Bisnis

IIME 2023 Resmi Dibuka, Ada Ratusan Produk Mesin dan Elektronik Asal China Dihadirkan

Pameran IIME 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, resmi dibuka, Kamis (2/11/2023).Ada ratusan produk mesin dan Elektronik asal china dihadirkan.

|
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Mochamad Dipa Anggara
istimewa
Pameran Indonesia Industrial Machinery and Electronic Product Exhibition 2023 resmi dibuka di Hall B1 dan B2 JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (2/11/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, KEMAYORAN - Indonesia Industrial Machinery and Electronic Product Exhibition (IIME) 2023 resmi dibuka, Kamis (2/11/2023).

Acara yang digelar oleh Tiongkok Kamar Dagang Impor dan Ekspor Mesin dan Produk Elektronik, serta China Chemical Information Center Co., Ltd tersebut, berlangsung di Hall B1 dan B2 JIExpo, Kemayoran, Jakarta.

Pameran ini diikuti oleh ratusan perusahaan Tiongkok dari berbagai provinsi seperti Chongqing, Fujian, Guangdong, Henan, Jiangsu, Shandong, Sichuan, dan Zhejiang. 

Adapun produk-produk yang dipamerkan meliputi tenaga listrik dan peralatan listrik, mesin umum, mesin pengolahan dan komponennya, suku cadang otomotif dan sepeda motor, mesin pertanian, dan masih banyak lagi.

Indonesia Industrial Machinery and Electronic Product Exhibition (IIME) 2023 (1)
Booth peserta di Indonesia Industrial Machinery and Electronic Product Exhibition (IIME) 2023. Pameran produk mesin dan elektronik asal China ini resmi dibuka di Hall B1 dan B2 JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Pameran IIME 2023 ini juga mendapat dukungan kuat dari departemen sponsor bisnis Kota Chongqing, Provinsi Henan, Provinsi Zhejiang dan provinsi serta kota lainnya, serta Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia, Asosiasi Produsen Peralatan Listrik Indonesia, Asosiasi Produsen Logam dan Mekanik Indonesia, dan Federasi Industri Kelistrikan, Persatuan Percetakan Indonesia dan negara-negara lain di luar negeri. Dukungan kuat dari asosiasi industri.

Produk instalasi listrik dari China mendominasi

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Eksekutif Asosiasi Produsen Peralatan Listrik Indonesia (APPI) Achmad Riandhie mengungkapkan, bahwa produk atau peralatan pendukung instalasi kelistrikan dari China masih mendominasi pasar Indonesia.

Produk peralatan listrik yang dimaksud seperti stop kontak, saklar listrik, steker listrik, hingga Miniature Circuit Breaker atau MCB.

Achmad Riandhie mencontohkan, untuk rata-rata kebutuhan perangkat MCB di dalam negeri mencapai 60 juta pieces (pcs) per tahun.

Pameran Industrial Machinery and Electronic Product Exhibition 2023
Booth peserta di Indonesia Industrial Machinery and Electronic Product Exhibition (IIME) 2023. Pameran produk mesin dan elektronik asal China ini resmi dibuka di Hall B1 dan B2 JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

"APPI mencatat kalau MCB itu sebetulnya kebutuhan dalam negeri mencapai 60 juta pieces (pcs) per tahun. Namun, total volume impor di tahun 2023 nyaris mencapai 50 juta pcs.  Untuk volume impornya campuran ya (dari berbagai negara-red) tapi memang di dominasi dari China," ungkapnya kepada Warta Kota, Kamis (2/11/2023).

Riandhie menjelaskan, bahwa yang menjadi kendala Indonesia tidak mampu memenuhi kebutuhan alat pendukung instalasi listrik dari produksi dalam negeri, adalah jumlah produsen alat instalasi listrik masih hitungan jari.

"Sekarang itu baru ada 4 pabrik yang ada di indonesia, Schneider, ABB, Mega Cipta Bangsa dan Broco," ujar Riandhie.  

Dikarenakan di Indonesia baru ada 4 pabrik produsen alat instalasi listrik, sehingga kapasitas produksi pabrik di Indonesia tergolong masih relatif kecil dan belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Booth peserta di Indonesia Industrial Machinery and Electronic Product Exhibition (IIME) 2023. Pameran produk mesin dan elektronik asal China ini resmi dibuka di Hall B1 dan B2 JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Booth peserta di Indonesia Industrial Machinery and Electronic Product Exhibition (IIME) 2023. Pameran produk mesin dan elektronik asal China ini resmi dibuka di Hall B1 dan B2 JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (2/11/2023). (istimewa)

"Dari 4 pabrik itu baru bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri sekitar 60 persen," sebut Riandhie.

Lalu, ketiga adalah kendala bahan baku pembuatan alat pendukung instalasi dan transmisi listrik di Indonesia yang masih belum memadai.

Riandhie mengatakan, faktor-faktor tersebut yang membuat Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri sepenuhnya.

Untuk itu, APPI mendorong Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian untuk berupaya meningkatkan ketersediaan bahan baku dan menambah kapasitas pabrik alat pendukung instalasi dan transmisi listrik.

"Jadi memang kebutuhan dalam negeri belum bisa dipenuhi 100 persen lokal," ungkapnya.

Indonesia International Paper Exhibition 2023

Selain produk peralatan listrik dan mesin, pada saat yang sama juga digelar Indonesia International Paper Exhibition 2023.

Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian RI Merrijantij Punguan Pintaria yang turut menghadiri pameran ini mengatakan, bahwa secara statistik perkembangan industri pulp dan kertas mencatat peningkatan dalan beberapa tahun terakhir.

"Apabila kita himpun dari tahun 2017, jumlah perusahaan tercatat 94 unit usaha menjadi 112 unit usaha di tahun 2022 dengan kapasitas industri pulp saat ini 11,45 juta ton per tahun dan dan kapasitas industri kertas 20,66 juta ton per tahun," ungkap Merrijantij.

Lebih lanjut dikatakan, dengan capaian kapasitas produksi pulp dan kertas tersebut, menempatkan industri pulp di indonesia pada peringkat ke-7 dan industri kertas peringkat ke-6 terbesar di dunia.

"Industri ini juga menyumbang nilai ekspor sebesar 8,5 miliar dolar AS dan menjadi penyumbang sebesar 3,99 persen dari PDB industri pengolahan non migas nasional di tahun 2022," jelas Merrijantij.

Meski sebagai penyumbang ekonomi yang besar bagi Indonesia, menurut Merrijantij bahwa Industri pulp dan kertas dalam negeri masih menggunakan teknologi yang sudah cukup lama.

Hal itu dikarenakan pada umumnya industri ini didirikan sebelum tahun 2000.

"Untuk itu perlu revitalisasi teknologi permesinan pulp dan kertas perlu ditingkatkan, untuk mencapai target indonesia, target penurunan emisi gas rumah kaca yang sudah dicanangkan oleh pemerintah sebesar 31,89 persen," sebutnya.

Strategi efisiensi energi

Untuk mencapai target tersebut, sejumlah strategi perlu diterapkan oleh industri pulp dan kertas di Indonesia, yaitu peningkatan efisiensi energi dan penggunaan sumber daya, pemanfaatan bahan baku ataupun bahan penolong yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

"Untuk itu perlu dirumuskan strategi dalam mengantisipasi tantangan bagi iklim usaha saat ini dan dimasa mendatang," ujar Merrijantij.

Ia berharap, melalui pameran Indonesia International Paper Exhibition 2023 diharapkan dapat mengindentifikasi teknologi hijau dan terobosan lainnya dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh industri pulp dan kertas nasional.

Kita juga perlu merumuskan dalam garis besar kebijakan dan program kerja terkait hal itu, sehingga industri dapat tumbuh lebih baik dan dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan dan berkelanjutan bagi perekonomian nasional," tandas Merrijantij. (dip)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved