Pilpres 2024
Jadi Sorotan! Anies Baswedan Tidak Menunduk Saat Bersalaman dengan Presiden Jokowi, Ada Apa?
Hanya Anies Baswedan di antara tiga bakal capres lain yang tidak menunduk ketika bersalaman dengan Presiden Jokowi.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Sigit Nugroho
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa Presiden Jokowi dan tiga bacapres itu makan siang di satu meja.
Momen makan siang itu memunculkan sejumlah komentar muncul dari berbagai pihak dan pengamat.
Salah satunya dari Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti.
Ray Rangkuti menilai bahwa undangan makan siang Presiden Joko Widodo terhadap tiga bacapres sebagai diplomasi meja makan ala Jokowi.
Ray Rangkuti menduga diplomasi meja makan dilakukan Presiden Jokowi, lantaran merasakan ramainya protes terhadapnya mengenai netralitasnya yang dianggap memihak salah satu calon.
Baca juga: Makna Presiden Jokowi Undang Capres Makan Siang, Pengamat: Selama ini Publik Curiga padanya
"Kemungkinan Presiden Jokowi telah mendengar makin naiknya rasa ketidakpercayaan masyarakat terhadap jurdilitas pilpres. Salah satu sebabnya terlihat dari pertanyaan apakah Presiden Jokowi bisa netral atau tidak," kata Ray Rangkuti kepada Wartakotalive.com, Selasa (31/10/2023).
Menurut Ray Rangkuti, ketidakpercayaan publik akan netralitas presiden akan berdampak langsung pada sikap penerimaan masyarakat atas hasil pemilu.
"Misalnya pelaksanaan pemilu telah dilakukan dengan cara yang sesuai atauran, tapi tanpa rasa percaya masyarakat atas suasananya, akan dapat berakibat pada sikap negatif masyarakat atas hasil pilpres," jelas Ray Rangkuti.
Ray Rangkuti menekankan, semakin meninggi perbincangan atas netralitas presiden juga menunjukan makin berkurangnya rasa percaya pada presiden sendiri.
Baca juga: Saat Makan Siang, Ganjar dan Anies Sindir Netralitas, Presiden Jokowi: Hati-hati Kalian Diawasi
"Jika tidak disikapi hati-hati, tentu akan dapat berdampak pada pemerintahan Jokowi sendiri. Masalahnya bukan lagi sekedar mempertanyakan netralitas presiden, tapi bisa meningkat ke soal tata kelola pemerintahan," tutur Ray Rangkuti.
Menurut Ray Rangkuti, diplomasi meja makan tidak akan cukup jika hanya berhenti sampai di situ.
Bukan tanpa alasan, sebab salah satu faktor keraguan itu muncul akibat seringnya masyarakat mengkonsumsi antara ucapan dan tindakan yang tidak selaras.
"Kata-kata yang diucapkan tentang apa, tindakannya tentang itu. Netralitas jangan berhenti di lisan, dan selesai di meja makan. Tapi harus mewujud dalam tindakan. Kata-kata mulai diragukan," papar Ray Rangkuti.
Sehingga, dia meminta Jokowi sebaiknya mengungkapkan langkah-langkahnya untuk memastikan netralitas presiden tetap terjaga.
Di mana termasuk di dalamnya menjaga netralitas seluruh aparat negara yang berada di bawah kekuasaannya.
Baca juga: Motif Pakaian Dipakai 3 Bacapres Saat Makan Siang dengan Jokowi, Hanya Boleh Dipakai Raja
Pilpres 2024
Presiden Jokowi
Anies Baswedan
Ganjar Pranowo
Prabowo Subianto
Ray Rangkuti
Gibran Rakabuming Raka
| Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
|
|---|
| Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
|
|---|
| Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
|
|---|
| AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
|
|---|
| Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Anies-Baswedan-sebagai-Gubernur-DKI.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.