UMKM

Bergabung Pelatihan Bank Mandiri Taspen, Yuliana Terampil buat Keripik Keladi dan Abon Ikan Tuna

Yuliana Womsiwor (59), perempuan asal Manokwari mengaku senang bisa ikut berbagai pelatihan yang digagas Bank Mandiri Taspen untuk para pensiunan

Wartakotalive/Yolanda Putri Dewanti
Yuliana Womsiwor (59), perempuan asal Manokwari, Papua Barat ini mengaku senang mengikuti berbagai pelatihan yang digagas Bank Mandiri Taspen untuk para pensiunan. 

WARTAKOTALIVE.COM CIKINI -- Yuliana Womsiwor (59), perempuan asal Manokwari, Papua Barat ini mengaku senang bisa mengikuti berbagai pelatihan yang digagas Bank Mandiri Taspen untuk para pensiunan.

Dirinya juga merupakan salah satu peserta dari 50 orang yang menghadiri acara 'Mantapreneur Naik Kelas' di Kantor Pusat Bank Mandiri Taspen, Gedung Graha Mantap, Jakarta Pusat, Rabu (24/5/2023).

Awal dirinya berwirausaha yakni dengan membuat tanaman hidroponik kangkung cabut. 

"Saya awalnya nonton di YouTube bagaimana hidroponik, lalu saya kembangkan sendiri dan menghasilkan 50 ikat kangkung, saya tidak jual ke pasar, pembeli yang datang ke rumah," jelas dia.

Berangkat dari hal tersebut, dirinya ingin kembali mengasah kemampuannya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan dari Bank Mandiri Taspen.

Baca juga: Pensiunan PNS Asal Malang Ikut Pelatihan Wirausaha Mandiri Taspen Jadi Melek Teknologi

"Dari situ ada pelatihan dari Bank Mantap Mandiri, saya bergabung tahun 2018 sebelum Covid-19. Lalu, dipanggil pelatihan keripik keladi. Saya mulai dengan keripik karena dari situ saya mulai awal dapat Rp 100.000, terus naik jadi Rp 150.000, sekarang jadi Rp 500.000 per hari," ungkap dia.

"Tetapi tidak dijual ke ruko-ruko, akhirnya saya hanya titip ke sekolah-sekolah satu hari bisa habis 50 sampai 60 bungkus kalau di SMA lebih banyak," imbuhnya.

Usai terampil membuat tanaman hidroponik dan keripik keladi, Yuliana kembali mengasah keterampilannya.

Melihat sumber kekayaan alam di tempat tinggalnya, alhasil dirinya mencoba membuat abon ikan tuna.

Adapun harga ikan tuna di Manokwari tak terlalu mahal.

Namun, Yuliana masih terkendala alat-alat berdagangnya seperti alat pres.

Baca juga: Miliki Kualitas Tinggi, UNIQLO di Kota Tangerang Pasarkan Produk UMKM Lokal

"Usaha abon ikan tuna segar di tempat saya di Manokwari sebenarnya murah untuk dapat diusahakan, hanya tidak punya alat pres kalau ada alat presnya saya bisa jual selama enam bulan bertahannya.

Tetapi biasanya ikan tuna itu dengan keripik kami tidak bisa jual lama-lama paling hari ini buat tiga empat hari sudah habis hanya kami biasa buat hari ini, hari ini kemas sedikit sampai waktu kapan berjamur daya tahannya kurang," ucap dia.

"Dari keripik keladi saya dipanggil lagi untuk membuat abon ikan tuna, namun saya buat abon tadi belum punya alat pres cuma punya serbet bersih terus saya pres itu tidak bisa bertahan paling sampai tiga minggu saja. Akhirnya, sekarang di Jakarta saya memesan anak saya yang kuliah di sini juga," imbuhnya.

Yuliana menyebut pelatihan yang diadakan Bank Mandiri Taspen sangat menolong dirinya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved