Berita Nasional

Telak! Balas Kritikan Said Didu Soal Patung Soekarno, I Nyoman Nuarta: Saya Bukan Perongrong Negara

Seniman asal Bali, I Nyoman Nuarta, turut buka suara terkait rencana pembangunan patung Soekarno di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

|
Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
Tribunnews.com
Seniman asal Bali, I Nyoman Nuarta, turut buka suara terkait rencana pembangunan patung Soekarno di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Seniman asal Bali, I Nyoman Nuarta, ditunjuk sebagai seniman yang akan membangun patung Soekarno di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Publik ada yang pro dan kotra terkait rencana pembangunan patung Soekarno setinggi 100 meter yang memakan biaya hingga Rp 10 triliun itu.

I Nyoman Nuarta turut angkat bicara terkait polemik pembuatan patung Soekarno tersebut.

Di akun Instagram miliknya, @nyoman_nuarta, I Nyoman Nuarta mengatakan bahwa dirinya kecewa dengan kritikan Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu terkait pembangunan patung Soekarno.

Said Didu mengatakan bahwa pembangunan patung Soekarno senilai Rp 10 triliun hanya buang-buang uang rakyat.

"Kalau Pak Said Didu yth saja bisa percaya patung seharga Rp 10 trilun ada juga yg menulis Rp 20 trilun, saya jadi ragu dgn anda, kok bisa percaya dgn berita hoax atau berita yg salah kutip.Berbahaya kalau orang seperti Bpk ini percaya membangun patung dgn biaya 10 T," tulis I Nyoman Nuarta.

Baca juga: Berikut Profil I Nyoman Nuarta yang Dipercaya Bikin Patung Soekarno Senilai Rp 10 Triliun

"Saya gini2 selalu buat FS dan Business plan apa masuk akal nggak ,dgn biaya sebesar itu," tulis I Nyoman Nuarta.

"Kita ini investasi kalau patung saja seharga begitu mahal saya harus mampu mendatangkan wisatawan per hari ratusan ribu pengunjung dgn tiket yg mahal," tulis I Nyoman Nuarta.

"Baru investasi itu akan berhasil .Apakah masuk akal ,sebagai intelektual investasi dgn modal sebesar itu,siapa yg mau membiayai ,kapan kembalinya investasi tersebut. Kalau investasi patung saja sebesar itu rasanya saya sampai modarpun tidak akan kembali.jadi tidak layak," tulis I Nyoman Nuarta.

I Nyoman Nuarta mengatakan bahwa tidak semua orang Indonesia yang ingin merongrong negara.

"Tidak semua orang Indonesia pikirannya hanya merongrong negara . Ini buktinya bahwa saya bukan perongrong Negara ,Walaupun hanya sekedar pematung, saya adalah pembayar Pajak yg taat dan dijadikan ambasador pajak ,mungkin seniman pemilik NPWP .pertama," tulis I Nyoman Nuarta.

Contoh pembangunan GWK tidak ada bantuan dr perBANKAN . Pinjaman dr pemerintak sewaktu krisis th 98 ditarik kembali , peraktis setelah itu kita harus cari dana sendiri," tulis I Nyoman Nuarta.

Baca juga: Coba Akhiri Polemik Patung Soekarno, Bupati Hengky Kurniawan: Sumber Anggaran Berasal dari Investor

"GWK bukan milik pemerintah dan tidak di didanai Negara , Pernah saya tawarkan hibah 100 persen ke Negara.aset GWK ke NEGARA Hasil appraisal bahwa Aset GWK pada saat itu senilai 1,2T dgn luas lahan 80ha kita hibahkan kepada Negara ,tapi tidak sempat diproses pemerintah pada saat itu," tulis I Nyoman Nuarta.

"Untuk menyelesaikan GWK kekurangan dana sebesar 300 M. Sedang aset sudah lebih dr 1, 2 T . Entah apa sebabnya hibah tidak sempat terealisasi," tulis I Nyoman Nuarta.

I Nyoman menerangkan bahwa dirinya juga bingung rencana pembangunan patung Soekarno jadi polemik di masyarakat.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved