Waspada! Anemia Dapat Menghambat Perkembangan Otak Anak, Ini Cara Pencegahannya

Anemia menjadi salah satu faktor risiko menghambat perkembangan otak anak. Tingginya kasus anemia disebabkan karena sering anemia terjadi tanpa gejala

Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: Junianto Hamonangan
Bobo.id
Anemia menjadi salah satu faktor risiko yang dapat menghambat perkembangan otak anak. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Anemia menjadi salah satu faktor risiko yang dapat menghambat perkembangan otak anak

Namun, Indonesia masih termasuk dalam 5 negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara. 

Tingginya kasus anemia disebabkan karena seringkali anemia terjadi tanpa gejala dan orangtua kurang memahami pentingnya skrining anemia melalui pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb) darah.

Sehingga orangtua terkadang menghiraukan risiko si Kecil menderita anemia

Kondisi ini akan mengkhawatirkan jika tidak ditangani segera karena dapat menghambat tumbuh kembang anak untuk jadi generasi maju.

Baca juga: Bareskrim Siapkan 97 Pertanyaan ke Rocky Gerung, Baru Dijawab 47 Minta Ditunda, 50 Lainnya Belum

Sebagian besar dari kasus anemia disebabkan karena kekurangan zat besi yang merupakan salah satu nutrisi penting dalam asupan makanan harian anak. 

Kondisi ini juga makin diperparah dengan kurangnya konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia yang hanya mencapai 43 persen di bandingkan konsumsi protein nabati (57 persen). 

Padahal faktanya, kandungan zat besi dalam protein hewani lebih tinggi dibandingkan dalam protein nabati, sehingga penting untuk konsumsi protein hewani demi cegah anemia

Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K), Presiden Indonesian Nutrition Association mengatakan, “1 dari 3 anak Indonesia rentan menderita anemia.

Anemia dapat disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi harian si Kecil. 

Baca juga: Tuntut Menkumham Yasonna Minta Maaf soal Tudingan Hina Marga Laoly, Rocky Gerung: Dia Sebar Hoaks

Saat asupan Zat Besi tidak tercukupi dalam makanan harian si Kecil maka dapat terjadi gangguan perkembangan kognitif atau otak, dan pertumbuhan anak, seperti salah satunya menurunnya kecerdasan, fungsi otak, serta fungsi motorik anak seperti mudah kelelahan.

Hal ini tentu tidak dapat dianggap enteng olah orangtua, apalagi di masa-masa sampai usia 5 tahun, dimana perkembangan otak anak masih berkembang pesat.

Lebih lanjut, pada anak di bawah lima tahun, pencegahan anemia dapat dilakukan dengan memberikan asupan gizi seimbang, terutama dari sumber protein hewani yang kaya Zat Besi.

Namun sayangnya, kekurangan zat besi bisa juga terjadi karena sebagian besar Zat Besi tidak terserap dengan optimal di tubuh anak. 

Baca juga: Eksotisme Hutan Kota Berpadu Cantik Dengan Gedung Pencakar Langit di Gala Dinner KTT ASEAN Ke-43

Maka dari itu, dibutuhkan kombinasi antara Zat Besi dan Vitamin C yang mampu memaksimalkan penyerapan Zat Besi di dalam tubuh, untuk pencegahan anemia

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved