Pembunuhan

Oknum Paspampres Aniaya Pemuda Aceh hingga Tewas, Memeras Rp 50 Juta tak Dikabulkan

Oknum Paspampres berulah, menganiaya pemuda Aceh hingga tewas. Sang oknum marah karena meeras Rp 50 juta, tapi tak dikabulkan.

Editor: Valentino Verry
sripoku.com
Imam Masykur, pemuda Aceh yang tewas oleh oknum Paspampres. Dia tewas dianiaya karena tak memberi uang Rp 50 juta. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Semua orang tentu tahu pasukan pengaman presiden (Paspampres).

Dan, siapa yang berani pada petugas Paspampres? Lihat tongkrongannya semua orang takut.

Wajah garang tanpa senyum menjadi ciri khas Paspampres, yang biasa mengawal Presiden dan Wakil Presiden RI.

Jadi, jangan coba-coba cari masalah, pasti disikat tanpa ampun.

Terbaru, ada kabar oknum Paspampres main kasar pada seorang pemuda Aceh bernama Imam Masykur.

Pemuda berusia 25 tahun ini tinggal di kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Nama Imam Masykur pun viral di medsos lantaran meninggal karena dianiaya oknum Paspampres.

Beredar percakapan terakhir Imam Masykur sebelum akhirnya meninggal dunia.

Baca juga: GEGER, Presiden Jokowi Dilempar Sandal dan Air Mineral Oleh Emak-emak, Paspampres Ancam Wartawan

Melansir dari Serambinews, Imam Masykur meninggal dunia diduga karena dianiaya oknum Paspampres.

Pelaku yang membunuh Imam Masykur terdiri dari lebih dari satu orang. Salah satunya Paspampres berinisial Praka RM.

Bukan cuma menganiaya lalu menghabisi nyawa Imam Masykur, pelaku juga sempat memeras pihak keluarga.

Mereka meminta tebusan sebesar Rp50 juta dari keluarga Imam Masykur.

Sontak dari permintaan tebusan tersebut terungkap percakapan Imam Masykur sebelum akhirnya meninggal dunia.

Percakapan tersebut terjadi saat Imam Masykur meminta tolong tebusan uang Rp50 juta.

Baca juga: Danpom TNI Tahan Oknum Paspampres yang Diduga Culik dan Bunuh Pemuda Asal Aceh, Ini Identitasnya

Ia sempat memanggil sang adik sembari meringis mengharapkan tebusan Rp50 juta.

"Dek kirem peng 50 juta peugah bak mak beuh, abang ka ipoh nyoe (Dek, tolong bilang sama mamak suruh kirim uang 50 juta, abang sudah dipukul)," ujar Imam Masykur dikutip Sripoku.com dari Serambinews, Minggu (27/8/2023).

Diketahui video tersebut beredar luas di kalangan masyarakat Aceh.

Bahkan foto-foto korban, termasuk saat penyerahan mayat korban di RSPAD Jakarta Pusat, dan sejumlah video yang diduga saat korban mengalami penyiksaan pun ikut beredar.

Baca juga: Surprise Pengunjung Kebun Raya Bogor Ketemu Jokowi Kompak Sepedaan Bareng Paspampres

Sebelum itu, video Imam Masykur merintih meminta tolong kepada keluarganya dengan cepat beredar di grup WhatsApp masyarakat Aceh.

"Neu kirem peng siat 50 juta (tolong kirim uang 50 juta)," ucap Masykur.

Pihak keluarga Masykur mengaku tak mempunyai uang Rp50 juta, namun mereka berusaha mengupayakannya.

"Neu kirem jino aju bueh, meuhan matee lon (kirim terus sekarang ya, kalau tidak mati saya)," begitu suara yang terdengar di akhir percakapan.

Jenazah Imam Masykur (25) warga Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh yang menjadi korban penganiayaan oknum Paspampres.
Jenazah Imam Masykur (25) warga Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh yang menjadi korban penganiayaan oknum Paspampres. (Tribunnewscom)

Selain video percakapan, beredar juga kondisi tubuh Imam Masykur yang bersimbah darah.

Setelah itu, korban tidak lagi bisa dihubungi dan tidak pulang-pulang lagi ke rumah.

Adanya kejadian tersebut, keluarga korban bernama Said Sulaiman melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya pada 14 Agustus 2023.

Diungkap Said Sulaiman bahwa Imam Masykur dibawa secara paksa saat berada di kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, 12 Agustus 2023.

Usai 10 hari lebih mencari keberadaan Imam Masykur, pihak keluarga akhirnya menemukan titik terang.

Mereka mendatangi RSPAD Jakarta Pusat pada 24 Agustus 2023 untuk bertemu Imam Masykur.

Namun sayang, mereka bertemu dengan Imam Masykur dalam keadaan sekujur tubuh sudah membeku.

Pria yang baru berusia 25 tahun ini dinyatakan meninggal dunia dengan kondisi tubuh penuh luka.

Jenazah Imam Masykur diterima oleh Said Syahrizal yang merupakan keluarganya.

Arogansi Paspampres

Seorang emak-emak diamankan oleh Paspampres setelah merangsek dan melempar sandal ke arah Presiden Joko Widodo. Kejadian itu terjadi saat Presiden menghadiri acara Rembug Relawan Wali Kota Medan Bobby Nasution di Gedung Graha Serba Guna, Deli Serdang, Sumatra Utara, Minggu (27/8/2023)
Seorang emak-emak diamankan oleh Paspampres setelah merangsek dan melempar sandal ke arah Presiden Joko Widodo. Kejadian itu terjadi saat Presiden menghadiri acara Rembug Relawan Wali Kota Medan Bobby Nasution di Gedung Graha Serba Guna, Deli Serdang, Sumatra Utara, Minggu (27/8/2023) (KOMPAS.com/Rahmat Utomo)

Gaya arogan Paspampres yang membentak wartawan usai aksi ibu-ibu yang lempar sendal ke Presiden Jokowi menjadi sorotan.

Diketahui seorang ibu-ibu nekat melempar sendal dan menyirap Presiden Jokowi dalam acara rembuk kemerdekaan yang diadakan oleh Rumah Kolaborasi Bobby Nasution di Gedung Serbaguna Medan, Minggu (27/8/2023)

Awalnya ibu-ibu tersebut menerobos Paspampres dan berteriak meminta keadilan pada Jokowi.

Namun karena dihalangi Paspampres, perempuan tersebut terlihat kesal sehingga melemparkan sendal serta menyemprotkan air mineralnya ke arah Jokowi.

Sempat terjadi cekcok antara ibu-ibu tersebut dengan para Paspampres.

Tak lama kemudian, paspampres pun berusaha menangkap sang ibu tersebut.

Sementara itu Paspampres lainnya meminta jangan ada partisipan ataupun wartawan yang merekam kejadian tersebut.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved