Mengenal Santa Maria Capua Vetere, Kota Kuno di Italia Tempat Lahirnya Para Gladiator
Kota Capua atau sekarang yang bernama Santa Maria Capua Vetere mungkin tidak semua orang mengenalnya. Namun ternyata tempat lahirnya para gladiator.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kota Capua atau sekarang yang bernama Santa Maria Capua Vetere mungkin tidak semua orang mengenalnya.
Namun apabila menyebut gladiator, maka orang-orang mungkin tidak akan menyadari bahwa para petarung asal Italia itu berasal dari kota kuno Capua.
Kata gladiator diambil dari bahasa Latin yakni "gladiatores" yang berarti petarung profesional dan amatir di Roma Kuno yang bertarung untuk menghibur para penonton yang "beradab".
Capua merupakan kota kecil seluas 48,63 km2 dan berpenduduk sekitar 18,5 ribu jiwa terletak 189,6 km selatan Roma dan 25 km utara Napoli.
Capua yang didirikan sekitar tahun 660 SM tersebut akan membawa ingatan Anda langsung ke cerita lama tentang seorang gladiator kondang Spartacus atau Spartacus Capua, karena dari Capua.
 
Spartacus adalah seorang budak yang memimpin pemberontakan para budak melawan penguasa Romawi.
Bahkan kisah sang gladiator tersebut pernah difilmkan (1960) dengan pemeran utama Kirk Douglas.
Berdasarkan cerita legenda, para tentara Romawi yang berusaha menumpas pemberontakan itu (71 SM), kesulitan untuk menangkap Spartacus yang asli.
Bagaimana tidak, ketika itu setiap tawanan menyatakan "Saya Spartacus", sebagai tanda solidaritas yang agung.
Solidaritas kaum tertindas, para budak yang diperlakukan secara tidak manusiawi. Solidaritas pada yang tertindas, dan sebagainya adalah ungkapan nyata bagi setiap orang beragama.
Capua sendiri adalah salah satu tempat untuk menggembleng seseorang menjadi gladiator yang terkenal.
Baca juga: Tingkatkan Daya Saing, Airmas Dorong Penggunaan Produk Teknologi Dalam Negeri di Instansi Pemerintah
Para gladiator biasanya direkrut dari kalangan para penjahat, budak, dan tawanan perang.
Mereka dijadikan gladiator karena menurut hukum Romawi, mereka telah kehilangan hak sebagai warga negara atau tidak pernah memiliki hak-hak warga negara.
Mereka inilah yang diadu dengan binatang atau dengan manusia, dijadikan penghibur. Karena berasal dari latar belakang yang sama, kelas sosial yang sama, sama-sama tertindas;
Seiring berjalannya waktu, para gladiator pun dijadikan tidak hanya sekadar "hiburan" tapi untuk membawa misi.
Mulai abad pertama partarungan gladiator oleh para politisi dijadikan sebagai alat untuk mencari dukungan, meningkatkan popularitas.
Baca juga: Nagih Utang Rp300 Ribu Demi Popok dan Susu Anak, Mata Seorang Ibu Ditusuk pakai Pahat oleh Adik Ipar
Kaul Kekal Empat Biarawati
Tapi kemarin, kami ke Capua tidak untuk nonton gladiator, karena memang sudah tidak ada. Kami menghadiri kaul kekal empat biarawati dari Kongregasi Fransiskan dari Hati Kudus Yesus dan Maria.
Mereka-dua dari Indonesia dan dua asal Timor Leste-di Gereja Santissima Annunziata atau biasa biasa disebut Gereja St Maria Menerima Kabar Baik yang dibangun abad ke- 16.
Mereka adalah Suster Laurensia Uko Sogen dan Suster Sabina Sarce Dhoro dari Flores, Indonesia dan dua lainnya dari Timur Leste, yakni Suster Maria Amelia De Jesus Correia dan Suster Natalia Maria Da Costa Oliviera.
Kaul adalah janji yang diucapkan oleh seorang anggota religius (Suster, Frater, Bruder, Imam, dan semua pelayan Gereja Katolik yang terlibat dalam hidup membiara) di hadapan Allah.
Kaul yang mengikat secara kekal dalam waktu yang lama bahkan bisa seumur hidup berarti menyatakan hidup seutuhnya bersama Yesus.
Janji itu sudah dipertimbangkan secara bebas oleh pribadi untuk diucapkan seseorang kepada Allah dan dengan sepenuh hati ingin memenuhi janji itu dengan keutamaan yang ada dalam dirinya.
Seperti para gladiator, para suster itu adalah para petarung yang memegang teguh-kukuh keutamaan dan janji sumpah setianya untuk mengabdi kepada Tuhan sepenuh hati dan pikirannya, meninggalkan sanak-saudara dan kampung halamannya.
Mereka menjadi petarung-petarung Cinta Kasih.
Sumber: https://www.triaskredensialnews.com/kredensial/spartacus-capua/
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
												      	 
												      	 
												      	 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.