Liga 1
Perpisahan Tak Sempurna bagi I Made Wirawan: Ini Pernyataan Lengkap Kiper Veteran Persib Itu
"Saya sedih karena hari ini adalah pertandingan terakhir sebagai seorang pemain sepak bola profesional yang telah 21 tahun saya jalani."
Penulis: Rusna Djanur Buana | Editor: Rusna Djanur Buana
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Laga perpisahan kiper veteran Persib Bandung I Made Wirawan tidak semulus yang diharapkan.
Dalam laga yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (15/4/2023) Persib harus mengakui keunggulan tim tamu Persikabo 1973 dengan skor 1-4.
Kiper asal Bali itu merasa sedih karena laga berakhir tidak sesuai harapan.
Ia awalnya berharap bisa menutup laga dengan kemenangan.
"Hasil malam semalam memang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Kita berharap mendapat happy ending di akhir karier saya. Tapi seperti Coach (Luis Milla) bilang, inilah sepak bola.
Kadang kita bisa main bagus, kadang kita bisa kalah, itu sudah biasa di sepak bola," kata Made Wiryawan.
Baca juga: Persib Bandung Gagal Berikan Kemenangan untuk I Made, Luis Milla: Ini Laga yang Membuat Kami Stres
Kiper bernomor punggung 15 tersebut hanya bermain sekira 10 menit. Dia baru masuk lapangan di menit ke-83 menggantikan Reky Rahayu.
Tidak hanya itu, prosesi perpisahan yang sudah dirancang batal digelar karena situasi yang tidak memungkinkan.
Awalnya Made akan memberikan kata-kata perpisahan di hadapan bobotoh dan tim serta keluarga.
Namun laga berakhir dengan sedikit kericuhan setelah Bobotoh menyalakan suar dan beberapa di antaranya menerobos masuk lapangan.
"Cukup senang, karena bisa tampil di akhir karier, saya juga bisa menyapa Bobotoh untuk melakukan salam perpisahan, dan itu cukup membuat saya senang," ungkapnya.
Baca juga: Kecewa Persib Bandung Ditaklukkan Persikabo 1973, Bobotoh Nyalakan Flare di Stadion GBLA
Pemain yang ikut membawa gelar juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015 itu pun berpesan ke depannya dukungan bisa lebih bersikap postif dan aman.
Tanpa adanya flare dan suporter yang masuk ke dalam lapangan.
"Mudah mudahan ini jadi pembelajaran juga terutama buat pendukung.
Karena ini kurang bagus buat kita ke depan. Bukan hanya untuk pertandingan, tapi buat tim keseluruhan jadi tidak bagus.
Saya berharap ke depan Bobotoh bisa mendukung Persib ke arah yang lebih positif,” ucapnya.
Made Wiryawan akhirnya mengucapkan kata perpisahan dan terima kasih melalui laman resmi klub Persib Bandung. Berikut pernyataa lengkap I Made Wirawan:
"Saa ini saya berada di antara sedih dan bahagia. Sedih karena hari ini adalah pertandingan terakhir saya sebagai seorang pemain sepak bola profesional yang telah 21 tahun saya jalani.
Baca juga: Stadion GBLA Membara, Bobotoh Nyalakan Flare Usai Persib Tumbang, Netizen: Semoga Tak Ada Korban
Tidak mudah untuk saya melepaskan dan pastinya akan sangat saya rindukan.
Di sisi lain, saya merasa bahagia, karena bisa mengakhiri karier di saat yang tepat dan di tempat yang tepat, yaitu di sini, di PERSIB.
Di sini, saya merasakan kemenangan juga kekalahan, menangis sedih dan bahagia.
Di sini juga saya merasa bangga, bangga menjadi bagian dari tim kebanggaan; PERSIB Bandung.
Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk semua yang telah banyak membantu dan mendukung karier saya selama ini.
Yang pertama tentunya saya selalu berterima kasih kepada Tuhan karena tanpanya semua tidak akan terjadi.
Selanjutnya kepada mendiang kedua orang tua saya, kakak saya, istri dan anak anak saya, keluarga dan teman teman yang selalu mendukung saya.
Terima kasih untuk Pak Glenn Sugita, Pak Zainuri Hasyim, Pak Kuswara, Pak Haji Umuh Muchtar, manajer tim yang sudah saya anggap seperti orang tua sendiri, yang juga menganggap semua pemain seperti keluarga, bahkan anak sendiri.
Kita tahu saat ini beliau sedang sakit, dan mari kita doakan beliau supaya cepat pulih dan bisa kembali berkumpul bersama PERSIB.
Juga terima kasih untuk Pak Teddy yang selalu memberikan kesempatan agar saya tetap berkarier bersama PERSIB.
Terima kasih untuk para pelatih Coach Luis Milla, Coach Manu, Coach Carlos, Pak Yaya , Pak Budiman, Coach Gilang dan Goalkeeper Coach, Luizinho Passos yang selalu mendukung serta membuat saya tetap fit sampai saat ini, Thank you so much coach.
Dan, terima kasih untuk semua pelatih sebelumnya yang pernah bekerjasama dengan saya.

Untuk semua teman-teman pemain, terima kasih atas kerjasamanya selama ini. Kita melewati suka dan duka bersama yang membuat kita jadi lebih dekat seperti sebuah keluarga.
Terima kasih juga untuk semua ofisial tim, dr. Raffi, dr Alvin, Beni, Aki, Mang Iyang, yang selalu siap kapanpun untuk menjaga kebugaran saya. Juga ada Bule, Datuk, Kadir, Pak Wawan, dan Pak Didin.
Dan, tidak pernah terlupakan almarhum Pak Ajun yang sangat banyak membantu saya di sini.
Secara khusus, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua bobotoh yang selalu ada di belakang saya, di dalam kondisi baik dan buruk, yang selalu mendukung dan mendoakan saya selama ini. Tanpa kalian saya bukanlah siapa-siapa.
Jangan lupa tetap berikan dukungan positifnya untuk tim PERSIB karena setelah ini, saya juga akan menjadi bobotoh yang mencintai PERSIB. Dan PERSIB akan selalu ada di dalam hati saya. Terima kasih PERSIB Bandung.
Sekali lagi, terima kasih untuk semuanya, saya mohon maaf atas segala kekurangan dan keslahan saya selama berada di sini.
Cabut Laporan Terkait Tuduhan Mafia Bola, Andre Rosiade Beberkan Alasannya |
![]() |
---|
Erick Thohir Minta Kuota Pemain Asing di Liga 1 2025/2026 Hanya 7 Orang |
![]() |
---|
Cerita Jan Olde Bujuk Rafael Struick Gabung Dewa United |
![]() |
---|
Rafael Struick Resmi Bergabung ke Dewa United FC, Ardian Satya Negara: Dikontrak Tiga Tahun |
![]() |
---|
Kuota Pemain Asing Jadi 11, Pemain Lokal yang Tak Terpakai di Liga 1 Bisa Main di Kasta Lebih Rendah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.