Debitur KUR BRI Kini Mendapat Layanan Perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Rabu (17/10/2023) dengan tujuan agar debitur KUR BRI dapat perlindungan BPJS.
WARTAKOTALIVE.COM - BPJS Ketenagakerjaan kembali perluas perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan ke seluruh pekerja apapun profesinya.
Namun kali ini, BPJS Ketenagakerjaan bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Kerjasama itu menguntungkan para Debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI yang kini sudah bisa mendapatkan layanan perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan.
Kerja sama ditandatangani oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo dan Direktur Utama BRI Sunarso di Gedung BRILiaN Jakarta, Rabu (17/10/2023).
Anggoro dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/10/2023), mengatakan, pihaknya akan menjadi jaring pengaman ekonomi dan sosial ke seluruh pekerja apapun profesinya ketika menghadapi risiko.
Sehingga menurutnya perlindungan jaminan sosial jadi sesuatu yang penting untuk dimiliki.
"Kembali kami mengajak seluruh pekerja untuk memastikan dirinya terlindungi BPJS Ketenagakerjaan, terutama saat ini untuk debitur KUR, para debitur KUR mayoritas merupakan tulang punggung di keluarga,"
"Jadi kita harus jamin mereka dan keluarganya terhindar dari risiko ekonomi dan sosial akibat risiko kerja yang mungkin terjadi, seperti risiko akibat kecelakaan kerja dan meninggal dunia,” jelas Anggoro.
Kerja sama guna mensinergikan fungsi saling mendukung optimalisasi pelaksanaan program jaminan sosial ketenagakerjaan bagi penerima KUR ini merupakan tindakan lanjutan sesuai Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2021 dan Peraturan Menteri Perekonomian No 1 Tahun 2023 tentang Pedoman Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.
KUR ialah wujud dukungan pemerintah terhadap pemberdayaan UMKM untuk membatu memulai dan mengembangkan usaha.
Selain perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi debitur KUR, 2 anak ahli waris debitur KUR juga akan mendapatkan manfaat beasiswa.
Hal itu bisa didapatkan apabila debitur KUR mengalami resiko meninggal dunia/ meninggal dunia akibat kecelakaan kerja, sehingga mengurangi angka anak putus sekolah.
Diketahui saat ini total akad KUR BRI sebanyak 2,3 juta pekerja, dari total tersebut sudah 81 persen debitur KUR Kecil telah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, sedangkan KUR Mikro dan KUR Super Mikro masing-masing di kisaran 5 persen.
"Jumlah peserta melalui KUR Kecil sudah sangat baik, kami bersama BRI akan mendorong kembali pekerja yang akan menjadi debitur KUR Mikro dan Kur Super Mikro untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan" lanjut Anggoro.
Di kegiatan itu turut hadir dampingi Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin, Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan Asep Rahmat Suwandha, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harjo dan Direktur Bisnis Mikro BRI Supari.
Selanjutnya Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, BRI komitmen dalam mengoptimalkan kreditur mereka untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Hal itu dikarenakan peserta (debitur KUR) memiliki hak mendapatkan santunan jika terjadi risiko yang nantinya dapat digunakan untuk melunasi pokok pinjaman KUR.
“Ini merupakan salah satu implementasi dari amanat Undang-Undang yang menyatakan bahwa setiap orang yang bekerja di Indonesia paling tidak enam bulan dalam bekerjanya itu berhak untuk diikutsertakan dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan,"
"Apa yang sekarang dibantu oleh BRI, inilah yang akan menjadi target kita dari kerja sama ini. Jadi nasabah-nasabah penerima Kredit Usaha Rakyat diikutsertakan dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan,” ucap Sunarso.
Dirinya meyakini, jika kedua belah pihak bisa mendata semua pesertanya untuk masuk ke dalam program BPJS Ketenagakerjaan, hal itu merupakan langkah yang sangat baik, dan kedua belah pihak telah melaksanakan apa yang sudah diamanatkan undang-undang.
Menurut data BPJS Ketenagakerjaan, hingga tanggal 16 Oktober 2023 total manfaat santunan kematian dan beasiswa pendidikan yang telah diberikan kepada seluruh debitur KUR senilai Rp4,38 miliar, sedangkan untuk BRI saja telah mencapai Rp1.97 miliar.
Menutup kegiatan tersebut Anggoro mengucapkan terima kasih kepada BRI atas kerja sama yang terjadi ini, dirinya berharap seluruh debitur KUR BRI ke depan seluruhnya akan terlindungi BPJS Ketenagakerjaan.
“Ini bentuk negara hadir menjamin seluruh pekerjanya, dengan terlindungi, debitur dapat memanfaatkan dana yang diperoleh dengan optimal,"
"Seperti kampanye komunikasi kami, 'Kerja Keras Bebas Cemas' pekerja dapat bekerja dengan keras, seluruh kecemasan akan risiko kerja akan ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan" tutup Anggoro.
Pada kesempatan lain, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Kebayoran Baru Husaini turut menambahkan, pihaknya memaksimalkan dan memastikan agar para pelaku UMKM khususnya debitur KUR BRI diwilayahnya, seluruhnya menjadi peserta aktif program BPJS Ketenagakerjaan.
"Kerjasama melalui perbankan ini tentu akan mempermudah langkah kami dalam melakukan perluasan kepesertaan khususnya di sektor tenaga kerja BPU (Bukan Penerima Upah), karena sebagian besar dari debitur KUR ini adalah para pelaku UMKM, "ucap Husaini.
(Wartakotalive.com)
DKM Masjid di Pejaten Barat Jaksel dapat Pemahaman Program BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
Andre Taulany Ajak Seluruh Pekerja Indonesia Ikut Program BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Ceger Sosialisasi Program di Terminal Kampung Rambutan |
![]() |
---|
Optimalkan Perlindungan terhadap Pekerja, BPJS Ketenagakerjaan Mampang Gelar CRM ke Perusahaan |
![]() |
---|
Cukup Rp 36.800 per Bulan, PKL, Ojol hingga Marbot Mesjid Dapat Perlindungan BP Jamsostek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.