KTT OKI
Di Hadapan Para Pemimpin Negara Islam, Jokowi Minta Israel Bertanggungjawab
Kata Presiden Jokowi, israel harus bertanggung jawab atas kekejaman kemanusiaan yang dilakukan mereka di Gaza, Palestina.
Menurutnya, solusi satu negara hanya akan membuat Palestina dikorbankan.
"Jika memang mekanisme quartet sudah tidak dapat diandalkan, maka OKI harus mendorong proses negosiasi damai dengan format baru, dan Indonesia siap berkontribusi dalam negosiasi damai tersebut," ucapnya.
Di penutup pernyataannya, Presiden Jokowi meminta dukungan dari para pemimpin OKI untuk menyampaikan hasil dari KTT Luar Biasa OKI kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
"Dari Riyadh saya sudah terjadwal melakukan kunjungan bilateral ke Amerika Serikat. Dengan izin para pemimpin, saya akan sampaikan hasil keputusan OKI hari ini kepada Presiden Biden," tandasnya.
Untuk diketahui, OKI adalah organisasi internasional terbesar kedua setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pembentukan OKI awalnya dilatarbelakangi oleh keprihatinan negara-negara Islam atas berbagai masalah yang dihadapi umat Islam.
Tujuan OKI dibentuk antara lain meningkatkan solidaritas Islam, mengkoordinasikan kerja sama antarnegara, dan melindungi tempat-tempat suci Islam.
Adapun pemicu dibentuknya OKI salah satunya adalah peristiwa pembakaran Masjid Suci Al-Aqsa pada 21 Agustus 1969 oleh Israel.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, para pemimpin dari 24 negara Islam mengadakan Konferensi di Rabat, Maroko, pada 25 September 1969. Konferensi ini dikenal sebagai KTT OKI Pertama.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.