Persija Jakarta
Jan Olde Sebut Kelengahan dalam 10 Menit Terakhir Jadi Penyebab Kekalahan Dewa United dari Persija
Pelatih Dewa United FC Jan Olde Riekerink enggan menyalahkan pemain, meski Tangsel Warrior gagal amankan tiga poin.
Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Dewa United FC kalah 0-1 dari Persija Jakarta pada laga pekan ke-33 Liga 1 2022/2023 di Indomilk Arena, Tangerang, Senin (10/4/2023) pukul 20.30 WIB.
Gol tunggal Persija dicetak oleh Hansamu Yama pada menit ke-90+7'.
Kekalahan itu membuat Dewa United masih terpuruk di posisi ke-17 klasemen sementara dengan koleksi 33 poin dari 33 kali pertandingan.
Sedangkan, Persija berada di posisi runner-up klasemen sementara dengan raihan 63 poin dari 33 kali main.
Skuad Macan Kemayoran berhasil merebut tempat Persib Bandung yang kini turun di posisi ketiga klasemen sementara usai mengumpulkan 62 poin dari 33 kali penampilan.
Usai pertandingan, Pelatih Dewa United FC Jan Olde Riekerink enggan menyalahkan pemain, meski Tangsel Warrior gagal amankan tiga poin.
Baca juga: Usai Kalahkan Dewa United, Persija Jakarta Bertekad Bisa Pertahankan Posisi Kedua Hingga Akhir Musim
Apalagi, Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan memberikan perlawanan sengit.
"Walaupun dalam posisi yang tidak baik, pemain kami sudah tampil maksimal. Saya tidak akan menyalahkan mereka,” kata Jan Olde Riekerink dikutip dari ligaindonesiabaru.com.
"Saya tidak akan banyak bicara. Kami bermain seimbang satu sama lain. Mereka dapat beberapa peluang di babak pertama dan mereka juga," ujar Jan Olde Riekerink.
Juru taktik asal Belanda itu menerangkan bahwa timnya hanya sedikit kelengahan terutama pada masa 10 menit terakhir.
Hal ini yang mampu dimanfaatkan Macan Kemayoran, julukan Persija Jakarta, untuk menyetak gol.
“Sepuluh detik terakhir sangat mengecewakan. Dalam beberapa bulan terakhir, saya rasa kita kurang beruntung meski bermain bagus secara organisasi," terang Jan Olde Riekerink.
“Mereka (Persija) mendapatkan beberapa peluang pada babak pertama, tetapi kami juga," ucap Jan Olde Riekerink.
"Babak kedua, mereka tidak mendapat peluang sama sekali. Ini hal positif karena kami mendapatkan beberapa peluang emas untuk menyelesaikan pertandingan," terang Jan Olde Riekerink.
Kekalahan dari Persija memperpanjang rekor buruk Dewa United.
Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan selalu kalah dalam empat laga terakhir.
Baca juga: Babak 1 Dewa United 0-0 Persija Jakarta: Saling Serang dan Ciptakan Peluang, Kedua Tim Tanpa Hasil
Target
Sementara itu, Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll bersyukur timnya bisa memenangi pertandingan dan raih tiga poin.
"Walaupun kami tidak bermain bagus, secara keseluruhan kami layak memenangi laga ini. Saya senang, sekarang kami berada di posisi kedua," kata Thomas Doll.
Thomas Doll berujar bahwa timnya berhasil merebut posisi Persib di runner-up klasemen sementara.
"Situasi berubah dalam satu hari, kemarin kami ada di posisi ketiga dan sekarang kami di posisi kedua," kata Thomas Doll.
"Sekarang kami harus memertahankan posisi kedua. Ini adalah target kami sekarang,” ujar Thomas Doll.
Meski memuji, namun Thomas Doll tetap mengritisi permainan pasukan Oranye.
"Kami memiliki banyak peluang di babak pertama, tetapi tidak berhasil mencetak gol. Saya sudah katakan ke pemain harus lebih tenang. Ritme permainan juga tidak bagus. Saya kecewa dengan permainan seperti ini," kata Thomas Doll.
"Harus lebih sabar, karena kalah duel satu lawan satu. Babak kedua juga seperti itu. Apalagi bola di kotak penalti," ujar Thomas Doll.
"Hal yang paling penting, yaitu pemain punya karakter sangat bagus. Ini kali ketiga Persija menang di menit akhir," tutur Thomas Doll.
"Para pemain punya kepercayaan untuk menang. Pada menit akhir tadi, saya pikir ada lima striker (Persija) di kotak penalti Dewa United," jelas Thomas Doll.
Baca juga: BREAKING NEWS: Dewa United vs Persija, Witan Sulaeman Menantang Egy Maulana Vikri
Sesalkan Keributan
Jalannya pertandingan Dewa United vs Persija Jakarta diwarnai ketegangan antarpemain.
Ketegangan antarpemain itu bermula pada saat Lucas Ramos melanggar Dony Tri Pamungkas dengan keras, sehingga mendapatkan hukuman kartu merah.
Tepatnya di menit ke-64, Lucas Ramos yang mengangkat kakinya terlalu tinggi sehingga menendang wajah Dony Tri Pamungkas.
Pasca-kejadian tersebut, Dony pun langsung ditarik keluar dan digantikan oleh Sandi Arta Samosir.
Thomas Doll berujar bahwa Dony mengalami pembengkakan di area bawah mata dan juga mengalami cedera di bagian hidungnya.
"Dokter sedang menuju ke rumah sakit dan ada bengkak di bawah mata (Dony) dan ada sesuatu di hidungnya. Saya berharap tidak terlalu parah tapi kita tidak pernah tahu," ujar Thomas Doll.
Sejatinya, Thomas Doll mewajarkan apabila terjadi pelanggaran tersebut.
Namun, pelatih berkebangsaan Jerman itu kecewa dengan respons pemain setelah kejadian itu berlangsung.
BERITA VIDEO: Thomas Doll Kritisi Pemain yang Suka Mengulur Waktu
Thomas Doll menilai, masing-masing pemain terlalu berlebihan dan terlihat lepas kendali dan terbawa emosi.
"Kejadian seperti itu biasa, tapi reaksi setelah kejadian itu membuat saya tidak mengerti. Terkadang kita seperti binatang, kita kehilangan kontrol, kita terkadang ingin memukul seseorang atau sesuatu yang lain," tutur Thomas Doll.
"Saya pikir kejadian itu bisa saja terjadi, tapi tidak perlu sampai kehilangan kontrol, kehilangan pikirian. Seperti sedang berada di hutan dan tidak seperti sedang pertandingan sepakbola," tegas Thomas Doll.
Mantan pelatih Borussia Dortmund itu pun heran, karena kejadian itu selalu terjadi di Liga Indonesia sepanjang musim ini.
Thomas Doll paham betul apabila para pemain emosi setelah kejadian itu, namun, dia menyayangkan sikap pemain yang terkesan tidak profesional.
"Itu tidak benar dan itu tidak seharusnya terjadi di sepak bola. Oke, seseorang telah mendapatkan kartu merah," ungkap pelatih berusia 57 tahun itu.
"Tapi, saya melihat situasi itu di sepanjang musim ini dan sebenarnya saya juga melihat kejadian seperti ini di Eropa, tapi tidak (ricuh) seperti itu," jelasnya.
Thomas Doll, juga menyentil performa wasit yang memimpin laga tersebut, Aprisman Aranda, yang menurutnya tidak tegas dalam mengambil keputusan.
Pelatih asal Jerman itu pun menyebut bahwa sejatinya wassit bisa mengusir 3-4 pemain setelah kejadian tersebut, termasuk anak didiknya.
"Tentu pemain marah, tapi jangan seperti (ingin memukul) dan wasit melihat-lihat (kebingungan), seharusnya wasit bisa mengusir 3-4 pemain dari lapangan, mungkin juga dari pemain saya, dan tidak masalah," tegas Thomas Doll.
"Karena di masa depan, situasi seperti itu bisa saja terjadi lagi, karena para pemain berpikir bisa melakukan itu kembali," pungas Thomas Doll.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Link Live Streaming Dewa United vs Persija, Alan Cardoso Yakin Macan Pulang dengan Senyum Bahagia |
![]() |
---|
Thom Haye Gabung ke Persib Bandung, Mauricio Souza: Harapan Saya, Dia Bahagia di Sana |
![]() |
---|
Jelang Laga Dewa United vs Persija Jakarta, Mauricio Souza: Saya Optimistis Bisa Meraih Kemenangan |
![]() |
---|
Saksikan Laga Persija Jakarta vs Malut United di JIS, Berikut Pemain Favorit Pramono Anung |
![]() |
---|
Persija Jakarta Pimpin Klasemen Sementara Super League 2025/2026 Usai Diimbangi Malut United 1-1 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.