Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK
Sebelum Berangkat ke Jakarta untuk Diperiksa Polda Metro, Kombes Irwan Pamit ke Kapolda Jateng
Kombes Irwan Anwar yang menjabat sebagai Kapolrestabes Semarang turut terseret dalam kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Polda Jawa Tengah (Jateng) menyebut Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar telah berangkat ke Jakarta, Selasa (10/10/2023) hari ini.
Hal itu dibenarkan Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto, saat dihubungi.
Sebelum berangkat ke Jakarta, Satake mengatakan Irwan izin lebih dulu ke Kapolda Jateng Irjen Ahmad Lutfi.
"Yang bersangkutan sudah berangkat ke Jakarta. Penyampaian Kapolda itu," ujar Satake, Selasa.
Namun, Satake tak tahu terkait apa Irwan berangkat ke Ibu Kota hari ini.
"Saya kurang tahu, saya ndak tahu. Yang bersangkutan (Irwan) izinnya sama pak Kapolda," kata dia.
Baca juga: Terseret Kasus Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK kepada SYL, Kombes Irwan Anwar: Tanya ke Penyidik Saja
Diberitakan sebelumnya, Kombes Irwan Anwar yang menjabat sebagai Kapolrestabes Semarang turut terseret dalam kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK dalam penanganan kasus korupsi di Kementerian Pertanian pada 2021.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak membenarkan, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap Irwan dalam kasus tersebut.
"Benar (Irwan) salah satu saksi yang sudah dilakukan klarifikasi di tahap penyelidikan," ujar Ade Safri, saat dikonfirmasi pada Minggu (9/10/2023).
Kendati demikian, tak diungkap oleh Ade Safri kapan Irwan dimintai keterangan.
Juga terkait keterangan apa yang digali penyidik dari Irwan dalam proses pemeriksaan.
Yang jelas, Ade Safri hanya mengatakan Irwan diperiksa sebagai saksi.
Pihaknya berencana kembali melakukan pemanggilan terhadap Irwan.
"Setelah tahap sidik (penyidikan) ini, akan diagendakan pemanggilan terhadap yang bersangkutan untuk dimintai keterangan sebagai saksi," kata Ade Safri.
Kapolri Ingatkan Polda Metro Jaya
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menanggapi kasus dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK dalam penanganan kasus korupsi di Kementerian Pertanian pada 2021 yang baru naik ke tahap penyidikan.
Listyo Sigit Prabowo meminta agar Polda Metro Jaya untuk berhati-hati menangani kasus tersebut.
"Tentunya kami berpesan pada anggota karena ini menyangkut laporan yang dilaporkan oleh orang yang dikenal publik dan juga menyangkut lembaga yang juga dikenal publik penanganannya harus cermat, harus hati-hati," ujar dia, kepada wartawan, Sabtu (7/10/2023).
Jenderal bintang empat itu turut meminta penyidik menangani kasus tersebut secara profesional.
Baca juga: Mahfud MD Bocorkan Status Tersangka Syahrul Yasin Limpo, Abraham Samad: Ini Menurut Saya Aneh
Ia bahkan mempersilakan pihak lain untuk mengawal proses penyidikan kasus itu.
"Jadi, saya minta penyidik menanganinya secara profesional, diasistensi. Silakan kalau ada lembaga yang mau ikut mengawasi sehingga kemudian prosesnya betul-betul bisa memberikan rasa keadilan," katanya.
"Apakah ini bisa diproses lanjut ataukah sebaliknya harus dihentikan dan tentunya ini menjadi hak dari pelapor, hak dari terlapor untuk kemudian kami uji, jadi saya kira Polri transparan dalam hal ini," lanjut Listyo Sigit.
Naik ke Penyidikan
Baca juga: BREAKING NEWS: Ada Unsur Pidana, Status Kasus Pemerasan oleh Pimpinan KPK Ditingkatkan ke Penyidikan
Polda Metro Jaya resmi menaikkan status perkara dugaan pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penanganan kasus korupsi di Kementerian Pertanian pada 2021.
Dengan demikian, ditemukannya unsur pidana dalam kasus tersebut sehingga naik ke tahap penyidikan.
Menurut Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak, hal tersebut diputuskan usai dilakukan gelar perkara pada Jumat (6/10/2023).
"Dari hasil gelar perkara dimaksud, selanjutnya direkomendasikan untuk dinaikkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan," ujar Ade Safri, kepada wartawan, Sabtu (7/10/2023).
Meski telah dilakukan gelar perkara dan statusnya naik ke tahap penyidikan, belum ada penetapan tersangka.
Ade Safri menuturkan, pihaknya bakal mencari siapa tersangka dalam kasus itu.
"Selanjutnya, akan diterbitkan surat perintah penyidikan untuk melakukan serangkaian penyidikan," ucapnya.
"Guna mencari dan mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana terjadi dan menemukan tersangka," lanjut dia. (m31)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
| Berkas Perkara Pemerasan Masih Dilengkapi, Polisi Bakal Periksa Firli Bahuri Lagi Pekan Depan |
|
|---|
| Pekan Ini Berkas Perkara Firli Bahuri Ditargetkan Kembali Dilimpahkan ke Kejati DKI |
|
|---|
| PN Jaksel Belum Terima Permohonan Pencabutan Gugatan Praperadilan Firli Bahuri |
|
|---|
| Kembali Jalani Pemeriksaan Jumat Besok, Firli Bahuri Tak akan Dikonfrontir |
|
|---|
| Berkas Perkara Belum Rampung, Polisi Akan Kembali Periksa Firli Bahuri atas Kasus Dugaan Pemerasan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Kombes-Irwan-Anwar344.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.