Kebakaran
74,7 Persen Kebakaran di Jakarta Akibat Korsleting Listrik, Paling Banyak di Kawasan Cengkareng
Berdasarkan data kebencanaan 74,7 persen kebakaran di Jakarta disebabkan oleh korsleting listrik.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Bencana kebakaran yang melanda pemukiman padat penduduk di DKI Jakarta karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam penggunaan listrik.
Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan, Michael Oktavianes menjelaskan, 74,7 persen kebakaran di Jakarta disebabkan oleh korsleting listrik.
"Jadi sudah jelas biang kerok konsleting listrik ini yang harus kita perhatikan," kata Michael dalam acara diskusi Kebencanaan, Rabu (20/9/2023).
Sementara, 36 persen kasus kebakaran di DKI Jakarta disebabkan oleh pembakaran sampah, 200 persen gas elpiji, 16 persen penggunaan lilin dan lain-lain 184 persen.
Namun, selama tiga tahun terakhir ini penyebab kebakaran yang terbesar disebabkan oleh 74,7 persen dari instalansi listrik.
"Penyebab kebakaran terbesar kedua DKI Jakarta selama 3 tahun puntung rokok dan petasan petir 14,33 persen.(2020-22)," ungkapnya.
Baca juga: Diduga Korsleting Listrik, Gudang Arsip Bekas Samsat Daan Mogot Alami Kebakaran
"Saya baru ngeh putung rokok bisa sebabkan kebakaran sebat dulu, sebat dulu kalau enggak tertib bisa sebabkan kebakaran ada risiko karena rokok," jelasnya.
Kejadian tertinggi
Kebakaran yang tertinggi terjadi di Jakarta berada di dua Kecamatan yaitu Kelurahan Cengkareng dan Penjaringan.
Selama tiga tahun terakhir, ada sekira 26 kejadian kebakaran di Cengkareng dan 24 di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
"Kita akan lakukan bedah listrik akan melihat instalasi listrik keamanan penggunaan listrik di enam kelurahan Kamis (21/9/2023) besok, kita akan lakukan pengecekan instalansi listrik di Cengkareng Timur, kita cek apakah sesuai dengan standard apa tidak," tegasnya.
Baca juga: Polisi Selidiki Kebakaran Museum Nasional, 14 Saksi Diperiksa dari Sekuriti Hingga Pekerja Bangunan
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (NPBD) DKI mencatat, di pemukiman padat penduduk masih banyak warga yang belum lakukan perbaikan rumah.
Rata-rata, rumah warga di pemukiman padat tersebut dibuat sejak tahun 1970an sampai 1980an.
Sehingga, tidak ada pembenahan terhadap instalansi listrik dan hal ini yang sering menjadi penyebab kebakaran di Jakarta.
"Dalam bangunan tanggung jawab pemilik, yang sewa. Kami biasanya tinjau lokasi kebakaran, banyak kabel serabut tahun 80an," kata Kepala BPBD Isnwa Aji dalama acara Talkshow kebencanaan, Rabu (20/9/2023). (m26)
Satu Rumah Warga di Ciracas Jaktim Hangus Terbakar, Pemilik Rumah Luka Bakar di Kepala |
![]() |
---|
Sejumlah Rumah di Kebon Nanas Jaktim Terbakar, Kerugian Masih Didata |
![]() |
---|
120 Ruko di Pasar Pejuang Bekasi Ludes Terbakar, Damkar Estimasi Rugi Rp 1 Miliar |
![]() |
---|
Kebakaran di Kalideres, Sang Ayah Coba Selamatkan Anaknya tapi Tak Berhasil, Sang Anak Tewas |
![]() |
---|
Dua Kebakaran Hebat Terjadi Hampir Bersamaan di Jaksel, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.