Viral Media Sosial

Mantan Pengikut Panji Gumilang Ungkap Ponpes Al Zaytun Dirancang Mirip Vatikan: Negara Dalam Negara

Mantan Pengikut Panji Gumilang Ungkap Ponpes Al Zaytun Dirancang Mirip Vatikan: Ada Gerakan Makar yang Mau Mendirikan Negara Dalam Negara

Editor: Dwi Rizki
Youtube Tribun Jatim
Ken Setiawan, mantan pengikut Panji Gumilang sekaligus mantan Pengurus Pondok Pesantren Al Zaytun 

Mengingat, mulai dari akidah hingga cara pandang beribadah yang dilakukan oleh Ponpes Al Zaytun sudah sangat berbeda.

Hal ini untuk menghindari terjadinya perdebatan dengan keluarga maupun lingkungan setempat.

"Indramayu adalah daerah yang sudah tenang, jangan sampai diwarnai dengan hal-hal yang tidak berarti," ujar dia.

Selain itu, MUI Indramayu juga meminta agar pemerintah daerah bisa ikut turun tangan.

Apalagi polemik yang terjadi di Ponpes Al Zaytun sudah sangat meresahkan dan membuat gaduh masyarakat.

Permasalahan Ponpes Al Zaytun ini bahkan sudah menjadi sorotan nasional.

"Oleh karena itu kami mengharapkan sekali memohon kepada pemerintah segera selesaikan keresahan, kegaduhan yang terjadi," ucap dia.

Sindrom Megalomania

Pakar Komunikasi Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Uwes Fatoni mengungkapkan pemicu Panji Gumilang sering buat kontroversi adalah sindrom megalomania.

Sindrom itu mendorong Panji Gumilang melontarkan gagasan-gagasan di luar ajaran syariat Islam.

Tujuannya agar Panji Gumilang dinilai hebat oleh jemaahnya.

Diketahui, Panji Gumilang sangat diagungkan hingga dipanggil syekh oleh jemaahnya.

"Sepertinya Syekh Panji Gumilang mengalami sindrom megalomania dengan merasa bahwa dirinya besar, sehingga memberikan gagasan-gagasan yang ingin menunjukkan bahwa pemikirannya hebat," kata Uwes, dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (17/6/2023).

Baca juga: Sering Kontroversi hingga Disebut MUI Sesat,Ini Rekam Jejak Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang

Baca juga: Ketua RT Riang Ungkap Alasannya Naik Pitam saat Bersitegang dengan Pemilik Ruko: Dia Hina Ibu Saya!

Apalagi sebagai pemimpin dan figur sentral ponpes, Uwes menjelaskan, syekh Panji Gumilang tak bisa dipertanyakan ulang atau dibantah oleh para santrinya.

"Ketika gagasan-gagasan itu muncul di media sosial yang kemudian menciptakan keresahan bagi masyarakat, khususnya umat Islam di Indramayu, maka wajar jika masyarakat melakukan penolakan," ujar Uwes.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved