Demo Pendeta
Puluhan Pendeta Tuntut Ketum GPdI Mundur, Nyaris Baku Hantam dengan Pengurus Majelis Pusat
Hal memalukan dilakukan puluhan pendeta, mereka demo dan nyaris baku hantam saat menuntut mundur sang pemimpin.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Puluhan pendeta yang mengatasnamakan diri Forum Peduli GPdI adakan demonstrasi di depan Kantor Majelis Pusat Gereja Pentakosta di Indonesia (PGdI), Selasa (28/3/2023).
Nampak puluhan orang mengenakan kemeja putih dan celana hitam itu mendatangi Kantor Majelis Pusat PDdI di Jalan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sembari membawa spanduk.
Baca juga: Meresmikan Gereja Pentakosta, Anies Baswedan Dinobatkan Sebagai Bapak Kesetaraan Indonesia
Para pendeta itu pun secara bergantian meneriakkan orasi di depan gerbang yang telah dikunci rapat dan dijaga oleh petugas keamanan.
Namun, kerusuhan mulai nampak saat peserta demonstrasi itu menuntut masuk ke dalam Kantor Majelis Pusat PDdI untuk menyampaikan aspirasi secara langsung.
"Kami ini aksi damai, ini juga gereja kami ikut bangun, kasih kami izin untuk masuk ke gereja kami sendiri," teriak seorang peserta aksi.
Baca juga: Ngobrol dengan Pendeta, Kakek Ruben Hilang Saat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Meski sudah meminta masuk secara baik-baik, pihak keamanan tidak membukakan pintu gerbang.
Alhasil, peserta aksi pun mulai terpancing emosi dan melontarkan kata-kata tuntutan dengan nada keras dan mulai bersorak-sorai.
Puncak kerusuhan terjadi, saat puluhan pendeta itu mencoba mendorong gerbang gereja hingga menimbulkan gesekan dengan pengurus Kantor Majelis Pusat PDdI.
Perwakilan peserta aksi, Pendeta Dandels Kaluas menjelaskan, peserta aksi datang dari para pendeta PDdI di sejumlah wilayah.
"Kami menolak keras kepemimpinan Pendeta Doktor John Weol sebagai ketua umum dan meminta agar memberhentikan seluruh kabinetnya," kata Kaluas.
Kaluas juga meminta agar Ketua Majelis Pertimbangan Rohani baik di Indonesia maupun di Luar Negeri untuk sepakat mengadakan musyawarah besar luar biasa (Mubeslub).
"Kami meminta kepada ketua majelis pertimbangan rohani dan ketua-ketua di daerah Indonesia maupun di luar negeri, kami usulkan untuk mengadakan Mubeslub," ungkapnya.
Menurut Kaluas, Pendeta John Weol telah bertindak sewenang-wenang memberhentikan sejumlah pendeta di daerah tanpa alasan yang jelas.
"Bukan cuma penonaktifkan tapi diberhentikan secara tidak terhormat jadi ada tujuh pendeta yang di Banten dipecat," ungkapnya.
Alasannya karena membangkang katanya tidak mengikuti aturan daerah, padahal mereka pemimpin yang ada di daerah sudah menabrak anggaran dasar anggaran rumah tangga mereka itu pengkhianat konstitusi," pungkasnya.
Hingga berita ini dibuat, Warta Kota telah meminta pernyataan dari pihak pengurus Kantor Majelis Pusat PDdI namun belum bersedia.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
demo pendeta
Pendeta
Pusat Gereja Pentakosta di Indonesia (PGdI)
Forum Peduli GPdI
Kantor Majelis PGdI
Gereja Pentakosta
Indonesia Wajib Mewaspasdai Kekuatan Palestina yang Selalu Lolos ke Putaran Final Piala Asia |
![]() |
---|
Anggota TNI Pelaku Tabrak Lari Pasutri Hingga Tewas di Bekasi Sempat Bohong, Terbongkar Karena Viral |
![]() |
---|
VIDEO : Politisi PDIP Jawab Kritik Jusuf Kalla Soal Jalan Tol di Era Presiden Jokowi |
![]() |
---|
Diperiksa KPK sebagai Saksi, Mario Dandy Mengaku Tak Tahu Proses Hukum yang Menjerat Ayahnya |
![]() |
---|
Selamatkan Balitanya yang Hanyut di Saluran Air, Seorang Ayah Ikut Terbawa Arus dan Meninggal |
![]() |
---|