Pilpres 2024

Pilpres 2024, Anies Baswedan Bakal Umumkan Sosok Cawapresnya Setelah Hari Kemerdekaan RI?

Respons Anies Baswedan soal isu dirinya dalam waktu dekat ini akan umumkan tokoh cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Respons Anies Baswedan soal isu dirinya dalam waktu dekat ini akan umumkan tokoh cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024. Foto: Bakal calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan 

WARTAKOTALIVE.COM - Bacapres Anies Baswedan merespons soal beredarnya isu pengumuman tokoh cawapresnya yang akan bakal diumumkan dalam waktu dekat.

Berdasarkan informasi yang beredar, pengumuman sosok cawapres untuk capres Anies Baswedan itu, bakal diumumkan pada tanggal 18 Agustus 2023 mendatang.

Menanggapi hal itu, Anies Baswedan mengatakan tanggal itu hanya angka acak saja.

Meski begitu Anies Baswedan secara pribadi tak menegaskan kapan tanggal sesungguhnya cawapres akan diumumkan.

Baca juga: Elektabilitas Cenderung Turun, Anies Baswedan: Saya Tidak Pernah Merasa Dijegal

Baca juga: Di depan Relawan Prabowo Minta Jangan Jelekan Ganjar dan Anies, Karena Mereka Sahabat Saya

Baca juga: Anies Baswedan Berpantun Soal Telur Asin dan Istri Gemes Langsung Dibalas Balik Netizen di Instagram

"Kenapa kok enggak tanggal 16? Kenapa kok enggak tanggal 17, kenapa kok enggak 19, itu random, random," ujar Anies Baswedan ke awak media di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023).

Pun saat coba ditegaskan oleh awak media apakah cawapresnya adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Anies hanya membalas singkat ihwal akan tiba saat pengumuman itu.

"Pokoknya nanti pada waktunya," tuturnya.

Sementara itu Partai Demokrat menyambut baik terkait adanya isu tersebut.

Namun begitu, di satu sisi, Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengaku belum tahu sepenuhnya ihwal tanggal pengumuman itu.

Ia justru membeberkan agenda terdekat AHY.

Kata Herzaky, terdekat AHY akan mendatangi peresmian Museum dan Galeri SBY-Ani di Pacitan, Jawa Timur.

"Kalau masalah tanggal, ya kita tunggu lah dari bakal capres karena yang saya tahu agenda mas AHY terdekat tanggal 17 Agustus ini meresmikan museum dan galeri SBY Ani di Pacitan bersama pak SBY," kata Herzaky dalam sambungan telepon, Selasa (15/8/2023).

10 Sosok Cawapres Dinilai Cocok Mendampingi Capres Anies Baswedan

Hingga saat ini, masyarakat menantikan sosok cawapres untuk capres Anies Baswedan di Pilpres 2024 nanti.

Namun, Anies Baswedan pun hingga kini belum memberikan pengumuman mengenai siapa cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.

Hanya saja, Anies Baswedan yang merupakan capres RI dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan mengatakan ia membukakan peluang yang mendampingi dirinya nanti di Pilpres 2024 berasal dari Jawa Timur.

Hanya saja, lagi-lagi Anies Baswedan tidak menjelaskan lebih lanjut ihwal sosok cawapres yang dimaksud itu.

Baca juga: Elektabilitas Cenderung Turun, Anies Baswedan: Saya Tidak Pernah Merasa Dijegal

Baca juga: Anies Baswedan Berpantun Soal Telur Asin dan Istri Gemes Langsung Dibalas Balik Netizen di Instagram

Baca juga: Terbangkan Merpati Putih, Sang Alang Temani Anies Baswedan Ziarah ke Makam Raja Mataram di Kotagede

Hal ini menjawab pertanyaan wartawan terkait kemungkinan memilih sosok bakal cawapres dari Jawa Timur.

"Bisa jadi (bakal cawapres dari Jawa Timur), kita lihat nanti, sambil jalan," kata Anies Baswedan seperti dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (13/8/2023).

Lalu siapa saja sosok atau tokoh yang berpeluang jadi cawapres Anies Baswedan?

Berikut dirangkum Tribunnews.com:

1. Agus Harimurti Yudhoyono

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY lahir di Bandung, 10 Agustus 1978.

Meskipun kelahiran Bandung tapi basis pemilihnya dari Pacitan Jawa Timur.

Ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono asal Pacitan dan bertempat tinggal di daerah tersebut.

AHY kerap disebut-sebut kandidat kuat cawapres Anies Baswedan.

AHY pernah menempuh karier di bidang militer setelah tamat sekolah menangah atas.

Sejumlah karier militer pernah AHY jalani.

Jabatan terakhirnya yakni Komandan Batalyon (Danyon) Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning.

Gagal di Pilkada 2017, AHY ditunjuk partainya menjadi komandan satuan tugas bersama Partai Demokrat di Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.

Kariernya makin moncer hingga terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum Demokrat masa bakti 2020–2025 pada tanggal 15 Maret 2020 dalam Kongres ke-V Partai Demokrat.

2. Abdul Halim Iskandar

Abdul Halim Iskandar saaat ini menjabat Menteri Desa di Kabinet Kerja Jilid 2 untuk masa jabatan periode 2019-2024.

Pria kelahiran Jombang pada 14 Juli 1962 ini merupakan sosok yang menapaki karir dari lingkungan pesantren.

Kakak kandung ketua umum DPP PKB Muhaimin Iskandar ini berpeluang jadi cawapres Anies untuk gaet pemilih NU, PKB, dan Jawa Timur.

Pria yang akrab disapa Gus Salam ini menjelaskan, dari silsilah keluarga, Halim Iskandar merupakan cicit dari KH Bisri Syamsuri, tokoh pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus pendiri Pesantren Manbaul Maarif Denanyar.

Tahun 2011, Halim jadi ketua DPW PKB Jawa Timur. Jabatan sebagai ketua DPW PKB Jawa Timur akan disandang Halim Iskandar hingga tahun 2022 mendatang.

Pada periode 2009 - 2014 menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jatim.

Lalu pada periode 2014 - 2019, dia menjadi Ketua DPRD Jawa Timur.

3. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

Yaqut Cholil Qoumas disebut-sebut tokoh NU dan 'berdarah biru'.

Gus Yaqut ialah putra dari kiai ternama, KH Muhammad Cholil Bisri yang juga salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Ia lahir di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada 4 Januari 1975.

Mengutip Kompas.com, Gus Yaqut merintis karier politik di PKB.

Pada 2005, ia menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang.

Akan tetapi, jabatan di DPRD tersebut ditanggalkan.

Sebab, pada tahun yang sama, Gus Yaqut terpilih sebagai Wakil Bupati Rembang periode 2005-2010.

Pada 2011, ia menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Rembang.

Selanjutnya, pada 2015, Gus Yaqut terpilih sebagai Wakil Ketua DPW PKB Jawa Tengah.

Gus Yaqut menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019.

Ia mengantikan posisi Hanif Dhakiri yang ditunjuk sebagai Menteri Tenaga Kerja.

Lalu, pada 2015, Gus Yaqut terpilih sebagai Ketum GP Ansor periode 2015-2020 menggantikan Nusron Whid.

4. Khofifah Indar Parawansa

Khofifah saat ini ada Gubernur Jawa Timur dan juga menjabat salah satu Ketua PBNU .

Dia dianggap tokoh perempuan NU yang memliki basis pendukung yang solid di Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa masuk dalam jajaran 500 tokoh Muslim berpengaruh di dunia.

Diketahui, daftar tersebut dikeluarkan oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centreyang.

Khofifah Indar Parawansa adalah sosok politikus yang pernah duduki jabatan diantaranya Wakil Ketua DPR RI, Menteri Pemberdayaan Perempuan, Menteri Sosial,dan Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024

5. Yenny Wahid

Nama Yenny Wahid tidak asing di telinga masyarakat Indonesia, khususnya yang tergabung dalam ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU).

Putri Mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini pernah memegang jabatan penting di Partai Kebangkitan bangsa (PKB), yakni sebagai sekjen di periode 2005-2010.

Yenny Wahid lahir di Jombang pada 29 Oktober 1974.

Gelar Master Public Administration Yenny diperloleh dari satu kampus terbaik di dunia, Harvard University AS.

6. Syaifullah Yusuf

Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat ini menjabat sebagai Wali Kota Pasuruan, Jawa Timur.

Sebelum menjabat sebagai Wali Kota Pasuruan, Gus Ipul pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur selama dua periode yakni pada 2009-2014 dan 2014-2019.

Pada Pilgub Jatim 2018, Gus Ipul maju sebagai Calon Gubernur Jawa Timur berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno.

Namun pasangan ini kalah dari pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak.

Gus Ipul juga pernah menjabat Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal RI di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Termasuk pernah menjadi Sekjen PKB.

Saat ini Gus Ipul juga dipercaya menjadi Sekjen PBNU.

7. Taj Yasin Maimoen

Taj Yasin Maimoen adalah tokoh muda NU.

Saat ini dia menjabat Wakil Gubernur Jawa Tengah.

Beberapa waktu lalu dia dicalonkan jadi ketua umum PPP.

Dia pernah menjadi Ketua DPW PPP Jawa Tengah.

Putra ulama almarhum KH Maimoen Zubaer ini berasal dari Rembang.

Sebelum menjadi wakil gubernur Jateng, Taj yasin merupakan Anggota DPRD Jawa Tengah dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan.

8. KH Said Aqil Siradj

Nama KH Said Aqil Siradj bukan sosok yang asing didengar oleh kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Pasalnya, ia merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) selama dua periode, yakni 2010-2015 dan 2015-2020.

Kang Said disebut telah berkiprah di NU sejak 1994.

Saat itu, dirinya sebagai wakil Khatib Aam PBNU periode kepemimpinan Gus Dur.

Pada 2029 lalu, Pusat Studi Strategi Islam Kerajaan Yordania memasukkan nama KH Said Aqil dalam 50 tokoh muslim yang berpengaruh di dunia.

9. KH Miftachul Akhyar

KH Miftachul Akhyar lahir 30 Juni 1953 di Surabaya.

Namanya masuk dalam 500 tokoh muslim berpengaruh di dunia pada 2020 lalu.

KH Miftachul Akhyar pernah menjabat Rais ‘Am PBNU masa bakti 2018-2020.

Saat itu, KH Miftachul Akhyar gantikan KH Ma’ruf Amin yang resmi mengundurkan diri karena maju calon wakil Presiden di Pilpres 2019 bersama Presiden Joko Widodo.

Saat ini dia menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025 dan juga Rais ‘Am PBNU.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia atau MUI, KH Miftachul Akhyar (Dokumentasi NU)

10. KH Yahya Cholil Staquf

KH Yahya Cholil Staquf adalah ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat ini.

Yahya merupakan kakak Yaqut Cholil Qaumas, Menteri Agama RI saat ini.

Keduanya merupakan putra Cholil Bisri, kiai yang juga aktif dalam kancah perpolitikan nasional sebagai eks Wakil Ketua MPR dan salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Presiden Jokowi pernah mengangkatnya sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada 31 Mei 2018.

Gus Yahya juga pernah menjadi juru bicara Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, presiden keempat RI.

Namun dalam beberapa kesempatan dia mengaku tidak mau maju di Pilpres 2024 ini karena persoalan etika.

(Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved