Berita Nasional

Indonesia Batal jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, AHY: Reputasi Indonesia di Mata Dunia Jatuh

Menurut AHY, setidaknya ada empat kerugian dari batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS/RIZAL BOMANTAMA
Agus Harimurti Yudhoyono kembali mengenakan baret hijau saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Tentara Nasional Indonesia (TNI), di Dermaga Kiat Indah, Cilegon, Banten beberapa waktu lalu 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyayangkan pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.

“Harusnya tidak seperti ini. Saat ini kita malu di dunia internasional. Kita patut bertanya kepada pemerintah sekarang, kenapa ini bisa terjadi. Padahal ada ruang untuk berdiplomasi, mengantisipasi dan mengkomunikasikannya. Nama baik dan reputasi kita di dunia internasional dipertaruhkan,” ujar AHY, Jumat (31/3/2023).

AHY menyesalkan ketika perhelatan Piala Dunia U20 2023 tersebut, akan segera dilaksanakan, tiba-tiba di dalam negeri ribut.

“Kemana saja selama ini? Padahal ada ruang untuk berdiplomasi. Lagi-lagi, jelang perhelatan tiba-tiba masing-masing punya suaranya, tidak bisa didisiplinkan. Ini berdampak pada nama baik negara,” tutur AHY.

Menurut AHY, setidaknya ada empat kerugian dari batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.

Baca juga: Bocoran dari Luhut, Jokowi Segera Resmikan LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Pertama, adalah rusaknya reputasi Indonesia. 

“Buruknya nama Indonesia di dunia internasional, karena dianggap tidak punya komitmen,” ucap AHY. 

Kedua, mubazirnya persiapan-persiapan yang telah dilakukan, juga kekecewaan para atlet terbaik Indonesia, para suporter, dan pecinta sepak bola Indonesia. 

“Betapa kecewanya atlet-atlet kita, jangankan atletnya, keluarganya, kita semua sebagai suporter dan sebagai penggemar sepak bola nasional juga pasti tidak terima begitu saja,’ kata AHY. 

Ketiga, adanya kerugian materiil akibat dana negara telah dikeluarkan untuk persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U20. 

“Ini kan semua sudah diperbaiki nih, sudah disiapkan, itu uang siapa? Uang negara, uang siapa itu? Uang rakyat. Jadi rugi lagi kita, udah berapa stadion Indonesia yang dipersolek supaya jadi, supaya pantas dan siap menjadi tuan rumah tadi. Ya bukannya sia-sia, tapi itu dipersiapkan untuk perhelatan akbar dunia,” ujar AHY. 

Keempat, kerugian potensi benefit atau keuntungan ekonomi yang bisa dihasilkan jika piala dunia digelar di Indonesia, termasuk pariwisata dan UMKM. 

“Bayangkan berapa negara yang akan datang. Belum lagi suporter dari negara lain di dunia yang ikut meramaikan untuk menonton. Jadi ada kerugian banyak potensi buat kita. Itu lapangan pekerjaan, penghasilan, devisa, itu macam-macam semuanya akan masuk ke kas negara juga,” kata AHY.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved