Berita Jakarta

Pengamen yang Pukuli dan Cekik Youtuber Buat Konten Cegat Pemotor Ikut Ditangkap

Polisi tangkap pengamen yang ikut mencekik dan memukuli YouTuber Laurendra Hutagalung terkait konten cegat pemotor lawan arah

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dian Anditya Mutiara
layar tangkap instagram
Polisi turut menangkap pengamen pelaku pemukulan lainnya terhadap YouTuber Laurendra Hutagalung terkait konten cegat pemotor lawan arah di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Selain driver ojek online, polisi turut menangkap pelaku pemukulan lainnya terhadap YouTuber Laurendra Hutagalung terkait konten cegat pemotor lawan arah di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro mengatakan, pelaku tersebut berinisial H (17).

"H masih di bawah umur, enggak ada kerjaan, biasanya ngamen," ujar dia, saat dihubungi pada Minggu (3/9/2023).

Menurut Bintoro, H pada saat kejadian memukul dan juga mencekik leher korban.

Baca juga: Driver Ojol Jadi Tersangka Pengeroyokan Youtuber di Tebet, Terancam 5 Tahun Penjara

Atas perbuatannya, H menyusul driver ojol berinisial YS (45) sebagai tersangka dalam kasus ini.

YS diamankan oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan pada Sabtu (2/9/2023) dini hari.

Ia bertempat tinggal di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.

"Sudah jadi tersangka. Keduanya kena Pasal 170, ancaman hukuman 7 tahun penjara," kata Bintoro.

Meski demikian, hanya YS saja yang ditahan.

"Yang 1 (YS) ditahan, yang di bawah umur enggak. Tapi, proses tetap berjalan,"ucapnya.

Polisi periksa enam saksi, dalam kasus dugaan pengeroyokan yang dialami YouTuber pembuat konten cegat pemotor lawan arah, Laurendra Hutagalung, di Tebet, Jakarta Selatan.

"Untuk peristiwa dugaan pengeroyokan yang terjadi di daerah Tebet yang melibatkan tim dari YouTuber, kami telah menerima laporan polisinya dan saat ini dalam proses penyidikan," ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi kepada wartawan, Sabtu (26/8/2023)

"Enam orang saksi sudah kami lakukan pemeriksaan," sambungnya.

Adapun saksi yang telah diperiksa kata Yossi, yakni tim YouTuber Laurendra Hutagalung, serta beberapa warga yang ada di lokasi.

Baca juga: YouTuber Dikeroyok Ojol karena Bikin Konten Larang Lawan Arus, Polisi Pasang ETLE Mobile di Tebet

"Baik dari tim YouTuber tersebut yang di antaranya terdapat tiga korban di antaranya tiga korban itu ada satu perempuan dan dua orang laki-laki. Kami juga telah memeriksa salah satu saksi dari warga yang ada disekitar TKP pada saat kejadian," kata Yossi

Yossi menambahkan, tiga orang tim YouTuber Laurendra Hutagalung alami luka atas dugaan kasus pengeroyokan itu. 

Luka tersebut disebabkan oleh lemparan benda tumpul, seperti besi dan lain-lain, serta terdapat pula luka di bagian bibir dan punggung.

"Nah dari tiga korban tersebut salah satu korban mengalami pemukulan, di salah satu rumah makan yang ada di TKP tersebut. Kemudian dua orang lainnya menglami luka akibat terkena lemparan benda yang terbuat dari besi sehingga menyebabkan korban mengalami luka berdarah di bagian bibirnya dan korban lainnya mengalami luka di bagian punggungnya," kata Yossi.

Baca juga: Kasus Youtuber Konten Cegat Pengendara yang Lawan Arah di Tebet Naik ke Tahap Penyidikan

Diketahui sebelumnya, seorang Youtuber Laurendra Hutagalung dengan timnya nyaris menjadi bulan-bulanan warga saat membuat konten di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa (15/8/2023).

Warga, terutama dari kalangan ojek online (ojol), merasa geram lantaran Laurendra membuat konten tentang imbauan kepada masyarakat agar tak melawan arus di Jalan Lapangan Ros.

Pemicu meledaknya ojek online hingga terjadi keributan lantaran Laurendra memberhentikan anak kecil yang melawan arus dengan nada tidak enak.

"Chaos pertamanya itu kalau kata teman-teman ada anak kecil yang dibentak. Terus dari pihak dianya nyolot," ujar salah satu warga bernama Ivan.

Karena hal itu, ribut-ribut antara Laurendra dengan massa ojek online di sekitar jalan tersebut tak terelakkan.

Laurendra dan tim terpaksa melipir ke sebuah warung makan agar tak menjadi sasaran amukan massa.

"Pokoknya tadi sempat cekcok antara timnya dia sama warga sekitar. Terutama ojol. Makanya situasinya kayak begini," tambahnya.

Agar kejadian serupa tak lagi terulang, Ivan meminta sebaiknya agar content creator meminta izin terlebih dahulu sebelum membuat konten ke perangkat lingkungan setempat.

"Ke depannya kalau mau bikin konten itu harus ada izinnya lah, biar enak," pungkasnya. (m41)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

 

(m31/m41)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved