Kabar Duka
Anies Baswedan Melayat ke Rumah Almarhum M Taufik, tak Lupa Pengorbanan Teman Baiknya
Anies Baswedan tentu tak lupa pengorbanan almarhum M Taufik, sehingga dia pun melayat meski harus bertemu 'musuh politiknya'.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan melayat ke rumah eks Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik (M Taufik) di Wisma Garuda, Jalan SD Lama Nomor 2, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (4/5/2023) pagi.
Hal itu diungkapkan oleh Tim Media Anies Baswedan bernama Naufal Firman Yursak kepada wartawan.
“Ya betul, standby (bersiap) jam 9 di sana ya,” ucap Naufal.
Baca juga: Rekan Gerindra Tetap Hormati M Taufik Sebagai Kader Terbaik, Rumah Penuh Karangan Bunga
Menurutnya, Anies juga sempat membesuk Taufik saat menjalani perawatan di RS Siloam Semanggi, Jakarta Selatan.
Bahkan mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu sempat mendoakan yang terbaik untuk kesembuhan Taufik melawan penyakit yang dialaminya.
“Semalam beliau (Anies) membesuk di RS Siloam. Pagi ini juga akan takziyah ke rumah duka,” ucap mantan anggota Tim Gubernur untuk Percepatan dan Pembangunan (TGUPP) era Anies Baswedan ini.
Diketahui, Taufik dan Anies memiliki hubungan yang sangat dekat. Bagaimana tidak? Taufik merupakan salah satu tokoh politik di Jakarta yang mendukung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI Jakarta pada 2017 lalu.
Baca juga: Almarhum Taufik Jadi Panutan Aktivis Jakarta, Syaiful Jihad: Sosok Humble, Selalu Punya Solusi
Saat menjadi Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Taufik bersama partai koalisi lainnya, totalitas mendukung Anies-Sandi hingga berhasil mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni.
Saat di kursi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Taufik juga kerap membekingi Anies ketika dikritik anggota DPRD DKI lainnya maupun pihak luar.
Bahkan Taufik menganggap Anies sebagai figur yang potensial menjadi Bacapres pada Pilpres 2024 mendatang.
Pernyataan Taufik sempat menimbulkan polemik di tubuh Gerindra, karena partai itu masih memantapkan diri mendukung Prabowo Subianto menjadi Bacapres 2024.
Sosok M Taufik sudah malang melintang di dunia politik sejak 1990-an.
Dikutip dari Kompas.com sebelum berlabuh dan berkiprah selama 14 tahun di Partai Gerindra.
Dia pernah menjadi anggota Partai Golkar dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) pada 1998-1999.
Taufik juga sempat menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta pada 2003.
Saat masih menjabat sebagai Ketua KPU DKI Jakarta, Taufik ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan alat peraga Pemilu 2004.
Taufik kemudian divonis selama 18 bulan pada 27 April 2004 karena menyebabkan kerugian negara senilai Rp 488 juta.
Taufik kemudian bergabung dengan Partai Gerindra sejak partai itu berdiri pada 2008, dan sejak itu karier politiknya melesat.
Dia turut andil dalam pendirian Partai Gerindra di DKI Jakarta.
Taufik ditunjuk menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta hingga 2020 dan digantikan dengan Ahmad Riza Patria yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Selama menjadi Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Taufik dinilai bertangan dingin dan mempunyai sederet prestasi.
Contohnya dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu, Taufik berhasil turut memenangkan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok).
Sedangkan pada 2017, Taufik yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta berhasil membawa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Selain itu, Taufik juga dinilai berhasil menggenjot perolehan suara dan jumlah kursi Partai Gerindra di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.
Lantas dia juga dipercaya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI 2014-2019 dan kemudian dilanjutkan pada periode 2019.
Posisi Taufik di Gerindra mulai terganggu setelah dicopot dari jabatan sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta pada April 2022 lalu.
Gerindra menyebut bahwa posisi Taufik digantikan Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Rani Mauliani.
Menurut Taufik, keputusan pencopotan dirinya dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta akibat konflik internal.
Salah satunya diduga karena dia sempat mendoakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi presiden Republik Indonesia, saat menghadiri pelantikan Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jaya pada 6 Februari 2022 lalu.
“Masak doa saja enggak boleh," kata Taufik saat itu kepada awak media.
Padahal, Partai Gerindra secara bulat akan mengusung Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada pemilihan presiden-wakil presiden 2024 mendatang.
Taufik telah mengutarakan dia sudah mantap untuk hengkang dari Partai Gerindra, salah satu alasannya karena ia merasa tidak nyaman terhadap beberapa orang di partai tersebut.
“Di sudut lain ada sikap yang buat saya enggak nyaman. Kalau saya duduk terus di situ sayanya enggak nyaman sayanya enggak produktif. Sayang dong. Ngapain. Jadi beban malah nanti,” kata Taufik dikutip dari acara Gaspol! yang disiarkan di YouTube Kompas.com, Selasa (31/5/2022).
Setelah keluar dari Gerindra, Taufik berencana untuk pindah ke partai yang dinilai memiliki aliran nasionalis, seperti Partai Nasdem.
Salah satu alasannya karena Nasdem memiliki arah untuk mendukung Anies maju pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
“Kebetulan saya melihatnya dekat nih untuk di 2024 ke Anies. Ini agak sejalan dengan pikiran saya. Saya tadi mendoakan Anies," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Anggota DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (3/5/2023) sekitar 21.40. Hal itu dibenarkan kerabat dekat Taufik, Direktur Eksekutif Jakarta Monitoring Network (JMN) Ahmad Sulhi.
Saat dihubungi, Sulhi menjelaskan Taufik meninggal dunia saat menjalani perawatan di RS Siloam Semanggi, Jakarta Selatan.
Kondisi Taufik sempat menurun pada sore harinya, hingga akhirnya dinyatakan wafat pada malam hari.
“Iya betul Pak Taufik meninggal di RS Siloam Semanggi jam 21.40, kondisinya sempat kritis pas jam 5an sore,” ujar Sulhi, Rabu (3/5/2023) malam.
Sulhi mengatakan, selama setahun terakhir Taufik memang rutin menjalani pengobatan di salah satu rumah sakit di Singapura atas penyakit yang dideritanya. Beberapa bulan terakhir, Taufik kembali ke Indonesia untuk menjalani perawatan di rumah sakit di Jakarta.

“Setahu saya beliau sakit kanker tulang dan memang sudah menjalani pengobatan di Singapura,” imbuhnya.
Sulhi mengaku, belum sempat menjenguk Taufik saat menjalani pengobatan di RS Siloam maupun RS Singapura. Padahal dia sudah membuat janji dengan anak Taufik untuk menjenguknya di rumah sakit.
“Pas berobat di Singapur, saya belum sempat jenguk karena waktunya nggak pas, belum dibolehin oleh dokter. Nah rencana Jumat (5/3/2023) saya sudah janjian sama anaknya untuk ketemu,” ucapnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Suami Mpok Alpa Sebut Tabungan dan Mobil Ludes untuk Berobat, Iis Dahlia Bantah: Gak Kurang Uang Kok |
![]() |
---|
Mpok Alpa Sampai Jual 2 Mobil dan Tabungannya untuk Obati Kanker Payudara |
![]() |
---|
Kiai Thoifur Mawardi Wafat, Cak Imin: Indonesia Kehilangan Ulama Besar |
![]() |
---|
Momen Mpok Alpa Hembuskan Nafas Terakhir Diungkap Karyawan, Meninggal di Pelukan Suami dengan Haru |
![]() |
---|
Kehamilan 4 Bulan Mpok Alpa Divonis Kanker, Pilih Selamatkan Anak Kembarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.