Ada Perubahan Tren, Generasi Muda Kini Lebih Condong Pilih Berkarir di Startup
Memahami preferensi Gen Z dunia industri berubah dimana perusahaan besar ternama dan kantor-kantor pemerintahan tidak lagi prioritas melainkan startup
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bonus demografi saat ini membuat Indonesia dipenuhi penduduk dengan usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia tidak produktif dalam beberapa tahun ke belakang.
Hal ini terlihat di dunia kerja Indonesia yang dipenuhi karyawan dari Gen Z (generasi muda kelahiran 1997-2000). Memahami preferensi Gen Z pun jadi prioritas penting bagi dunia industri.
Co-Founder & CEO Mindtera Tita Ardiati mengatakan sebelum era digital seperti sekarang ini, perusahaan besar ternama dan kantor-kantor pemerintahan hampir selalu diincar para pencari kerja.
Namun seiring perkembangan teknologi yang begitu pesat, perusahaan startup bermunculan dengan company culture yang berbeda karena lebih fleksibel, mementingkan work-life balance, fast paced, stylish, kreatif, inovatif dan dinamis.
Baca juga: Indikator Politik Indonesia Nilai Prabowo Berpeluang Menang Jika Head to Head dengan Ganjar Pranowo
“Sehingga menghadirkan opsi baru bagi fresh graduate yang ingin mengembangkan kariernya. Ini yang membuat mereka tertantang dengan jenis tempat kerja yang baru bermunculan tersebut,” ujar Tita, lewat keterangan, Senin (24/7/2023).
Penyebab utama perubahan tren ini menurut Mindtera adalah perkembangan teknologi dan pergeseran preferensi generasi muda. Pergeseran minat terjadi di kota besar dan daerah lainnya.
Mindtera sendiri adalah perusahaan teknologi yang bergerak pada bidang Talent Development berbasis kecerdasan emosi dan sosial memakai 8 Pilar Well-being berstandar global.
Mindtera juga membantu menciptakan mindset karyawan unggulan untuk sebuah kemajuan tim dan perusahaan melalui platform dan layanan pendukung lainnya.
Baca juga: Nasib Cinta Mega yang Diduga Main Slot Online Dibahas Besok, Terancam Tidak Bisa jadi Anggota Dewan
“Kebanyakan fresh graduate mencari perusahaan yang punya nilai dan budaya kerja selaras dengan mereka, inklusif (tidak memandang gender, ras, suku atau agama) dan menawarkan peluang untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka,” jelas Tita.
Selain itu, dibutuhkan inovasi terus-menerus agar pelatihan tidak dilakukan menggunakan cara-cara konvensional yang membosankan dan dengan materi-materi terkini sesuai kebutuhan mereka.
“Ada satu lagi tren yang digandrungi generasi muda yakni self discovery, bagaimana mereka bisa mengenal diri sendiri dengan lebih baik. Hal ini membantu mereka untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan hidup dengan lebih bahagia,” katanya.
Saat ini, makin banyak perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor termasuk sektor perbankan mulai berinovasi melakukan beragam penyesuaian dan memberikan kesempatan.
Salah satunya adalah Danamon. Sebagai bank yang bulan Juli ini genap 67 tahun beroperasi di Indonesia, Danamon jelas masuk dalam kategori perusahaan konvensional.
Untuk mengakalinya, Danamon memiliki program GROW (Global Exposure, Rise to Excellence, Own Your Future, dan Wellness & Well-being) supaya terus belajar dan berkembang.
Program GROW merupakan salah satu pilar dari Employee Value Proposition (EVP) bagi karyawan untuk bisa membantu mereka tumbuh bersama Danamon mendukung jenjang karier mereka.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Ada Tren Generasi Muda Tunda Menikah, Enzy Storia: Mungkin Mereka Menilai Menyeramkan |
![]() |
---|
Bank Jakarta Dukung Abang None, Pramono: Simbol Generasi Muda Menjaga Tradisi Betawi |
![]() |
---|
Henry Indraguna Sebut Balitbang Motor Penggerak Partai Raih Suara Milenial dan Gen Z |
![]() |
---|
Gandeng Universitas Terkemuka Indonesia, Mahasiswa Diajak Kembangkan Startup GreenTech Masa Depan |
![]() |
---|
Rilis Album 'The Greatest Hits Live', Slank Ajak Publik Bernostalgia dan Kenalkan Karya ke Gen Z |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.