Kaesang Pangarep Pimpin Rapat Perdana Sebagai Ketum PSI Sore Ini, Hal yang Dibahas Disembunyikan

Profesor Ilmu Sosial terkemuka dari Universitas Teknologi Nanyang, Singapura Prof. Joel Picard meledek Faldo Maldini yang ternyata tidak jadi Ketum PSI padahal muda dan lebih berpengalaman.

Baca juga: Dianggap Lebih Kompeten dari Kaesang Pangarep Jadi Ketum PSI, Tanggapan Faldo Maldini Disorot

Ledekan itu disampaikan di twitternya pada Senin (26/9/2023) malam.

Kemudian, Joel Picard menyindir PSI yang dianggap partai poldinasti dan bukan partai meritokrasi.

“Padahal yang lebih kompeten jadi ketum itu @FaldoMaldini tapi apa bolbut.... basis psi bukan meritokrasi tapi poldinasti,” tulis Joel.

Ternyata unggahan tersebut ternyata dibalas oleh Faldo Maldini.

Mantan Ketua BEM UI itu mengaku mengenal Kaesang Pangarep.

Faldo Maldini juga mengaku tahu seberapa brilian Kaesang Pangarep.

Soal kompetensi, menurut Faldo, Kaesang jauh lebih baik dibandingkan dengannya dan Joel Picard.

“Saya kenal Kaesang, Prof. Saya tahu seberapa brilian kawan itu. Soal kompetensi, dia jauh diatas kita, Prof,” bebernya.

Baca juga: Kaesang Pangarep Jadi Ketua Umum PSI, Pengamat Sebut untuk Raup Suara Pemilu 2024: Tujuannya Jelas!

Cuitan Faldo Maldini kemudian viral di twitter. Banyak yang menduga unggahan tersebut sebagai satire atas pemilihan Kaesang Pangarep sebagai Ketum PSI.

“Satir level tinggi ini,” tulis netizen.

Diketahui Kaesang Pangarep didapuk menjadi Ketua Umum PSI setelah belum sepekan resmi menjadi kader.

Sementara Ketua Umum PSI sebelumnya Giring Ganesha diangkat pada jabatan baru sebagai anggota dewan pembina DPP Partai Solidaritas Indonesia atau PSI.

Keputusan Giring menjadi Anggota Dewan Pembina PSI disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie.

"Surat keputusan dewan pembina tentang pengangkatan anggota dewan pembina DPP PSI, memutuskan menetapkan, pengangkatan bro Giring Ganesha sebagai anggota dewan pembina, dewan pimpina pusat Partai Solidaritas Indonesia," kata Grace.

Baca juga: Kaesang Pangarep Jadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Pengamat: Patut Kita Geli Melihatnya