Kembangkan Teknologi AI, Jatis Mobile Rencanakan Melantai di Bursa Tahun Ini

Adapun dana segar hasil IPO nantinya sekitar 23 persen nya akan digunakan untuk investasi teknologi AI dan sisanya untuk pembiayaan operasional klien

Editor: Ahmad Sabran
Tribunnews
Direktur Utama PT Informasi Teknologi Indonesia (Jatis Mobile) Erik Rivai Ridzal (ketiga kanan) bersama (dari kiri) Chief of Enterprise Sri Bagus W, Wakil Direktur Utama Asrul A. Ali, Direktur Yuliana, Chief of AI/Omni Channel Eko Adi S, Chief of Small Medium Business (SMB) Roidinal Ridzal foto bersama saat acara 20 Years of Collaboration A Celebration of Excellence Jatis Mobile di Jakarta, Rabu (5/4/2023). Perusahaan teknologi penyedia berbagai solusi, mulai dari solusi perpesanan dengan menawarkan rangkaian layanan yang lengkap (WhatsApp, SMS dan email), chat commerce, custom development, AI dan Chatbot ini sedang mengembangkan pasar Small Medium Business. Perseroan berencana untuk melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di kuartal ll-2023. Tribunnews/Jeprima 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- PT Informasi Teknologi Indonesia (Jatis Mobile), entitas usaha Indivara Group bakal melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) di kuartal ll-2023.

Direktur Utama Jatis Mobile, Erik Rivai Ridzal mengatakan saat ini pihaknya tinggal selangkah lagi untuk melantai di bursa. Perusahaan akan melepas sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor dengan nominal saham sementara Rp 100 per lembar saham.

“Masih menunggu pernyataan pra efektif dari OJK. Kami harapkan bisa IPO di kuartal ll-2023 mengingat ini kan mau lebaran juga, antriannya panjang,” kata Erik usai acara Buka Bersama dengan tema 20 years of Collaboration: A Celebration of Excellence yang dilaksanakan di Financial Hall - Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (5/4/2023).

Adapun dana segar hasil IPO nantinya sekitar 23 persen nya akan digunakan untuk investasi teknologi AI dan sisanya untuk pembiayaan operasional klien enterprise.

Perusahaan teknologi penyedia berbagai solusi, mulai dari solusi perpesanan dengan menawarkan rangkaian layanan yang lengkap (WhatsApp, SMS dan email), chat commerce, custom development, AI dan Chatbot dengan berfokus pada pasar enterprise (B2B) dan saat ini sedang mengembangkan pasar Small Medium Business.

Erik mengatakan, perusahaan yang fokus pada solusi berbasis teknologi yang berfokus pada solusi komunikasi dan distribusi digital mengklaim sudah beroperasi selama 20 tahun dan tidak pernah mengalami kerugian.

Baca juga: VIDEO Gibran Rakabuming Beri Dukungan Bupati Lumajang Bangun Gereja dan Masjid Berdampingan

Perusahaan yang sudah memiliki sertifikasi ISO 9001 dan 27001 ini telah melayani lebih dari 500 klien enterprise dan diharapkan setelah IPO bisa menambah klien enterpise hingga dua kali lipatnya dalam waktu 1,5 tahun ke depan. Mereka menggunakan solusi AI berbasis NLP dari Jatis untuk mendulang penghasilan sembari menekan biaya.

Selain melayani klien enterprise, perusahaan juga telah melayani lebih dari 11.700 UMKM lewat produk Beranda Toko. Beranda Toko memungkinkan UMKM membangun marketplace mereka cukup lewat WhatsApp tanpa harus mengunduh aplikasi.

Sejak tahun 2018, perusahaan sudah dipercaya oleh WhatsApp yang kini dimiliki Meta, induk usaha Facebook dan dipilih sebagai salah satu partner terbaik Meta. Sejak diakuisisi Meta, WhatsApp kini bisa dikomersialisasi.

“Kami melayani medium and small business dengan berkolaborasi bersama Meta membangun marketplace. Ini pasarnya besar sekali ada sekitar 167 juta pengguna aktif WhatsApp dan sekitar 300 perusahaan menggunakan WhatsApp dalam 3 tahun terakhir. UMKM juga kan kalau mau masuk marketplace persyaratan terlalu banyak, ini yang coba kita minimalisir persyaratannya,” tambah Erik.

Erik juga mengakui Beranda Toko telah menggandeng beberapa payment gateway seperti Shopee, Gopay, Virtual Account Bank Mandiri, BRI dan BCA untuk semakin mrmanjakan UMKM dan konsumen mereka.

Baca juga: Andien Pernah Menangis Gara-gara Bernyanyi Sampai Dini Hari hingga Lupa Belajar Jelang Ujian Akhir

“Jadi ada satu masa sejak pandemi itu AI menjadi pop culture. Apalagi sejak adanya ChatGPT dari OpenAI itu oranng merasa sehari-hari berinteraksi dengan AI. Bayangkan efisiensi biaya yang begitu besar dibanding perusahaan harus pakai call center itu biayanya mahal sekali dibanding teknologi messaging berbasis AI,” kata Erik.

Perusahaan juga berencana masuk ke pasar global di mana induk udaha mereka beroperasi yakni Malaysia, Filipina dan Singapura. Pada akhir kuartal-ll, pihaknya akan menentukan apakah akan masuk ke pasar global di tahun 2023 atau 2024.

“Kami sampai di satu titik dimana ada opsi pasar Indonesia terus diperbesar tapi pasar global juga digarap, tentunya itu saat kita sudah confident dimana pasar Indonesia pertumbuhannya bagus,” pungkas Erik.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Perayaan 20 Tahun Jatis Mobile

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved