UKI
Dekat Hutan Kota Cawang, UKI Unjuk Gigi, Cetak Rekor Dunia Orasi 30 Jam Nonstop dengan 70 Orator
Kampus UKI yang lokasinya tak jauh dari Hutan Kota Cawang, akhirnya unjuk gigi, setelah terseret kasus LGBT.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang berlokasi di kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, coba memperbaiki citra.
Sebab, beberapa waktu lalu sempat terseret oleh kasus Hutan Kota Cawang, yang menjadi sarang kelompok LGBT.
Lokasi itu bernama asli Hutan Kota Cawang UKI yang dibuat Pemprov DKI, ternyata hal itu berdampak negatif bagi citra institusi UKI.
Karena itu, untuk menghapus berita tak sedap itu, UKI menampilkan prestasi mendunia, agar kesan negatif hilang.
pecahkan rekor dunia dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) usai menggelar orasi ilmiah dengan durasi lebih kurang 30 jam tanpa henti.
Senior Customer Relation Manager MURI, Andre Purwandono mengatakan, pencapaian ini sudah dipastikan yang pertama dilakukan bukan hanya di tingkat Nasional, namun Dunia.
Baca juga: Sudah Lulus S2 Hukum UKI, Aktris Cornelia Agatha Bertekad Ambil Kuliah Dua Jurusan
“MURI dengan bangga mencatat orasi 30 jam berturut-turut itu, mohon maaf kami menyatakan bahwa orasi ini tidak layak dinyatakan sebagai rekor Indonesia, tetapi lebih layak mendapatkan rekor dunia," kata Andre saat ditemui awak media di Auditorium Graha William Soeryadjaya, UKI Cawang, Kamis (3/8/2023).
Orasi tersebut dilakukan oleh 70 pakar, terdiri dari 11 gelar profesor, dan 59 bergelar doktor dari beragam Universitas di Indonesia.
Pecah rekor tersebut dimulai sejak Rabu (2/8) sekira pukul 08.30 WIB - Kamis (3/8) sekira pukul 14.30 WIB.
Rektor UKI, Dhaniswara K Harjono mengatakan, 70 orator tersebut disesuaikan pula dengan Dies Natalies UKI yang ke 70.
Baca juga: Kolaborasi Tokocrypto dan UKI Dirikan Pojok Kripto di UKI untuk Riset dan Inovasi Blockchain
"Hasilnya di luar yang kita harapkan, karena ternyata kita tidak hanya mendapatkan rekor Indonesia, tetapi diberikan rekor dunia. Dari mata MURI, belum ada yang seperti ini,” tutur Dhaniswara.
Agenda ini ditegaskan Dhaniswara juga guna dukungan terhadap generasi emas 2045 kelak tercapai.
Sehingga, pemaparan keseluruhan materi orasi tersebut akan kembali disusun dengan bentuk proceeding, dan dapat dibaca oleh khalayak luas.
“Kumpulan dari berbagai tema yang relevan dengan kondisi yang ada di Indonesia, diantaranya deradikalisme, isu-isu keberagaman, toleransi, hukum, ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya,” pungkasnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.