Viral Media Sosial

Oknum TNI Berseragam Tendang Ibu-ibu Pengendara Sepeda Motor di Jalan Hankam Bekasi

Pengendara sepeda motor berseragam mitip anggota TNI menendang ibu-ibu pengendara sepeda motor di jalan raya.

Editor: Suprapto
screenshot twitter
Pengendara sepeda motor berseragam mitip anggota TNI menendang ibu-ibu pengendara sepeda motor di jalan raya. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Seseorang pengendera sepeda motor berseragam loreng mirip anggota TNI menendang ibu-ibu pengendara motor.

Video memperlihatkan oknum anggota TNI tendang ibu-ibu pengendara motor itu beredar luas dan menjadi viral

Bahkan, plat nomor polisi motor yang dikendarai oknum anggota TNI tersebut, Plat AA, menjadi trending twitter.  

Penelusuran WartaKotalive.com, sampai Selasa (25/4/2023) sekitar pukul 08:11 WIB, hastag Plat AA sudah terdapat 3.101 tweets.

Dalam informasi yang beredar tersebut, lokasi kejadian di Jalan Raya Hankam, Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat. 

Salah satu akun twitter yang mengunggah video tersebut adalah akun @dochil666 sekitar 7 jam lalu.

@dochil666·7h plat AA 6536 JZ sedang dicari netizen se indonesia wkwkw. Demikian cuitan di akun twitter tersebut. 

Pengendara sepeda motor berseragam mitip anggota TNI menendang ibu-ibu pengendara sepeda motor di jalan raya.
Pengendara sepeda motor berseragam mitip anggota TNI menendang ibu-ibu pengendara sepeda motor di jalan raya. (screenshot twitter)

Dalam video tersebut terlihat oknum anggota TNI berseraham loreng dan menggendong tas.

Dia menendang motor ibu-ibu yang sedang membonceng seorang anak kecil menggunakan kaki kanannya.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan, menjaga perilaku yang baik di tempat umum itu penting.

Terlebih menggunakan atribut yang mewakili instansi tertentu yang justru seharusnya melindungi masyarakat sipil.

"Mengacu pada video, terlihat seorang oknum TNI yang melakukan tindakan kurang terpuji (menendang) seorang pengendara motor yang sedang membonceng seorang anak kecil akan menimbulkan hal negatif," ujar Sony seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (24/4/2023).

Dia menambahkan, "Pertama, motor yang hanya roda dua bisa jatuh akibat hilang keseimbangan dari tendangan oknum tersebut. Kedua, citra buruk yang ditimbulkan akibat perbuatan oknum tersebut. Ketiga, trauma yabg dirasakan oleh anak kecil maupun orang-orang yang melihat peristiwa tersebut."

Kriminolog dari Australian National University, Leopold Sudaryono, mengatakan, Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI memiliki cukup informasi untuk memeriksa oknum tersebut.

Kasus ini penanganannya harus terbuka karena bukan hanya sekadar tindakan fisik penendangan, tapi juga bukti komitmen TNI atas penegakan hukum.

"Siapakah oknum tersebut, jika memang anggota TNI apa tindakan disiplin yang diambil. Jika ini tidak dilakukan maka anggapan bahwa hukum tidak berlaku bagi seluruh warga negara termasuk TNI mendapat pembenaran," ujarnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved