berupa ancaman pembakaran panggung dari gerakan nasional anti-LGBT (Granati LGBT).
Sandiaga mengatakan telah berkoordinasi dengan kepolisian agar konser Coldplay di Jakarta dapat berjalan dengan aman dan nyaman.
"Semua keinginan untuk mengungkapkan pendapat telah terfasilitasi dan tentunya kita hormati, tapi konser ini sudah sangat ditunggu dan sudah masuk dalam kaidah koridor hukum kita, maka semua pihak kita ajak agar konser Coldplay ini sukses dan lancar," ucap Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid di Jakarta, Senin, 13 November 2023.
Menurut Sandiaga target keuntungan yang didapat dari konser musik ini berkisar antara 1.000 sampai 1.500 dolar AS per paket atau sekitar RP 1,17 triliun.
Target penonton diperkirakan akan mencapai 60 hingga 80 ribu.
"Jadi, kalau kita lihat ada total 80 atau 60 ribu yang kita targetkan untuk penonton yang berarti ada puluhan ribu wisatawan, maka kita mungkin bisa melihat angka antara 70 sampai 75 juta dolar AS," jelas Sandiaga.
Untuk itu, dia juga harus memastikan kesiapan konser Coldplay agar dapat berjalan dengan lancar.
Ia mengatakan ada sejumlah konser dalam beberapa hari terakhir yang terkendala, seperti konser BMTH yang dihentikan di tengah pertunjukan.
Sandi tak ingin hal itu terjadi di konser Coldplay karena akan jadi perhatian dunia.
Sandi menambahkan, Kemenparekraf optimistis kedatangan Coldplay ke Indonesia bukan saja akan mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara (wisman), tapi juga semakin menggerakkan roda perekonomian, terutama di Jakarta dan sekitarnya.
Mulianya Coldplay! Donasikan Merchandise-Tiket Konser ke Pasien Anak dan Nakes saat di Jakarta |
![]() |
---|
Konten Kreator Asal Batam Jadi Korban Penipuan Tiket Konser Coldplay, Rugi Sebesar Rp 553, 1 Juta |
![]() |
---|
Lagi Terjadi Penipuan Tiket Coldplay, Pria di Depok Raup Untung Belasan Juta Lewat Media Sosial |
![]() |
---|
Selain Penipuan Tiket Konser Coldplay, Gischa Debora Sering Berbohong dan Jarang Masuk Kuliah |
![]() |
---|
Polisi Selidiki Adanya Keterlibatan Orang Lain di Kasus Penipuan Tiket Konser Coldplay oleh Gischa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.