Transportasi

PO Kencana Berhenti Beroperasi, Rian Mahendra Minta Dirinya Jangan Dijadikan Kambing Hitam

Perusahaan otobus (PO) Kencana resmi menutup operasional busnya terhitung sejak Senin 12 Juni 2023.

Editor: Feryanto Hadi
TikTok
Rian Mahendra saat masih bekerja di PO Kencana 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Rian Mahendra tidak terima seolah dituding sebagai kambing hitam terkait berhentinya operasional armada dari PO Kencana

Diketahui, Rian Mahendra beberapa lalu bergabung di PO Kencana setelah dipecat dari PO Haryanto.

Namun, terkait kabar ini, Rian Mahendra mengatakan posisinya saat ini di Kencana hanyalah konsultan untuk keagenan dan SDM sehingga tidak berkuasa memegang kendali operasional PO Kencana.

Kabar berhentinya PO Kencana setelah Rian Mahendra membentuk PO baru bernama PO Mahendra Transport Indonesia (MTI).

Rian pun mendapatkan banyak pertanyaan bahkan dikaitkan dengan apa yang terjadi di PO Kencana.

Merasa dijadikan kambing hitam oleh warganet, Rian buka suara. 

Baca juga: Resmikan PO Mahendra usai Dipecat Ayahnya, Rian Mahendra: Aku Terlahir Kembali dari Kegelapan

Dia menyebut, berhentinya operasional PO Kencana tidak ada hubungannya dengan dirinya.

"Gua ngomong sekali aja, lu rekam. Mas, yang sejak awal beli bis bukan gue. Yang bikin jalur bukan gue. Yang nentuin bayar operasional bukan gue, paham?" kata Rian Mahendra melalui rekaman video yang beredar, dikutip pada Kamis (15/6/2023).

Rian Mahendra menyebut, saat menjadi tenaga ahli di PO Kencana, dirinya tidak punya kapasitas untuk mengatur operasional seperti saat dirinya di PO Haryanto.

"Gua nggak punya kapasitas buat ngendaliin operasional, nggak punya kapasitas buat ngendaliin keuangan. Karena fungsi gua cuma nata keagenan cuma nata SDM-SDM mereka," tegas Rian.

Rian pun meminta agar dirinya tidak ditarik-tarik dalam permasalahan yang ada di PO Kencana saat ini.

"Jadi nggak ada urusannya sama gua. Kalau urusan mereka ingin berbenah internal, ya doakan saja yang terbaik buat mereka. Jadi jangan pakai narasi-narasi kayak orang apa ya, kayak orang nyari kambing hitam," kata Rian

"Stop  nggak ada lagi pertanyaan tentang PO kencana di room live gua," imbuhnya

Armada PO Kencana
Armada PO Kencana (Instagram @voxy.1tr)

PO Kencana umumkan berhenti beroperasi

Seperti diketahui, Perusahaan otobus (PO) Kencana resmi menutup operasional busnya terhitung sejak Senin 12 Juni 2023.

PO asal Jepara, Jawa Tengah ini dikabarkan menutup operasional busnya sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Pihak kencana membenarkan kabar tersebut.

Melalui unggahan video di TikTok, manajemen Kencana menjelaskan alasan pihaknya berhenti beroperasi sampai waktu yang tidak ditentukan.

"Per tanggal 12 Juni untuk operasional Jepara-Jakarta PP nonaktif atau tidak operasional sampai batas waktu yang belum ditentukan," lanjutnya.

Kami pihak managemen memang memutuskan berhenti operasi karena kami ingin memperbaiki dari semua sisi baik pelayanan dan managemen kami.

"Kami sedang melakukan resuffle demi perbaikan," ujar pihak Kencana.

Pihak kencana ingin memperbaiki pelayanan agar pelanggan berkesan baik terhadap service Kencana.

"Kami ingin mengedapankan service excelent bagi konsumen baik dari reservasi hingga mengantarkan konsumen sampai lokasi tujuan," ujarnya.

Pihak kencana berharap agar masyarakat tetap mendukung langkah kencana demi kebaikan ke depannya.

Rian Mahendra dirikan PO Mahendra

Rian Mahendra membuktikan dirinya bisa sukses tanpa bayang-bayang nama besar ayahnya, Haji Haryanto.

Setelah sempat didepak dari PO milik ayahnya dan sempat bekerja di PO Kencana, Rian kini merintis bisnis barunya bersama Perusahaan otobus (PO) Mahendra Transport.

Bersama PO barunya, Rian secara resmi mengumumkan telah siap melayani kebutuhan masyarakat Indonesia untuk bus AKAP.

Nantinya, 24 Juni 2023 PO Mahendra Transport akan memulai perjalanan pertamanya untuk mengantarkan penumpang.

Untuk pelayanan bus tersebut saat ini baru dibuka untuk satu trayek, yakni Jakarta – Pekalongan dan sebaliknya.

Rian, pemilik dari PO Mahendra Transport mengatakan, ada alasan khusus mengapa dirinya menetapkan Jakarta – Pekalongan sebagai trayek pertama.

Baca juga: Hikmah Dipecat Ayahnya dari PO Haryanto, Rian Mahendra Jadi Bisa Mandiri, Kini Dirikan PO Mahendra

Alasan yang pertama yakni berkaitan dengan operasional sebagai perusahaan baru.

 “Karena perusahaan baru dan modal masih terbatas, jadi kita mulai dari yang pendek dulu sehingga otomatis biaya operasionalnya lebih kecil. Resikonya juga makin kecil walaupun persaingannya ketat,” kata Rian saat peluncuran PO Mahendra Transport di Cawang, Jakarta Timur, Kamis (8/6/2023).

Tidak hanya itu, alasan lainnya membuat trayek tersebut dipilih lantaran Rian mengatakan bila sudah hapal medan jalan dan persaingan bisnis bus AKAP Jakarta- Pekalongan.

 “Jadi aku masuk ke wilayah yang selama ini sudah belasan tahun aku lewati. Jadi sudah kenal karakternya, dan karakter orang-orang disana. Jadi gunakan pengalaman dan kemampuan yang ada,” kata Rian.

Seperti diketahui PO Haryanto yang merupakan mantan tempat kerja Rian juga membuka Jakarta- Pekalongan.

Alhasil, secara tidak langsung PO Mahendra Transport menjadi pesaing baru bagi PO Haryanto di trayek tersebut.

Terkait harga tiket, Rian mengatakan menyamakan dengan PO Haryanto juga “Harga tiketnya aku samain dengan PO sebelumnya yaitu Rp 150.000.

Kalau aku jual lebih mahal nanti dibilang sombong kalau jual lebih murah nanti dibilang merusak harga,” kata Rian.

Baca juga: Didepak dari PO Haryanto, Rian Mahendra Gabung ke PO Kencana, Siap Adu Kuat di Trayek yang Sama

Jangan dimulai dengan dendam

Sementara itu, seperti dikutip dari Grid Oto, Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan, memberi pesan mengharukan kepada Rian Mahendra.

Pesan tersebut disampaikan sebagai bentuk motivasi untuk Rian Mahendra, karena baru saja meresmikan perusahaan otobus (PO) Mahendra Transport Indonesia (MTI), Kamis (8/6/2023).

Muncul dengan membawa kue ulang tahun, pria yang akrab disapa Sani ini mengaku bangga dengan perkembangan Rian saat ini.

"Apa yang Rian cita-citakan semoga sukses dan lancar. Aku sebagai kakak enggak bisa bantu banyak, aku hanya bisa memecut, hari ini Rian genap berusia 40 tahun, tunjukan bahwa Rian Mahendra bukan orang sembarangan," ucap Sani saat memberikan kata sambutan di acara launching PO MTI.

Pria yang menjabat sebagai Direktur PO SAN ini juga mengatakan, PO MTI harus bisa dijadikan Rian Mahendra sebagai medium pembuktian bahwa Ia bisa berdiri di atas kakinya sendiri.

"Aku kemarin-kemarin diam, tidak banyak bicara, tapi aku ingin sampaikan bahwa inilah yang Rian Mahendra harus lakukan, buktikan kepada dunia siapa dan bagaimana kemampuan Rian," ucapnya.

Tak hanya itu, Sani yang sudah menganggap Rian Mahendra sebagai adik kandungnya sendiri juga memberikan pesan menyentuh untuk Rian.

Menurutnya, Rian tak boleh memulai perusahaan barunya tersebut dengan landasan dendam kepada siapapun.

"Saya harus tegas katakan bahwa posisi saya juga anak pak Haji Haryanto, saya juga kakaknya Rian Mahendra. Bismillah, pesan saya jangan memulai sesuatu dari rasa sakit hati dan dendam," ucapnya sambil merangkul Rian.

Sebagai informasi, PO MTI akan bermain di trayek Jakarta-Pekalongan, dan dijadwalkan akan memulai perjalanan perdana pada Sabtu (24/6/2023).

Alasan Haryanto pecat anak

Melalui sambungan telepon ke Tribunmuria.com pada Senin (9/1/2023) Haryanto berkenan memberikan keterangan atas polemik yang menimpa perusahaan miliknya.

Dia membenarkan bahwa pemecatan atas anaknya benar dia lakukan sebab dia menilai Rian sudah tidak benar dalam menjalankan tugas sebagai karyawan perusahaan.

“Pemecatan itu hak saya, hak pimpinan perusahaan. Kan pimpinan perusahaan punya prinsip. Dia (Rian) sebagai karyawan," kata dia.

"Kalau karyawan sudah tidak benar, tidak beres malah ngajarin jelek ambil setoran-setoran, bohong, itu kan merusak usaha. Usaha itu tidak ada anak. Usaha itu usaha, anak ya anak. Jangan campur adukkan usaha dan anak tidak boleh. Wong dia (Rian) digaji kok,” kata Haryanto.

Haryanto mengatakan, Rian tidak mau tertib.

Misalnya menggunakan uang perusahaan seenaknya sendiri.

Suka ambil komisi dari agen dan dia tidak terbuka dalam penggunaan uang perusahaan.

Selain itu, katanya, Rian juga susah diajak musyawarah juga sulit dinasehati.

“Iya tak berhentiin karena dia tidak beres. Tidak mau tertib menggunakan uang seenaknya sendiri. Diajak musyawarah tidak mau. Dinasihati tidak mau. Saya kan enak, sudah kamu tidak usah main Youtube," kata dia.

"Tidak usah main begitu-itu, tidak benar. Itu semua yang kamu sampaikan bohong. Dosa besar. Duduk manis di rumah, anak-anakmu urus masuk masjid salat yang bagus," ucap dia.

"Ajari taat. Ajari takwa. Ajari salat lima waktu yang bagus, nderes Alquran tak bayar Rp 25 juta sebulan kamu (Rian). Kalau masih tidak mau ya sudah, memilih jalan yang tidak benar ya silakan. Kan begitu,” katanya.

Haryanto mengaku sampai saat ini dia tidak tahu keberadaan Rian.

Kepergian Rian dari rumah, katanya, merupakan watak sejak kecil.

Dia mengaku paham dengan Rian karena bertahun-tahun hidup bersama.

Bahkan dia belum terbayang kalau Rian Kembali dan meminta maaf kepadanya.

Baginya meminta maaf itu mudah.

“Tidak tahu (Rian di mana). Saya sudah lepas. Dia sudah tak lepas dari keluarga. Biar dia semaunya sendiri. Saya tahu wataknya Rian, wong Rian sama saya," ucap dia.

"Rian kerjaannya minggat dari kecil. Minggat sana minggat sini. Ninggali utang tidak tanggung jawab,” kata dia.

Baca juga: Pernah Ketahuan Selingkuh dan Dimaafkan Suami, Guru Cantik Ini Tambeng, Ngamar Lagi dengan Pria Lain

Baca juga: Cerita Lengkap Bu Guru Cantik di Kebumen Ngamar bareng Kades di Malam Tahun Baru, Hati Suami Hancur

Dia melanjutkan, Rian suka mengancam karyawan. Hal itu tidak disukai Haryanto.

“Kalau dia misalnya ambil uang setoran, ada yang konangan (mengetahui) itu karyawan diancam dipecat. Kerja Rian itu selalu mengancam-ancam karyawan, tidak bagus,” kata dia.

Prinsipnya jalan menjalankan bisnis, ujar dia, yakni menggunakan prinsip ketegasan.

Bahkan agama juga mengajarkan agar tegas dalam mendidik anak.

“Uang harus diberikan yang benar. Besok ada orangtua dimasukkan anaknya ke dalam neraka karena apa, karena orangtua anaknya salah dibiarin,” kata dia

Profil Rian Mahendra

Nama Rian Mahendra sendiri dikenal oleh masyarakat tanah air berkat menjadi bos PO Haryanto.

Ia sudah ikut mengurus perusahaan ayahnya itu sejak 2003.

Rian Mahendra lahir pada tahun 1983 dan menganut agama Islam.

Ia memiliki ayah yang bernama Haji Haryanto, seorang pensiunan TNI sekaligus bos PO Haryanto.

Pria yang mempunyai perawakan gempal ini adalah anak pertama Haji Haryanto.

Rian Mahendra sendiri sudah memiliki seorang istri yang bernama Alina Tristyani.

Rian Mahendra adalah lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Pada tahun 1998 hingga 2003, Ryan Mahendra mengenyam pendidikan di pesantren Pondok Alfalah Mojo, Kediri, Jawa Timur (Jatim).

Anak sulung Haji Haryanto ini pernah dikeluarkan dari bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sejak kecil, Rian Mahendra sudah membantu sang ayah mengembangkan bisnis transportasinya ini dengan menjual tiket bus di terminal.

Pada tahun 2003, ia mulai serius mengelola perusahaan transportasi yang memiliki ciri khas berupa livery wayang di bodi busnya ini.

Berbagai halangan dan rintangan, mulai dari bertemu oreman hingga harus menjalani hubungan jarak jauh dengan istri dan anak, sudah pernah ia lalui.

Ketekunan yang ia jalani itu berhasil membuat nama Po Haryanto dikenal masyarakat luas.

Selama dalam genggamannya, PO Haryanto sudah memiliki lebih dari 300 unit bus dan mencover trayek di sejumlah daerah di Indonesia.

Rian Mahendra sendiri juga aktif di medsos dan memiliki kanal YouTube, Instagram, hingga TikTok.

Baca juga: Pamit Urus Studi Banding, Bu Guru Panik saat Digrebek Suami Sedang Check-in bareng Selingkuhan

Di YouTube, Rian kerap mengunggah konten tentang PO Haryanto Motor Indonesia.

Di akhir 2022, masa bakti Rian Mahendra sebagai direktur utama PO Haryanti sudah selesai.

Ia mengaku bahwa ayahnya sudah tidak berkenan Rian Mahendra pengurus PO Haryanto.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved