Perundungan Anak
Diduga Dirundung Teman hingga Kakinya Diamputasi, Siswa SD di Bekasi Bakal Jalani Kemoterapi
Diketahui, FAA menjadi korban aksi sliding teman saat hendak jajan di sebuah SD di Tambun Selatan, Bekasi, Februari 2023 lalu.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Hanya saja, dalam kasus ini pihaknya lebih memperhatikan asep kehati-hatian karena menyangkut anak.
Baca juga: Dokter Pastikan Penyebab Bocah di Bekasi yang Diamputasi Bukan karena Di-Sliding Teman
"Kita perhatikan aspek kehati-hatian, karena kita ketahui ada undang-undang tersendiri terkait sistem peradilan anak," beber dia.
Hotma menambahkan, setelah naik penyidikan akan dipanggil sejumlah saksi-saksi terkait perkara perundungan tersebut.
"Naik penyidikan kita panggil saksi-saksi, jika sekiranya cukup kita gelar perkara tentukan tersangkanya," beber dia.
Kasus perundungan atau bullying kembali terjadi di sekolah.
Fakta miris itu terjadi berawal ketika korban mengalami perundungan oleh lima teman sekelasnya pada Februari 2023.
Kala itu, pada bagian kaki dan mengalami infeksi bagian dalam. Berbagai upaya pengobatan medis dilakukan namun tidak kunjung membuahkan kesembuhan, bahkan kondisinya semakin memburuk.
Pada Agustus 2023, FAA dan keluarganya harus menelan pil pahit lantaran dokter mendiagnosisnya mengalami kanker tulang dan harus dilakukan tindakan amputasi pada bagian kaki kirinya.
Baca juga: Kondisi Terkini Bocah di Bekasi yang Dibully Temannya hingga Alami Kanker Tulang Harus Diamputasi
Kini, FAA tengah dirawat di ICU RS Kanker Dharmais Jakarta usai tindakan amputasi karena kondisnya menurun.
“Mohon doanya, saat ini anak saya sedang di ICU RS Kanker Dharmais karena kondisinya menurun pascaoperasi amputasi kaki,” kata orang tua FAA, Diana Novita, kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Diana menyatakan operasi amputasi merupakan jalan terakhir yang diambil.
Sebab, sejumlah pemeriksaan di tiga rumah sakit berbeda mulai dari rontgen, hingga MRI, menyatakan hasil yang sama.
“Saya dan keluarga terpukul dengan kejadian ini, apalagi anak saya masih berusia anak-anak dan masa depannya masih panjang. Saya berharap keadilan atas kasus yang menimpa anak saya,” ucap Diana yang merupakan orang tua tunggal tersebut.
Upaya mencari keadilan juga telah dilakukan mulai dari melaporkan ke pihak sekolah hingga ke Polres Metro Bekasi.
Guru anggap sepele
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.