Berita Video

VIDEO Fadli Zon Sebut FIFA Standar Ganda Cabut Piala Dunia Indonesia

Anggota DPR RI Fadli Zon kecewa dengan keputusan FIFA yang disebut berstandar ganda.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Fredderix Luttex
Istimewa
Anggota DPR RI Fadli Zon kecewa dengan keputusan FIFA yang disebut berstandar ganda. Pasalnya, FIFA tidak mau mendengar pendapat Indonesia dan cenderung membela mati-matian Israel. 

WARTAKOTALIVE.COM-JAKARTA--Anggota DPR RI Fadli Zon kecewa dengan keputusan FIFA yang disebut berstandar ganda.

Pasalnya, FIFA tidak mau mendengar pendapat Indonesia dan cenderung membela mati-matian Israel.

Fadli Zon ikut menanggapi pencabutan status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U-20.

Kata Fadli Zon, FIFA hanya menyebutkan pembatalan ini dikarenakan “situasi terkini” di dalam negeri Indonesia.

Namun “Situasi terkini” yang dimaksud FIFA tak jelas dan terkesan menutupi apa yang dimaksudnya.

Fadli Zon meyakini salah satu situasi terkini yang dimaksud FIFA bisa saja soal ramainya penolakan berbagai kalangan atas rencana kedatangan Timnas Israel U20 ke Indonesia.

Menurut Fadli Zon, sebagai organisasi sepakbola sejagat, FIFA mestinya bisa mengakomodasi kepentingan semua negara.

Termasuk memahami bahwa bagi sejumlah negara Israel bukan hanya sekadar isu olahraga, melainkan merupakan isu politik dan kemanusiaan yang serius.

Baca juga: Alga Matress Buka Alga Sleep Store di Jakarta, Ada Ruang Tidur untuk Mencoba Kasur Secara Privasi

Sehingga, tak seharusnya FIFA menempatkan atau memaksakan aturannya pada posisi lebih tinggi daripada aturan hukum, bahkan konstitusi sebuah negara.

Kata Fadli Zon, membela kepentingan Israel, sembari mengabaikan aspirasi negara-negara lain yang punya garis politik tegas terhadap Israel, membuat FIFA punya standar ganda dalam politik sepakbola.

"Sayangnya, selama ini FIFA memang telah menerapkan standar ganda dalam politik sepakbola," kata Fadli Zon.

Baca juga: Once Mekel Hanya akan Melantunkan Lagu Cemburu Setelah Dilarang Ahmad Dhani Menyanyikan Lagu Dewa 19

Politisi Partai Gerindra itupun menjabarkan  ada dua alasan kenapa FIFA dianggap memiliki standar ganda.

Pertama, FIFA tak konsisten dengan larangan politisasi sepakbola.

Misalnya ketika FIFA dan UEFA menjatuhkan sanksi pelarangan terhadap tim nasional serta klub Rusia untuk berpartisipasi dalam semua kompetisi di bawah FIFA dan UEFA.

Baca juga: Lesti Kejora Sakit Tifus hingga Batal Tampil Bernyanyi di Acara Pembukaan Outlet Milik Ivan Gunawan

FIFA juga melarang klub dan timnas Belarusia untuk melakukan pertandingan di kandang sendiri sebagai sanksi atas dukungan mereka terhadap Rusia dalam perang Ukraina.
Fadli Zon menganggap dua hal itu merupakan contoh standar ganda dari FIFA.

"Apakah itu bukan pelarangan yang bersifat politik?" bebernya.

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved