Piala Dunia U20
Koordinator Save Our Soccer: Jangan Pilih Tokoh Politik Pembuat Gaduh Di Pemilu 2024
Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali sebut Ganjar Pranowo dan tokoh lain akan mendapat sanksi sosial karena bikin gaduh.
Penulis: Rusna Djanur Buana | Editor: Rusna Djanur Buana
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Masyarakat penggemar sepak bola harus memberi sanksi sosial kepada pihak atau tokoh yang membuat kegaduhan yang berbuntut pada pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.
Bahkan jika memungkinkan, mereka bisa dituntut secara pidana. Hal tersebut disampaikan oleh pengamat sepak bola Akmal Marhali.
Keputusan FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 tidak lepas dari gelombang penolakan terhadap timnas Israel.
Awalnya gelombang penolakan muncul dari kalangan ormas namun melebar dari pejabat hingga partai politik.
Beberapa di antaranya yang menolak adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Bali I Wayan Koster, Partai PDI-P, PKS, PAN, Majelis Ulama Indonesia, Organisasi Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), dan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama.
Baca juga: Striker Timnas U20 Hokky Caraka Tunjuk Hidung, Ganjar Hancurkan Mimpi dan Karier Pemain Yunior
Akmal Marhali menyebut aksi penolakan tersebut rawan kepentingan karena sudah mulai memasuki musim Pemilu 2024. Kecurigaan itu memang tidak ada salahnya.
Pasalnya Timnas Israel sudah memastikan lolos sejak tahun lalu, tetapi gelombang penolakan justru baru muncul sekarang.
Terlebih lagi, selama ini beberapa agenda olahraga di Indonesia juga melibatkan atlet Israel dan berjalan aman tanpa penolakan.
Baca juga: Giliran Marselino Ferdinan Kecam Pembatalan Piala Dunia U20 di Indonesia, Mimpi Pemain Hancur
"Mereka orang-orang politik yang bermain di sepak bola dan menghilangkan mimpi masyarakat jangan dipilih di pemilu," tegas Akmal Marhali kepada Kompas.com.
Akmal Marhali juga bicara mengenai kemungkinan memberikan sanksi pidana.
Sebab, pembatalan Piala Dunia U20 sangat merugikan bangsa Indonesia. Citra Indonesia di negara lain menjadi buruk.
Sepak bola Indonesia juga kemungkinan akan dikucilkan dari dunia Internasional.

Sanksi FIFA juga siap menanti Indonesia. Belum lagi dana pembangunan yang dikeluarkan untuk renovasi stadion dan persiapan lain sebagai tuan rumah.
Jumlah dana yang digelontorkan tidaklah sedikit dan kini sia-sia begitu saja 50 hari sebelum hari H.
"Mereka juga harusnya dihukum pidana karena sudah membuat kerugian besar buat negara ini baik materiil maupun imateriil," ujar Koordinator Save Our Soccer tersebut.
"Karena persiapan yang sejak 2019 sampai sekarang, kemudian dibatalkan karena semata egoisme sentris kepentingan politik," pungkasnya.
Kepastian pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah sudah diumumkan FIFA melalui situs web resminya.
FIFA mengatakan, pencoretan ini tidak mengubah jadwal Piala Dunia U20 yang sudah ditetapkan, yakni 20 Mei 2023. tuan rumah pengganti Indonesia akan diumumkan dalam waktu dekat.