Bertemu Dalam Rakernas III PDIP, Jokowi Puji Ganjar Adalah Pemimpin yang Berani dan Punya Nyali

Jokowi puji Ganjar Pranowo adalah pemimpin masa depan yang berani dan punya nyali saat bertemu di Rakernas III PDIP di Jakarta,Selasa (6/6/2023).

istimewa
Presiden Jokowi (tengah) yang juga kader PDIP memberikan keterangan di sela-sela acara Rakernas PDIP di Sekolah Partai DPP PDIP Lentang Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023). Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) dan bakal calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo (kanan). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan calon presiden koalisi PDIP dan PPP, Ganjar Pranowo dalam acara Rakernas III PDIP di Sekolah Partai DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).

Selain Ganjar Pranowo, hadir dalam acara itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua Situation Room Prananda Prabowo dan sejumlah elit PDIP lainnya.

Dalam acara tersebut, Jokowi menilai Ganjar adalah pemimpin yang berani dan punya nyali.

"Pemimpin ke depan seperti Pak Ganjar Pranowo. Yang paling penting itu nyali nomor satu, berani nomor satu. Itu, berani dan punya nyali. Dan saya lihat Pak Ganjar punya itu," kata Jokowi.

Jokowi menerangkan, Indonesia akan menghadapi tantangan yang tidak mudah ke depan. Kesulitan global akan mengancam akibat krisis pangan, krisis energi, krisis keuangan dan adanya perang.

Jokowi bertemu Ganjar Pranowo di Rakernas PDIP (1)
Presiden Jokowi (kiri) yang juga kader PDIP memberikan keterangan di sela-sela acara Rakernas PDIP di Sekolah Partai DPP PDIP Lentang Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023). Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri (tengah) dan bakal calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo (kanan).

"Tantangan itu harus kita ketahui bersama, sehingga PDIP bisa mendesign sebuah rencana besar nantinya ke depan jika diberikan kesempatan untuk mengelola negara ini," jelasnya.

Sehingga, lanjut Jokowi, bayangan-bayangan yang akan terjadi setidaknya bisa diantisipasi dan dipersiapkan perencanaannya terlebih dahulu.

"Dan saya sampaikan, di tengah situasi itu ada kesempatan besar membawa negara ini masuk sebagai negara maju dalam 13 tahun ke depan. Maka akan baik kalau persiapan besarnya itu disiapkan PDIP dalam rakernas ini," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri membenarkan bahwa Indonesia bisa menjadi negara maju. Sebab, Indonesia adalah negara kaya, namun banyak potensi negara ini yang belum digarap optimal.

"Yang diperlukan memang persatuan. Persatuan bukan hanya fisik saja, tapi juga jiwa. Kalau kita mau maju dan seluruh rakyat mendukung, maka itu (menjadi negara maju) akan terjadi," katanya.

Ia juga mengomentari pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan Indonesia membutuhkan waktu 13 tahun untuk menjadi negara maju keempat di dunia.

Bonus demografi yang ada saat ini harus benar-benar dikelola, agar Indonesia bisa melompat dari negara berkembang menjadi negara maju.

"Kita bisa setara dengan India, Tiongkok, Amerika. Kita bisa jadi nomor empat di dunia," jelasnya.

Hanya saja, lanjut Presiden RI ke-5 itu, kuncinya adalah persatuan. Semua harus bersatu, dan bersama-sama mewujudkan itu.

"Pertanyaannya, maukah kita bersatu dan bersama-sama berjuang. 13 tahun itu bukan waktu yang panjang, itu pendek. Tapi kira harus bersatu. Karena bukan Pak Jokowi, saya dan Pak Ganjar saja yang melakukannya. Tapi seluruh bangsa," tandas Megawati.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved