Berita Daerah

Desanya Terisolir, Mamah Muda Ditandu Warga Ketika hendak Bersalin, Tempuh 11 KM Capai RS di Solok

Desanya Terisolir, Mamah Muda Ditandu Warga ketika hendak Bersalin, Tempuh 11 KM Capai Rumah Sakit di Solok

Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
Tribun Padang
Warga Jorong Kipek bergotong royong menandu Nora (20) ibu muda yang hendak bersalin menuju Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ananda di Kabupaten Solok. Mereka terpaksa menandu Nora lantaran desa terisolir pasca longsor pada Minggu (7/5/2023) 

WARTAKOTALIVE.COM, PADANG - Nasib miris dialami Nora (20) mamah muda asal Jorong Kipek, Nagari Aie Luo, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Mamah muda itu terpaksa ditandu sejauh kurang lebih 11 kilometer dari rumahnya lantaran desanya terisolir pasca longsor.

Wali Nagari Aie Luo, Maila mengungkapkan peristiwa tersbeut terjadi pada Minggu (7/5/2023) siang.

Ketika itu, Nora hendak bersalin.

Namun, lantaran desa mereka terisolir, warga pun berinisiatif untuk menandu Nora menuju rumah sakit.

"Warga bergotong royong menandu Nora sejauh 11 Km agar ia bisa melahirkan di Kota Solok, tepatnya di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ananda," ujarnya dikutip dari Tribun Padang pada Senin (8/5/2023)

Dengan penuh perjuangan, Nora akhirnya berhasil diangkut dengan mobil yang telah menunggu di Jorong Tanah Sirah, titik terakhir yang bisa diakses kendaraan roda empat.

Di Nagari Aie Luo, akses terhadap layanan kesehatan masih minim.

Maila bilang biasanya warga mendatangi Kota Solok yang jaraknya sejauh lebih kurang 35 kilometer ketika hendak melahirkan.

Adapun Puskesmas kecamatan Payung Sekaki, berada di Nagari Sirukam yang berjarak 20 kilometer dari Aie Luo.

Maila mengatakan kendati lebih dekat secara jarak, namun kontur jalan menuju Puskesmas cukup menanjak dan ukuran jalan yang kecil.

Sejak Rabu (4/5/2023), Jorong Kipek sepenuhnya terisolir.

Ada 30 titik longsor di sepanjang 7 kilometer jalan menuju jorong terakhir di Aie Luo itu.

Listrik dan sinyal seluler juga tak bisa diakses hingga hari ini.

Maila bilang petugas dari BPBD dan masyarakat masih berupaya membersihkan material longsor.

Selain putusnya akses, Maila mengatakan ada puluhan hektar lahan sawah warga yang tersapu banjir bandang dan terancam gagal panen.

Ia berharap agar cuaca tidak hujan lagi agar proses pembersihan berjalan lancar. (TribunPadang.com/Nandito Putra)

Baca Berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved