Kisah Hidup Bang Ucu

Kisah Pasukan Berani Mati Pimpinan Gus Nuril Ancam Kepung Jakarta, Bang Ucu Tak Gentar, Siap Adang

Saat mengetahui ribuan anggota pasukan berani mati Gus Nuril akan bertandang ke Jakarta, Bang Ucu tak takut mati untuk mengadangnya. 

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Kolase foto twitter NU/istimewa
Pasukan Berani Mati Gus Nuril dengan Bang Ucu pernah berseteru hingga minta maaf 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah

WARTAKOTALIVE.COM, TANAH ABANG — Pepatah betawi 'Lo Jual Gue Beli' yang kerap dipakai oleh seseorang kala merespon atau menantang orang lain, rupanya pertama kali dicetuskan oleh M. Yusuf Muhi alias Bang Ucu.

Bang Ucu merupakan panglima perang betawi di Tanah Abang era 1990-an yang paling ditakuti.

Sampai-sampai sosok preman Rosario de Marsall alias Hercules, hengkang dari Tanah Abang, Jakarta Pusat, setelah Bang Ucu turun tangan.

Hal itu sebagaimana diungkap oleh anak sulung Bang Ucu, Chato Badra Mandrawata alias Chatu kala dihubungi Wartakotalive.com, Kamis (15/6/2023). 

Chatu bercerita, istilah itu dilontarkan Bang Ucu kala menghadang pasukan berani mati yang dikomandoi oleh Gus Nuril era Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. 

Pasalnya, lanjut Chatu, kala itu pasukan berani mati menyatakan akan bertandang ke Jakarta dan menantangnya lewat konferensi pers di media. 

Baca juga: Gus Nuril Minta Maaf Saat Ditantang Bang Ucu dan Tak Berani Datang ke Tanah Abang

Namun oleh sebab sang ayah tak mau ada kerusuhan apalagi sampai pertumpahan darah, maka Bang Ucu mengeluarkan pernyataan tanggapan di media.

Saat itulah, Bang Ucu mengeluarkan pepatah betawi yang masyhur hingga hari ini, 'Lo Jual, Gue Beli'.

"Ya itu, istilah Lo Jual Gue Beli, kan dari babeh awalnya, sampe sekarang kan (terkenal)," ujar Chatu.

Menurutnya, Bang Ucu merupakan sosok yang banyak mendahulukan kepentingan orang lain dibanding dirinya sendiri.

Oleh karena itu, saat mengetahui ribuan anggota pasukan berani mati Gus Nuril akan bertandang ke Jakarta, maka ia pun tak takut mati untuk mengadangnya. 

Baginya kala itu, asalkan tidak terjadi kerusuhan di wilayahnya. 

"Jadi beliau (Bang Ucu) apapun keluhan masyarakat langsung direspon. Kalau ada tawuran antar suku beliau turun langsung ke lapangan," kata Chatu.

"Jarang saya lihat orang yang merasa jagoan tapi enggak sesuai perilakunya. Tapi kalau babeh langsung dibegitukan (diberitahu ada perang) langsung turun tanpa memperhitungkan nyawanya, tanpa memperhitungkan berapa banyaknya (lawan) enggak," lanjutnya.

Lebih lanjut, Chatu berujar jika pepatah itu rupanya benar-benar bisa menahan ribuan pasukan berani matinya Gus Nuril datang ke Jakarta. 

Bahkan, pepatah itu juga sampai membuat panglima pasukan berani mati meneleponnya untuk meminta maaf.

"Iya karena ditantang, jadi bahasa yang terkenalnya 'Lo Jual Gua Beli', ini lho nanti kalau berani ke Jakarta itu, ditantangin kayak gitu," kata Chatu.

Baca juga: Bang Ucu, Tokoh Betawi Musuh Bebuyutan Hercules di Tanah Abang, Pernah Duel Satu Lawan Sekampung

"(Gus Nuril) telepon aja minta maaf kalau itu kalau ada salah paham, bersinggungan. Jadi waktu itu Gus Nuril mewakili pasukan berani matinya secara langsung (minta maaf) karena ada kesalahpahaman itu," imbuh dia. 

Untuk informasi, Bang Ucu merupakan legenda betawi yang masyhur di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Dirinya tersohor lantaran kemampuan bela dirinya yang tiada tanding.

Bahkan ia menjadi satu-satunya oang yang bisa mendepak mundur anak buah Rosario de Marshall alias Hercules era 1990-an.

Tak hanya itu, Bang Ucu merupakan sosok yang juga berhasil membubarkan kerusuhan 1998 di kawasan Bundaran HI.

Terkini, Bang Ucu terkulai lemah di tempat tidurnya lantaran sudah tiga tahun jatuh sakit. 

Kisah perseteruan dengan Hercules

Meski kini tubuhnya sudah tak lagi sebugar dulu, namun nama M. Yusuf Muhi alias Bang Ucu masih tersohor hingga saat ini sebagai panglima besar betawi di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Seorang petarung serta jawara silat kelas kakap, merupakan sebutan yang melekat di diri Bang Ucu yang kini usianya sudah menginjak 76 tahun. 

Diceritakan oleh anak sulung Bang Ucu, Chato Badra Mandrawata alias Bang Chatu (48) ayahnya merupakan sosok petarung andal yang pernah beseteru Rosario de Marshall alias Hercules era 1990-an  

Menurut Chatu, siapapun yang berkelahi dengan Bang Ucu akan lari kocar-kacir sebelum perang dimulai. 

"Beliau dari tahun 70-an, dari masa mudanya umur 20-an udah mulai jadi jagoan," ujar Chatu saat ditemui Wartakotalive.com di rumahnya, Jalan Kebon Pala III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2023). 

Baca juga: Bang Ucu, Tokoh Betawi Musuh Bebuyutan Hercules di Tanah Abang, Pernah Duel Satu Lawan Sekampung

M. Yusuf Muhi atau yang karib disapa Bang Ucu bersama Chato Badra Mandrawata alias Bang Chatu (48)
M. Yusuf Muhi atau yang karib disapa Bang Ucu bersama Chato Badra Mandrawata alias Bang Chatu (48) (Warta Kota)

"Keluar dari pesantren di Tebuireng, pergaulan lah anak muda zaman dulu, mabuk, minum akhirnya bersentuhan dengan peman-preman, penjahat-penjahat. Tapi babeh bisa menang," lanjutnya. 

Bahkan ayahnya itu pernah dijuluki sebagai 'Orang gila' sebab caranya membabat habis musuh itu benar-benar tiada tanding. 

Diketahui dari Chatu, Bang Ucu menguasai ilmu silat setelah belajar dari anak legenda betawi, Sabeni kala masih berusia remaja.

"Enggak pernah satu lawan satu. Kalau berantem pasti satu lawan se-kampung. Sampai kadang-kadang pulang bawa senjata tajam ke rumah sekarung, dua karung, dikumpulin dari hasil itu (perang) karena mereka (lawannya) kabur," kata Chatu.

Hercules dan para anak buahnya adalah salah satu kawanan yang berhasil didepak mundur oleh Bang Ucu lantaran tindakannya yang meresahkan. 

Padahal, kata Chatu, Hercules merupakan sosok baru yang datang tanpa sungkem ke betawi di Tanah Abang dan mengklaim menguasai satu daerah di wilayah Bongkaran, Tanah Abang, Jakarta Pusat. 

Yang mana sebenarnya, komando Tanah Abang berada di tangan Bang Ucu kala itu. 

"(Bang Ucu) orangnya legowo, siapapun diterima di Tanah Abang. Kalau belum terlalu menghawatirkan beliau diam," jelas Bang Chatu.

"Tetapi ini lama-kelamaan Hercules, itu anak buahnya sampai meresahkan (pembunuhan, pemalakan) ke warga Tanah Abang. Supaya aman, damai, nyaman, terpaksa akhirnya Hercules diusir pergi," lanjutnya. 

Baca juga: Usai Ancam Kombes Hengki Haryadi Karena Merasa Diintimidasi, Hercules Minta Maaf: Di Luar Kesadaran

Chatu mengungkap, kala itu ada satu perang besar yang dikomandoi oleh Bang Ucu lantaran anak buah Hercules berniat membakar wilayah Jatibaru, Tanah Abang.

Perang terjadi cukup panas hingga membuat puluhan anak buah Hercules meregang nyawa. 

Namun, Bang Ucu sempat menyelamatkan Hercules dari lautan manusia itu hingga kini menjadi kawan baik. 

"Sebelum kerusuhan 1998, isu yang benar itu wilayah Jatibaru mau dibakar sama grupnya Hercules. Tapi Alhamdulillah Hercules dirangkul oleh babeh, jadi selamat," jelas dia. 

Chatu membenarkan jika Hercules sebenarnya orang yang baik.

Hanya saja para anak buahnya yang kerap melakukan pemalakan, pembunuhan, dan tindakan keji lainnya.

"Bang Hercules itu enggak pernah datang melapor ke Bang Ucu. Tiba-tiba nunjukin diri salah satu wilayah namanya Bongkaran. Dia mengklaim kalau itu wilayahnya," kata Catu.

"Sebenarnya enggak apa-apa enggak lapor juga. Tapi setelah meresahkan baru ada tindakan," lanjutnya. 

Baca juga: Masa Lalu Hercules Mantan Preman, Pernah Dibacok 16 Kali hingga Pakai Tangan Palsu

Karena aksi heroik tersebutlah, nama Bang Ucu sebagai legenda jawara betawi mulai muncul.

Dia mulai melahirkan dan membina tokoh-tokoh di wilayah Tanah Abang hingga menyentuh panggung pemerintahan. 

"Haji Lulung juga termasuk binaannya. Cuma babeh enggak mau terikat orangnya (ditawari masuk ke pemerintahan). Haji Lulung lah yang naik diangkat dari pemerintahan," ujar dia.

Saking kuatnya pertahanannya sebagai sosok yang masyhur di Tanah Betawi, sejumlah menteri di kabinet Soeharto kala itu kerap datang ke rumahnya untuk menawari Bang Ucu jabatan.

Kendati begitu, Bang Ucu menolak. Mereka pun akhirnya membuat Yayasan Generasi Muda Pembangunan Pancasila dan Bang Ucu sebagai ketuanya. 

Kondisi terkini Bang Ucu

Diceritakan oleh  Bang Chatu , ayahnya itu sudah tiga tahun jatuh sakit lantaran paru-parunya mengalami gangguan. 
Sehingga kini, sang jawara silat tiada tanding itu terkulai lemah di tempat tidurnya sebab membutuhkan perawatan intensif.
Kendati begitu, Chatu mengungkap jika selama ayahnya sakit, tidak ada budayawan, pemerintah, ataupun masyarakat yang datang untuk menjenguknya.
Padahal saat masa kejayaannya dahulu, lanjut Chatu, masyarakat dari berbagai golongan hingga pemerintah ramai datang untuk meminta bantuan dari ayahandanya itu.
"Enggak ada (yang datang). Bapak kan sebagai orang yang melindungi masyarakat, tokoh sesepuh di mana-mana dia mau Jakarta aman, semua suku diterima dan juga beliau tanpa pamrih lah menolong masyarakat," kata Chatu
Oleh karenanya, Chatu berharap bahwa pemerintah bisa memerhatikan nasib sang legenda betawi yang kini telah ringkih itu.
Apalagi, lanjut Chatu, sang ayah menjadi salah satu saksi hidup sejarah Tanah Abang dari sejak tingginya angka kriminalitas hingga kini aman dan nyaman.
"Harapannya pemerintah tolong perhatiin seorang yang sudah berjasa di Tanah Abang, membuat Tanah Abang aman, lancar," jelas Chatu.
"Semuanya pemerintah dan masyarakat, tolong ingatlah jasa-jasa beliau," imbuhnya.
Chatu berharap, jasa sang ayah yang pernah mendamaikan Tanah Abang hingga membuat aksi premanisme tunduk kepadanya, bisa diketahui pula oleh para generasi muda.
"Ya perhatiannya aja buat masyarakat generasi mudanya terutama sejarah itu penting untuk dipelajari," jelas Chatu.
"Kalau udah enggak ada babeh akan terjadi saling menjatuhkan ingin naik (berebut kekuasaan Tanah Abang)," lanjutnya. 
Sementara itu, saat dihampiri Wartakotalive.com di rumahnya, Senin (12/6/2023), nampak Bang Ucu hanya tertidur lelap di kasurnya.
Ia hanya mengenakan celana popok putih di badannya yang kini terlihat kurus. 
Kendati begitu, Bang Ucu masih kerap menanggapi orang-orang yang datang kepadanya untuk meminta saran atau sekadar bersilaturahmi
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved