Pilpres 2024

Partai Golkar Disebut Lebih Berpeluang Bergabung ke KPP Dibanding KKIR, Pengamat: Mungkin ke NasDem

Pengamat sebut Partai Golkar lebih berpeluang bergabung ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dibanding Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR)

Editor: Panji Baskhara
Tribunnews.com
Pengamat sebut Partai Golkar lebih berpeluang bergabung ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dibanding Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Foto: Logo Partai Golkar. 

WARTAKOTALIVE.COM - Diketahui, Partai Golkar dinilai lebih berpeluang bergabung ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Dimana KPP tersebut digawangi Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat.

Hal tersebut jauh lebih baik ketimbang Partai Golkar bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang diusung Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Pernyataan itu dilontarkan Pengamat politik Ali Rif'an.

Baca juga: Partai Golkar Disebut Berpeluang Hengkang dari KIB dan Meninggalkan PAN dan PPP?

Baca juga: Koalisi Parpol Masih Cair, Partai Golkar Tetap Ngotot Airlangga Hartarto Jadi Capres di Pilpres 2024

Baca juga: Jusuf Kalla Ajak Partai Golkar Gabung Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024, PAN: Ngajak kan Biasa

Menurutnya, kepentingan Partai Golkar untuk mengusung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024 lebih terakomodir jika bergabung dengan KPP.

"Kalau lihat dari pertemuan terakhir, ada kecenderungan mungkin ke NasDem. Karena posisi cawapres Anies Baswedan masih kosong, kalau posisi cawapres Prabowo ini kan sudah seolah-olah diisi Cak Imin, meskipun belum final ya"

"Tapikan Cak Imin sudah sangat agresif ingin masuk dalam cawapres Prabowo gitu. Nah dari sisi itu ada kemungkinan ke Nasdem" kata Ali saat dihubungi wartawan, Rabu (29/3/2024).

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia ini juga mengatakan jika Golkar bergabung dengan Koalisi Perubahan, keuntungan juga akan didapat oleh koalisi yang mengusung Anies Baswedan sebagai Capres ini.

Ia menilai Koalisi Perubahan akan mendapat kepastian dengan adanya Golkar, mengingat hingga hari ini meskipun sudah menyatakan resmi berkoalisi.

Namun tarik-ulur kepentingan antara Nasdem-Demokrat-PKS soal cawapres disinyalir membuat belum adanya kepastian untuk koalisi ini.

"Kalau kesana posisinya yang barangkali, ada kepastian karena ada kemungkinan Koalisi Perubahan akan mengumumkan capres cawapres lebih awal."

"Kemudian, sudah ada capresnya gitu. Karena sudah ada capresnya, berarti posisi Airlangga sebagai cawapres. Sementara KIB, belum ada capres-cawapresnya"

"Katakan lah capres yang digadang-gadang Ganjar, tapi toh Ganjar itu kader partai PDIP yang sampai sekarang belum ada kepastian, kapan bu Mega mau mengumumkan capresnya,” tutur Ali.

Ali menyarankan agar koalisi besar antara Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS ini segera terbentuk.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved