Pemilu 2024

Panglima TNI Khawatir TNI-Polri tak Netral di Pemilu, Pernah Temui Truk Marinir Dipakai Kampanye

Panglima TNI Laksama Yudo Margono waswas terhadap anggotanya soal netralitas di Pemilu 2024, sebab kerap ada pelanggaran.

Editor: Valentino Verry
WartaKota/Ramadhan LQ
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengingatkan pada anggota TNI-Polri untuk menjaga netralitas saat Pemilu dan Pipres 2024. Mengacu dari pengalaman kerap terjadi pelanggaran. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemilu dan Pilpres 2024 tak lama lagi, netralitas TNI-Polri dan ASN pun disorot.

Sebab, bila ketiga pilar itu tak netral niscaya kepercayaan rakyat terhadap kualitas Pemilu atau Pilpres akan menurun.

Hal tersebut tentu sangat berbahaya, karena bisa mencederai kualitas pesta demokrasi tersebut.

Baca juga: Ketua Bawaslu RI Temui Panglima TNI, Waswas Netralitas TNI-Polri di Pemilu 2024

Soal netralitas TNI-Polri ini kembali didengungkan oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

Yudo mengingatkan seluruh prajuritnya untuk tidak memberikan fasilitas, tempat, serta sarana dan prasarana (sarpras) milik TNI untuk kampanye.

Menurut Yudo, pemberian fasilitas dan sarpras TNI ini rawan terjadi semasa Pemilu atau Pilpres.

“Tidak memberikan fasilitas, tempat, sarpras TNI sebagai sarana kampanye. Nah ini nanti yang agak rawan, yang agak rawan ini,” ujar Yudo di Mabes TNI Cilangkap sebagaimana disiarkan di YouTube Puspen TNI, Selasa (12/9/2023).

Baca juga: Sekjen Kemendagri Tekankan Netralitas ASN dalam Pemilu untuk Jaga Kepercayaan Publik

Yudo mencontohkan, seorang senior di lingkungan TNI terkadang meminta kepada juniornya untuk dipinjami kendaraan milik lembaga.

Ia mengklaim akan menggunakan kendaraan itu untuk membawa saudara-saudaranya.

Ternyata, belakangan diketahui bahwa saudara yang dibawa bukan hanya keluarga dekat.

“Tapi ada juga di daerah saudara itu banyak sekali. Nah, ternyata ujung-ujungnya partai,” ujarnya.

Yudo menceritakan, pada satu waktu ketika berdinas di Papua, ia mendapati truk Marinir dipinjam untuk kampanye.

Dari informasi yang diterima, truk itu dipinjam seseorang di Sorong Selatan untuk mengangkut orang ke Kabupaten Sorong.

Ketika meminjam orang tersebut mangaku untuk membawa masyarakat.

Mereka meminjam truk Marinir karena tidak ada pihak swasta yang bersedia menyewakan kendaraan mereka.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved