Pembunuhan
Video Detik-detik Jelang Mahasiswa UI Bunuh Juniornya Viral, Korban Terlihat Peluk Jaket Kuning UI
Video Detik-detik Mahasiswa UI Bunuh Juniornya Viral di Media Sosial, Korban Terlihat Masih Peluk Jaket Kuning UI Kebanggaan
WARTAKOTALIVE.COM, BEJI - Video detik-detik pembunuhan Mahasiswa Univeritas Indonesia (UI), Altafasalya Ardnika Basya (23) bunuh juniornya, Muhammad Naufal Zidan (19) di kosan viral di media sosial.
Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, terlihat keduanya memasuki gerbang rumah kos korban yang berlokasi di Kukusan, Beji, Kota Depok.
Dalam tayangan tersebut, korban yang terlihat mengenakan kaos dan kupluk berwarna hitam itu masuk terlebih dahulu.
Kemudian disusul pelaku yang mengenakan kaos berwarna hitam.
Dalam rekaman video yang berasal dari kamera CCTV itu keduanya terlihat akrab.
Tak terlihat juga adanya gelagat pelaku akan membunuh korban.
Keduanya pun terlihat berbincang singkat di depan gerbang kosan.
Baca juga: Teman Kost Ungkap Kebiasaan Buruk Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UI, Jadi Awal Terlilit Pinjol
Baca juga: Mahasiswa UI yang Bunuh Junior Ngaku Salah, Minta Maaf kepada Keluarga Korban, Teman dan Kampus

Bahkan korban yang terlihat memeluk jaket kuning UI dan gulungan karton sempat menunggu pelaku mengambil sesuatu di atas sepeda motor.
Korban pun baru menutup gerbang kosan setelah pelaku kembali masuk ke dalam kosan.
Rekaman video detik-detik sebelum pembunuhan itu beredar luas dan viral di media sosial.
Satu di antaranya diunggah akun instagram @fakta.indo pada Senin (7/8/2023).
Beragam tanggapan pun disampaikan masyarakat.
Terlebih soal motif pelaku yang tega membunuh temannya sendiri karena terinspirasi film serial Narcos.
"Saya sudah hopeless, saya sudah enggak nemu jalan yang terang untuk menyelesaikan masalah saya sendiri. Saya coba berbagai cara, terakhir ini (membunuh korban),” kata Altafasalya di Polres Depok pada Sabtu (5/8/2023).
Ia mengaku terinspirasi serial Narcos saat melakukan aksinya. Ia memastikan sempat menusuk korban, Muhammad Naufal Zidan, berulang kali.
Jasad korban ditemukan terbungkus plastik hitam hingga dua lapis, dan disimpan di kolong kasur kamar kos korban di Jalan Palakali, Kelurahan Kukusan, Kota Depok.
Selama dua hari usai pembunuhan, pelaku mengaku belum sempat menjual barang-barang korban karena mimpi buruk.
Pelaku mengaku terus dikejar bayangan korban hingga trauma.
Altafasalya menyatakan dirinya tak punya dendam dengan korban.
Niat membunuh murni untuk menguasai harta korban demi membayar utang pinjol.
Teman Kost Ungkap Kebiasaan Buruk Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UI
Sosok Altafasalya Ardnika Basya (23) menjadi perbincangan publik usai melakukan aksi pembunuhan keji terhadap junior kampusnya Muhammad Naufal Zidan (19) pada Selasa (2/8/2023) lalu.
Mahasiswa jurusan Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI) itu tega menghabisi nyawa rekannya lantaran terlilit hutang pinjaman online (pinjol) dan ingin mengambil harta korban.
Rekan satu kontrakan pelaku bernama Akbar menceritakan, pelaku tinggal bersamanya di Wisma Ladika, Jalan Masjid Al Faruq, Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat.
Selama bergaul, Altaf tidak memperlihatkan perilaku aneh hanya saja pola tidurnya tidak teratur dan suka begadang.
"Kalau altaf sendiri itu kan biasa, saya sendiri kan biasa bangun pagi maksudnya daripada teman-teman yang lain, Altaf ini kebiasaan begadang cuma kadang tidak teratur jam tidurnya," kata Akbar, Minggu (6/8/2023).
Selain menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa, Altaf juga disibukkan mengurus investasi crypto dan gemar menonton film Narcos.
"Kalau misalkan enggak ada kegiatan dia di sini sehari-hari itu biasa dia itu tadi ngurus crypto-nya dia itu," ungkapnya.
"Nah dia itu kebiasaannya yaitu kalau nggak ngelihat crypto-nya dia biasa nonton film gitu," sambungnya.
Terakhir kali bercerita kepada Akbar, Altaf mengaku alami kerugian puluhan juta saat bermain crypto dan susahnya mencari pinjaman uang untuk menutupi kerugian.
Hal tersebut menurutnya menjadi awal pelaku terjerat pinjaman online (Pinjol).
"Terus ya biasalah selalu mengeluh tentang capeknya dan susahnya dia untuk mencari pinjaman atau untuk mengganti kerugiannya dia itu tadi," pungkasnya.
Mahasiswa UI yang Bunuh Junior Ngaku Salah, Minta Maaf kepada Keluarga Korban, Teman dan Kampus
Raut penyesalan terlihat dari wajah Altafasalya Ardnika Basya (23) pelaku pembunuhan mahasiswa Unibersitas Indonesia ketika dihadirkan di Mapolres Depok pada Sabtu (5/8/2023).
Mahasiswa Jurusan Sastra Rusia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia ini hanya bisa menundukkan kepala ketika disorot kamera.
Usai konferensi pers, pria yang disapa Alta ini menyampaikan permintaan maaf kepada pihak keluarga korban.
"Saya Altafasalya Ardnika Basya (23), kakak tingkat dari Muhammad Naufal Zidan (19), ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada ibu, ayah, keluarga dan kerabat korban," kata Alta di Mapolres Depok.
Dia juga memohon maaf kepada teman-teman dan pihak-pihak yang dirugikan, serta semua orang yang dikecewakan oleh perbuatannya.
Baca juga: Iri Lihat Korban Punya MacBook & iPhone, Mahasiswa UI Khilaf-Tikam Juniornya yang Tajir Berkali-kali
Baca juga: Rocky Gerung Diserang Usai Sebut Presiden Bajingan, Musni Umar: Mahasiswa Tidak Akan Tinggal Diam

"Saya ingin minta maaf juga untuk civitas academica UI atas perbuatan yang mencoreng citra kampus," papar Alta yang bercita-cita menjadi diplomat.
Tak lupa, Alta meminta maaf kepada keluarganya karena perbuatannya yang mengecewakan.
"Saya minta maaf kepada keluarga karena gagal menjadi apa yang mereka inginkan," imbuhnya.
Alta berjanji akan menjalankan hukuman dan menerima konsekuensinya dari perbuatannya.
"Saya akan menjalani proses penyelidikan dengan kooperatif," ujarnya.
Terkait permintaan maaf pelaku, paman korban Faiz Rafsanjani, mengatakan keluarga belum mengiklaskan kematian Muhammad Naufal Zidan.
"Orang minta maaf, itu wajarlah. Tetapi ini kan negara hukum. Kalaupun minta maaf, kita selesaikan di mata hukum sesuai undang-undang yang berlaku," paparnya.
Faiz mengungkapkan keluarga masih merasa emosional dengan kejadian ini.
"Kami belum terima peristiwa ini. Saya yakin kalau anak dia dibegitukan, pasti enggak mau terima juga. Kami akan kawal kasus ini sampai tuntas," tandasnya.
Iri Lihat Korban Punya MacBook & iPhone
Wakil Kasatreskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan mengungkapkan motif AAB (23) mahasiswa Jurusan Sastra Rusia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia yang membunuh juniornya, MNZ (19).
Nirwan menduga alasan utama pelaku membunuh korban karena faktor ekonomi.
AAB diungkapkannya terlilit tagihan pinjaman online (pinjol) serta terdesak karena harus membayar tagihan kosan yang belum dibayar berbulan-bulan.
Pelaku juga disebut merasa iri dengan kondisi korban yang dinilai lebih kaya darinya.
"Pelaku (AAB) iri dengan kesuksesan korban (MNZ) dan terlilit bayar kosan serta pinjol," ucap Nirwan dalam keterangannya, Jumat (4/8/2023).
Karena itu, AAB membunuh MNZ menggunakan pisau.
Usai membunuh korban, lanjutnya, AAB mengambil barang-barang berharga milik MNZ.
Beberapa di antaranya, yakni laptop MacBook, ponsel iPhone, serta dompet.
"Di tempat kejadian perkara (TKP) pembunugan, ada barang-barang (milik MNZ), yang diambil pelaku berupa laptop MacBook, dompet, HP iPhone," urainya.
Nirwan tak menyebutkan apakah barang-barang milik korban sudah dijual oleh AAB.
Kronologi Kejadian
Nirwan mengungkapkan, penemuan jenazah korban terbungkus plastik ini bermula saat keluarga korban tak bisa menghubungi MNZ.
Kemudian, salah satu kerabat korban mengunjungi kosan MNZ di Kukusan, Jumat ini. Menurut Nirwan, kerabat korban berkali-kali mengetuk pintu kosan MNZ.
Namun, MNZ tak kunjung merespons.
Kerabat korban lalu meminta penjaga kosan agar membuka kamar MNZ.

Penjaga kosan serta kerabat korban lantas menemukan jenazah MNZ yang terbungkus plastik hitam.
"Digedor sama keluarganya (korban) enggak bisa, soalnya pintu (kamar MNZ) dikunci. Jadi minta ke penjaga kosan (untuk membuka kamar MNZ)," urai Nirwan.
"Penjaga kosan membuka kamar korban, lalu akhirnya (jenazah korban) ditemukan," lanjutnya.
Berdasarkan pemeriksaan, Nirwan mengatakan pembunuhan yang terjadi di kamar kos korban di Kukusan, Beji, Kota Depok, Jawa Barat itu terjadi pada Rabu (2/8/2023).
Namun, jenazah korban baru ditemukan pihak keluarga pada Jumat (4/8/2023) pukul 10.00 WIB.
Temuan tersebut kemudian diteruskan kepada pihaknya yang segera menuju TKP.
Setibanya di kosan korban, pihaknya menemukan jenazah MNZ di kolong tempat tidur.
"Mayat (MNZ) terbungkus dalam plastik warna hitam, di bawah kolong tempat tidur. Dalam kamar itu berantakan, tapi terlihat sempat dibersihkan," urainya dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Dibantah Jokowi Soal Pertemuan Empat Matanya di Istana, Ini Jawaban Sandiaga Uno
Baca juga: Ribuan Petani Ketagihan Togel Sampai Malas Kerja, Kapolres Karawang Tegas Berantas Judi Online

Polisi lantas memeriksa sejumlah saksi.
Berdasar pemeriksaan, Polres Metro Depok lalu menangkap AAB.
Nirwan menyatakan, pihaknya masih memeriksa AAB secara intensif.
"Kurang dari tiga jam, alhamdulillah pelaku (AAB) berhasil kami bekuk," sebutnya.
Jawaban Pihak Kampus
Kasus penemuan mayat MNZ (19), mahasiswa Universitas Indonesia, menggegerkan warga Beji, Kota Depok pada Jumat (4/8/2023).
Mahasiswa Jurusan Sastra Rusia, Fakultas Ilmu Budaya UI ini ditemukan di kamar kosnya oleh keluarganya.
Mirisnya, MZN ternyata dibunuh oleh kakak tingkatnya berinisial AAB (23).
Terkait hal itu, pihak Universitas Indonesia menyerahkan penanganan kasus ini ke pihak kepolisian.
"Kami turut berduka cita atas meninggalnya korban," kata Kepala Humas dan KIP UI Amelita Lusia, Jumat (4/8/2023).
Dia membenarkan MZN adalah mahasiswa Universitas Indonesia.
"Ya, dia mahasiswa kami. Dia masuk UI tahun 2022," tuturnya.
Pihak UI, lanjut Amelita, menyerahkan penanganan masalah ini kepada pihak kepolisian.
"Kami sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus ini kepada pihak yang berwenang," tandasnya.
Sebagai informasi, MNZ (19) tewas akibat ditikam kakak kelasnya berinisial AAB (23).
Hal itu diungkapkan oleh Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan, di Mapolres Metro Depok, Jumat (4/8/2023).
"Kami mendapatkan laporan telah terjadi penemuan mayat di kos daerah Kukusan, Beji. Kami langsung kita ke sana untuk olah TKP," kata Nirwan.
Menurut dia, mayat ditemukan terbungkus di kantong plastik warna hitam di bawah kolong tempat tidur.
"Kondisi kamar berantakan tetapi ternyata sempat dibersihkan," ujarnya.
Nirwan menduga kejadian pembunuhan itu terjadi pada Rabu (2/8/2]23) sore.
"Saksi masih kita periksa. Kejadiannya pada Rabu, 2 Agustus 2023. Ketemu baru hari ini," imbuhnya.
Pada tubuh korban ditemukan banyak luka tusukan benda tajam.
"Saat ditemukan mayat itu dibungkus kantong sampah hitam dua lapis lalu ditaruh di kolong tempat tidur," papar Nirwan.
Korban pertama kali ditemukan oleh keluarganya.
"Korban ini baru pulang dari kampung, ada petugas pembimbing. Mungkin karena tidak bisa dihubungi, akhirnya keluarganya mendatangi kostnya," jelas Nirwan.
Keluarga sempat tidak bisa membuka kunci kamar saat datang ke kos korban. Lalu keluarganya menghubungi penjaga kost.
"Saat kamar kos dibuka, akhirnya ditemukan jenazah korban," tuturnya.
Nirwan mengungkapkan korban merupakan adik kelas satu jurusan dengan pelaku di Fakultas Sastra Rusia.
"Kebetulan berteman, korban MNZ (19) dan pelaku AAB (23)," tambahnya.
Jazad korban sudah dibawa ke RS Polri untuk dilakukan otopsi. Sementara pelaku berhasil ditemukan kurang dari tiga jam.
"Alhamdulillah, pelaku berhasil ditemukan. Pelaku menghabisi nyawa korban menggunakan pisau lipat," tandas Nirwan.
Jenazah Prada Lucky Namo Dimakamkan di Kupang NTT, Keluarga Berharap Penyebab Kematian Diusut Tuntas |
![]() |
---|
Prada Lucky Tewas Disiksa 20 Senior, Orangtua Minta Pelaku Dihukum Mati |
![]() |
---|
4 Senior TNI AD ini Diketahui Siksa Prada Lucky dengan Tangan Kosong |
![]() |
---|
Banyak Kejanggalan Dirasakan Ibunda Prada Lucky, Ternyata Sudah Disiksa Berkali-kali |
![]() |
---|
Kronologi Lengkap Kematian Anggota Paskriba Cantik Diva Febriani, Sempat Dirudapaksa Pelaku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.