Status Tersangka Korupsi Jadi Hadiah Ulang Tahun Kepala Basarnas dari KPK

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ternyata status tersangka korupsi menjadi kado dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk Kepala Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi.

Bagaimana tidak, penetapan tersangka korupsi yang diberikan KPK untuk Henri ternyata dilakukan hanya dua hari setelah ulang tahun petinggi TNI tersebut.

Dikutip dari Tribunnews.com, Penetapan Henri Alfiandi sebagai tersangka kasus suap dilakukan KPK pada Rabu (26/7/2023) kemarin atau tepatnya dua hari setelah Henri Alfiandi merayakan ulang tahun.

Henri Alfiandi baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-58 tahun pada Senin (24/7/2023).

Diketahui, Henri Alfiandi lahir di Maospati, Magetan, Jawa Timur, pada 24 Juli 1965. Ucapan selamat ulang tahun Henri Alfiandi sempat diunggah akun Instagram Basarnas pada hari tersebut.

Basarnas pun berharap agar Henri bisa mendapatkan keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa.

"Selamat Ulang Tahun Kepala Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi."

Baca juga: Sebelum Berangkat ke China, Jokowi Kasih Pesan ke Kepala Basarnas yang Kena OTT Korupsi

"Sehat selalu dan selalu dilimpahi keberkahan ALLAH SWT.. aamiin," tulis akun @sar_nasional.

Sontak, postingan ucapan selamat ulang tahun pada Henri Alfiandi menjadi sorotan warganet. Tak sedikit netter yang berkomentar status tersangka Henri Alfiandi adalah hadiah dari KPK.

“Asik dapat hadia dari KPK selamat yah pak,” tulis netizen.

“Hadiahnya di ott KPK ya pak,” komentar netizen lainnya.

Diketahui Henri Alfiandi diduga menerima suap sebesar Rp 88,3 miliar dari beberapa proyek di Basarnas tahun 2021 hingga 2023.

Sebelumnya tangan kanannya Letkol Adm Afri Budi Cahyanto terjaring OTT Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (25/7/2023).

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menjelaskan OTT dilakukan setelah pihaknya mendapat informasi akan ada transaksi suap pengkondisian pemenang tender proyek di Basarnas.

Tim KPK pada Selasa, 25 Juli 2023 mendapat informasi adanya penyerahan sejumlah uang dalam bentuk tunai dari Marilya kepada Afri Budi sebagai perwakilan Henri Alfiandi di salah satu parkiran bank di Mabes TNI Cilangkap.