Persija Jakarta

Usai Kalahkan Dewa United, Persija Jakarta Bertekad Bisa Pertahankan Posisi Kedua Hingga Akhir Musim

Thomas Doll senang Persija Jakarta bisa merebut tempat Persib Bandung di posisi runner-up klasemen sementara.

Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
Tribunnews/Alfarizy Ajie Fadhilah
Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll (tengah) beri keterangan pers usai laga kontra Dewa United di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Banten, Senin (10/4/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Persija Jakarta menang 1-0 atas Dewa United FC pada laga pekan ke-33 Liga 1 2022/2023 di Indomilk Arena, Tangerang, Senin (10/4/2023) pukul 20.30 WIB.

Gol tunggal Persija dicetak oleh Hansamu Yama pada menit ke-90+7'.

Kemenangan itu membuat Persija bertahan di posisi runner-up klasemen sementara dengan raihan 63 poin dari 33 kali main.

Skuad Macan Kemayoran berhasil merebut tempat Persib Bandung yang kini turun di posisi ketiga klasemen sementara usai mengumpulkan 62 poin dari 33 kali penampilan.

Sedangkan, Dewa United masih terpuruk di posiis ke-17 klasemen sementara dengan koleksi 33 poin dari 33 kali pertandingan.

Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll bersyukur timnya bisa memenangi pertandingan dan raih tiga poin.

"Walaupun kami tidak bermain bagus, secara keseluruhan kami layak memenangi laga ini. Saya senang, sekarang kami berada di posisi kedua," kata Thomas Doll.

Baca juga: Kontrak Hansamu Yama dengan Persija akan Berakhir, Thomas Doll: Sepertinya Dia Senang di Jakarta

Thomas Doll berujar bahwa timnya berhasil merebut posisi Persib di runner-up klasemen sementara.

"Situasi berubah dalam satu hari, kemarin kami ada di posisi ketiga dan sekarang kami di posisi kedua," kata Thomas Doll.

"Sekarang kami harus memertahankan posisi kedua. Ini adalah target kami sekarang,” ujar Thomas Doll.

Kritisi

Meski memuji, namun Thomas Doll tetap mengritisi permainan pasukan Oranye.

"Kami memiliki banyak peluang di babak pertama, tetapi tidak berhasil mencetak gol. Saya sudah katakan ke pemain harus lebih tenang. Ritme permainan juga tidak bagus. Saya kecewa dengan permainan seperti ini," kata Thomas Doll.

"Harus lebih sabar, karena kalah duel satu lawan satu. Babak kedua juga seperti itu. Apalagi bola di kotak penalti," ujar Thomas Doll.

"Hal yang paling penting, yaitu pemain punya karakter sangat bagus. Ini kali ketiga Persija menang di menit akhir," tutur Thomas Doll.

"Para pemain punya kepercayaan untuk menang. Pada menit akhir tadi, saya pikir ada lima striker (Persija) di kotak penalti Dewa United," jelas Thomas Doll.

Baca juga: Enggan Remehkan Dewa United, Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll Mewaspadai Pergerakan Karim Rossi

Sesalkan Keributan 
 
Jalannya pertandingan Dewa United vs Persija Jakarta diwarnai ketegangan antarpemain.

Ketegangan antarpemain itu bermula pada saat Lucas Ramos melanggar Dony Tri Pamungkas dengan keras, sehingga mendapatkan hukuman kartu merah.

Tepatnya di menit ke-64, Lucas Ramos yang mengangkat kakinya terlalu tinggi sehingga menendang wajah Dony Tri Pamungkas.

Pasca-kejadian tersebut, Dony pun langsung ditarik keluar dan digantikan oleh Sandi Arta Samosir.

Thomas Doll berujar bahwa Dony mengalami pembengkakan di area bawah mata dan juga mengalami cedera di bagian hidungnya.

"Dokter sedang menuju ke rumah sakit dan ada bengkak di bawah mata (Dony) dan ada sesuatu di hidungnya. Saya berharap tidak terlalu parah tapi kita tidak pernah tahu," ujar Thomas Doll.

Sejatinya, Thomas Doll mewajarkan apabila terjadi pelanggaran tersebut.

BERITA VIDEO: Thomas Doll Kritisi Pemain yang Suka Mengulur Waktu

Namun, pelatih berkebangsaan Jerman itu kecewa dengan respons pemain setelah kejadian itu berlangsung.

Thomas Doll menilai, masing-masing pemain terlalu berlebihan dan terlihat lepas kendali dan terbawa emosi.

"Kejadian seperti itu biasa, tapi reaksi setelah kejadian itu membuat saya tidak mengerti. Terkadang kita seperti binatang, kita kehilangan kontrol, kita terkadang ingin memukul seseorang atau sesuatu yang lain," tutur Thomas Doll.

"Saya pikir kejadian itu bisa saja terjadi, tapi tidak perlu sampai kehilangan kontrol, kehilangan pikirian. Seperti sedang berada di hutan dan tidak seperti sedang pertandingan sepakbola," tegas Thomas Doll.

Mantan pelatih Borussia Dortmund itu pun heran, karena kejadian itu selalu terjadi di Liga Indonesia sepanjang musim ini.

Thomas Doll paham betul apabila para pemain emosi setelah kejadian itu, namun, dia menyayangkan sikap pemain yang terkesan tidak profesional.

"Itu tidak benar dan itu tidak seharusnya terjadi di sepak bola. Oke, seseorang telah mendapatkan kartu merah," ungkap pelatih berusia 57 tahun itu.

"Tapi, saya melihat situasi itu di sepanjang musim ini dan sebenarnya saya juga melihat kejadian seperti ini di Eropa, tapi tidak (ricuh) seperti itu," jelasnya.

Thomas Doll, juga menyentil performa wasit yang memimpin laga tersebut, Aprisman Aranda, yang menurutnya tidak tegas dalam mengambil keputusan.

Pelatih asal Jerman itu pun menyebut bahwa sejatinya wassit bisa mengusir 3-4 pemain setelah kejadian tersebut, termasuk anak didiknya.

"Tentu pemain marah, tapi jangan seperti (ingin memukul) dan wasit melihat-lihat (kebingungan), seharusnya wasit bisa mengusir 3-4 pemain dari lapangan, mungkin juga dari pemain saya, dan tidak masalah," tegas Thomas Doll.

"Karena di masa depan, situasi seperti itu bisa saja terjadi lagi, karena para pemain berpikir bisa melakukan itu kembali," pungas Thomas Doll.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved