Penyakit ISPA

Berikut Ini Beberapa Tindakan yang Bisa Dilakukan untuk Membantu Mengatasi ISPA

Dengan begitu, gejala penyakit bisa ditangani sebelum menjadi lebih buruk dan risiko penularan virus penyebab infeksi bisa dihindari.

istimewa
Ilustrasi - Akibat polusi udara yang memburuk, masyarakat banyak terserang sakit ISPA seperti batuk pilek. Karena itu Dinkes menyiagakan semua fasilitas kesehatan untuk mengibati masyarakat yang sakit. 

Ani menerangkan, pihaknya telah memberikan beberapa imbauan supaya pelaku usaha di Jakarta bisa membantu menangani polusi udara.

Misalnya melakukan penghijauan secara massif, menyiapkan water mist pada gedung-gedung tinggi, mengadakan uji emisi bagi karyawan dalam lingkup internal perusahaan dan pembangunan konstruksi agar memasang safety net dan melakukan penyemprotan berkala tiga kali sehari.

Baca juga: Dampak Polusi Udara dan Musim Kemarau, Dinkes Kota Depok Catat Pengidap ISPA Naik 60 Persen

"Pada industri besar agar memasang scrubber pada buangan udara atau exhaust," tegasnya.

Sebagai informasi, dalam penanganan kesehatan masyarakat terdampak polusi udara, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah menyediakan 44 puskesmas kecamatan dan 31 RSUD yang siap melayani selama 24 jam.

Di puskesmas pun telah tersedia Poli ISPA dan layanan Pojok Polusi untuk edukasi kepada masyarakat.

Dinas Kesehatan DKI juga bekerjasama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan skrining kesehatan, sosialisasi, dan edukasi terkait polusi udara.

Ilustrasi - BPBD DKI usulkan teknologi spraying untuk menekan polusi udara di Jakarta.
Ilustrasi - BPBD DKI usulkan teknologi spraying untuk menekan polusi udara di Jakarta. (Istimewa)

Selain itu, melakukan sosialisasi dan edukasi kepada Saka Bhakti Husada (SBH) terkait PHBS yang kemudian akan diteruskan sosialisasi dan edukasi tersebut ke sekolah-sekolah oleh Puskesmas dan SBH.

Tidak hanya itu, Tenaga Sanitasi Lingkungan di RSUD dan Puskesmas juga melakukan pengukuran kualitas udara secara indoor di ruang tunggu pelayanan pada fasilitas pelayanan kesehatan dan satu ruang kelas di satu sekolah terdekat.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga melakukan surveilans ketat penyakit respirasi dan melaporkan dalam SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon) dan SI-PTM (Sistem Informasi Surveilans Penyakit Tidak Menular) serta melakukan analisis.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved