Berita Jakarta

Bantah Pernyataan Sekda DKI, PKS Yakin Pembangunan JIS dan TIM Lebih Profesional Dipegang Jakpro

Pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) dan Taman Ismail Marzuki (TIM) yang dipegang PT Jakarta Propertindo (Jakpro) diyakini lebih profesiona

Warta Kota/M Rifqi Ibnumasy
Pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) dan Taman Ismail Marzuki (TIM) yang dipegang PT Jakarta Propertindo (Jakpro) lebih profesional dibanding organisasi perangkat daerah (OPD). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta menganggap, pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) Jakarta Utara, dan Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat yang dipegang PT Jakarta Propertindo (Jakpro) lebih profesional dibanding organisasi perangkat daerah (OPD).

PKS ragu, OPD bisa membangun infrastruktur berskala internasional seperti yang dilakukan Jakpro.

“Kalau menurut saya yang kelihatan profesional, BUMD itu. Kemudian kalau kami berikan kepada dinas, mohon maaf kepada ASN itu, saya khawatir justru malah lebih buruk,” kata Sekretaris I Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Muhamad Taufik Zoelkifli (MTZ) pada Jumat (4/8/2023).

Hal itu dikatakan MTZ untuk menanggapi pernyataan Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono soal pengelolaan JIS dan TIM sudah salah sejak lahir.

Proyek pembangunan tersebut justru dipolitisi padahal infrastruktur dibangun untuk kepentingan masyarakat.

Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin, di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat.
Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin, di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat. (Warta Kota/Leonardus Wical Zelena Arga)

“Masalahnya yang saya lihat adalah ini dikaitkan dengan politik, ketika JIS sudah jadi dan TIM sudah jadi, Jakpro mau berangkat untuk aktivasi untuk memaksimal gedung-gedung dari stadion atau apapun, itu tidak ada,” jelas MTZ.

Sementara pembangunan Jakarta International Equestrian Park (JIEP) dan Jakarta International Velodrome (JIV) bukanlah mengincar pendapatan, tetapi penugasan murni dari DKI di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Soalnya saat itu Jakarta menjadi tuan rumah Asean Games.

“Tapi ketika JIS dan ini kebetulan saya ikut (menyusun perencanaan) ya dalam rapat JIS dan TIM. Sebenarnya sudah direncanakan, dipresentasikan oleh Jakpro. Ini kalau diaktivasi memanggil klub-klub dunia Ronaldo, Messi dan sebagainya main di situ,” ungkapnya.

Baca juga: Dukung Rencana Jakpro Bangun Area Komersil di Kawasan JIS, Politisi Gerindra: Asal Sesuai Proporsi

Dia memprediksi, pendapatan Jakpro sebagai pengelola JIS tentu akan meledak karena kehadiran pemain sepakbola dunia di sana.

Bahkan stadion tersebut juga bisa digunakan sebagai lokasi konser musik sehingga bisa memberikan pendapatan bagi daerah.

“Direncanakan akan ada konser segala macam, ya sudah itu bakal bisa tercapai PAD (pendapatan asli daerah) yang diharapkan Pemprov DKI. Tapi kan tahu sendiri, ternyata JIS dibikin, ternyata (dianggap) nggak standar lah (FIFA),” ucapnya.

“Jadi nggak bisa bergerak dong kalau gitu, jadi serahkanlah ke ahlinya, nggak usah dikaitkan politik. Jakpro yah jadi kasian nggak bisa bergerak (mencari profit),” sambungnya.

Diketahui, proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat dan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara dianggap membebani keuangan korporasi.

Baca juga: Revitalisasi TIM dan Pembangunan JIS Bebani Keuangan Korporasi, Sekda DKI: Salah Sejak Lahir

Pihak PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang membangunnya, justru harus mengelola infrastruktur itu untuk pelayanan, sekaligus komersialisasi.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved