Kisah Inspiratif

Kisah Paiman Raharjo, Nekat Merantau dari Klaten Sejak SMP, Jadi Tukang Sapu hingga Wamendes PDTT

Kisah Paiman Raharjo, dari Tukang Sapu dan Satpam Kini Jadi Rektor Univ Moestopo dan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasmigrasi

Editor: Dwi Rizki
Kompas.com
Paiman Raharjo, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasmigrasi (Wamendes PDTT) di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (17/7/2023). 

Setelah lulus, Paiman diangkat menjadi satpam di Yayasan Gembala Baik.

Paiman selalu memilih shift malam agar siang harinya ia bisa melanjutkan kuliah di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) di program studi Ilmu Administrasi Negara.

Tak sampai di situ, Paiman melanjutkan studinya hingga tingkat magister dan lulus pada tahun 1997. Setelah itu ia diterima menjadi dosen di almamaternya, dan menjadi dosen tetap pada 1999.

Tahun 2012, Paiman lulus dari program doktoral di Universitas Padjajaran, Bandung.

Paiman juga pernah menjadi mantan Tenaga Ahli Baleg DPR RI pada tahun 2003.

Sempat juga menjadi konsultan di Kementerian Koordinasi Polkam RI dan Kementerian Sosial RI.

Selain menjadi dosen, Paiman juga menjadi Wakil Dekan FISIP, Sekretaris Program Pascasarjana, Direktur Program Pascasarjana, hingga yang terakhir menjadi Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta.

Di sela-sela mengajar, Paiman juga membuka beragam usaha, mulai dari percetakan, foto kopi, restoran, biro travel, kost-kostan, properti, dan sejumlah bisnis lainnya. Di dunia politik, pada Pilpres 2019 silam, Paiman menjadi Ketua Umum Relawan Sedulur Jokowi.

Pada tahun 2021 lalu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Paiman diangkat sebagai komisaris independen.

Namun ia sudah menjadi komisaris PGN sejak 2015 lalu.

Selain itu, Paiman juga tercatat pernah menjadi Komisaris PT Food Station Tjipinang Jaya yang merupakan perusahaan distributor beras milik Pemprov DKI.

Jabatan itu ia pegang sejak tahun 2013 silam.

3. Pahala Nugraha Mansury

Wakil Menteri Luar Negeri

Pahala sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN

Pahala lahir di Bogor 8 April 1971

Dikutip laman bumn.go.id, Pahala Nugraha Mansury  sebelumnya telah dilantik sebagai Wakil Menteri BUMN I per tanggal 23 Desember 2020 menggantikan Budi Gunadi Sadikin yang ditunjuk pemerintah menjadi Menteri Kesehatan.

Pernah menduduki jabatan sebagai Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) 2019-2020.

Menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) di tahun 2018-2019, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di tahun 2017-2018, Direktur Treasury & Market PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di tahun 2015-2017, serta pengalaman profesional di berbagai konsultan internasional.

Pahala juga pernah meraih penghargaan sebagai ASEAN's Best CFO pada 2021, Indonesia's Best CFO pada 2013 dan menjadi Runner Up Finance Asia Indonesia CFO of the year pada 2007 dan 2009.

Pahala  yang menyelesaikan studi S1 di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dan meraih gelar MBA di NYU Stern School of Business.

Kini Menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri

4. Saiful Rahmat Dasuki

Wakil Menteri Agama (Wamenag)

Sebelum menjabat sebagai Wakil Menteri Agama, dia adalah Ketua DPW PPP DKI Jakarta untuk periode 2021-2026, sebuah posisi yang dia dapatkan dari Musyawarah Wilayah pada Mei 2021. Dia juga telah memimpin sebagai Ketua DPC PPP Jakarta Selatan.

5. Rosan Perkasa Roeslani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN)

Rosan lahir di Jakarta, 31 Desember 1968 ,  sebelumnya ia dikenal sebagai seorang pengusaha

Memulai usaha bersama dua sahabatnya, antara lain Sandiaga Uno yang sekarang menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendirikan PT Republik Indonesia Funding atau Finance Indonesia yang merupakan perusahaan penasihat keuangan (financial advisors).

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia membuat bisnis Rosan dkk makin melejit,

Ketika itu banyak perusahaan membutuhkan talent untuk kembali menyehatkan bisnis mereka.

Kemudian di tahun 2002, Finance Indonesia berganti nama menjadi Recapital.

Bisnis Rosan pun makin membesar dan melebar ke berbagai sektor mulai dari pertambangan, infrastruktur, properti, hingga media massa.

Baca Berita Warta Kota lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved