Berita Jakarta
Ditolak Warga, Dinkes Sebut Pembangunan Puskesmas Glodok Mendesak
Ani Ruspitawati mengatakan, pada umumnya akses yang digunakan warga Glodok, terutama lansia menuju Puskesmas Taman Sari adalah bajaj.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menilai, pembangunan Puskesmas Kelurahan Glodok, Jakarta Barat di lapangan Kebon Torong merupakan hal yang mendesak untuk dilakukan pada 2023.
Selama ini, warga Glodok memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Taman Sari, yang jaraknya cukup jauh dan memerlukan biaya perjalanan cukup besar menuju ke sana.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, pada umumnya akses yang digunakan warga Glodok, terutama lansia menuju Puskesmas Taman Sari adalah bajaj.
Rata-rata biaya yang dikeluarkan mereka sebesar Rp 30.000 untuk sekali perjalanan.
Baca juga: Pj. Gubernur Heru Apresiasi Sinergi Swasta dalam Revitalisasi Kawasan Kamal Muara
“Puskesmasnya gratis, tapi transport-nya besar jadi itu tidak memberikan fasilitas yang baik juga untuk warga,” ujar Ani saat rapat kerja dengan Komisi E DPRD DKI Jakarta pada Rabu (29/3/2023).
Berdasarkan analisa Dinkes DKI Jakarta, Puskesmas Kecamatan terdekat rata-rata memiliki jarak sekitar 2 kilometer dari Kelurahan Glodok dan dapat ditempuh kurang dari 10 menit. Selain itu, jumlah kunjungan warga Glodok di Puskesmas Kecamatan Tambora cukup tinggi dari 29 pasien sampai 67 pasien per hari.
Meski demikian, Ani mengaku ada sejumlah tantangan yang dihadapi Dinkes DKI Jakarta untuk melakukan pembangunan di Kebon Torong yang memiliki luas 976 meter persegi.
Mulai dari penolakan warga setempat dari RT 12 dan 13 di RW 01, karena lahan yang akan dibangun merupakan lokasi sarana olahraga warga.
Baca juga: Beralasan BAB, Pemilik Travel Umrah yang Tipu Ratusan Jemaah Buang 3 Kartu ATM di Kamar Mandi Hotel
Tantangan lainnya akses masuk kecil, hanya cukup satu mobil ambulans; tidak terdapat transportasi umum dan jarak dari jalan besar kurang lebih 500 meter; serta lokasi berada di tengah komplek yang terpisah dari permukiman warga lainnya.
“Tantangannya memang ada penolakan dari warga setempat, khususnya adalah RT 12 dan 13 di RW 01, yang ada di sekitar lokasi, sementara mungkin warga lainnya yang betul-betul membutuhkan Puskemas,” jelasnya.
Meski demikian, Dinkes memiliki opsi untuk pembangunan Puskesmas di wilayah lain yaitu di Jalan Gadjah Mada Nomor 189, Kelurahan Glodok, Jakarta Barat atau berada di belakang Hotel Novotel. Lahan tersebut masih dalam proses penyerahan aset dari pihak swasta kepada pemerintah daerah.
Hanya saja di lahan ini, pemerintah daerah memiliki tantangan lain yaitu aksesnya tidak bisa dilintasi ambulans, tidak terdapat transportasi umum, berada di belakang hotel sehingga tidak tampak muka karena terhimpit bangunan besar dan akses menuju jalan besar kurang lebih 500 meter.
Baca juga: Banyak Warga Miskin, Jupiter Dorong Pembangunan Puskesmas Glodok Dialihkan ke Kelurahan Tangki
“Luas tanahnya 661 meter persegi dan itu mendekati standar luas Puskesmas sesuai Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas, namun masih belum memenuhi standar luas bangunan,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga RW 01 Kelurahan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat menolak rencana pemerintah untuk melakukan alihfungsi lahan lapangan Kebon Torong menjadi Puskesmas Glodok. Hal tersebut nampak dari spanduk berwarna kuning merah yang ditempelkan warga di sekeliling lapangan Kebon Torong.
Dalam spanduk tersebut, diketahui bahwa warga menolak pembangunan itu lantaran merasa jika lapangan Kebon Torong merupakan satu-satunya Ruang Publik Terpadu Ramah Anak dan Lansia (RPTRA-L) di Kelurahan Glodok. Selain itu, warga merasa lapangan tersebut masih aktif beroperasi sejak 1950 untuk aktivitas warga, baik untuk olahraga atau sekadar bermain.
Ketua RW 01 Kelurahan Glodok, Denny Setiawan mengatakan, penolakan warga tersebut merupakan reaksi keterkejutan lantaran warga tak mendapatkan sosialisasi sebelumnya. Terlebih, wacana pembangunan puskesmas itu dilakukan di lapangan aktif yang menjadi tempat warga beraktivitas sehari-hari.
“Sebenarnya itu kan fasilitas olahraga warga-warga kami di sini, tapi karena mau dibangun puskesmas, warga itu kaget dengan tiba-tiba yang tadinya tempat olahraga jadi hilang,” ujar Denny saat ditemui di Pos RW 01 Kelurahan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (10/3/2023). (faf)
Miris, Akses Jalan Digugat, Vihara Berusia 100 Tahun Terancam Terisolasi, Jemaah: Itu Tanah Hibah |
![]() |
---|
Konser Coldplay Digelar Sepekan Sebelum Hari Pertama Kampanye Pemilu 2024, Polisi: Tak Masalah |
![]() |
---|
Inspirasi Kesetaraan Gender di Dunia Kerja, Kaum Perempuan Mampu Tunjukkan Karakter Leadership |
![]() |
---|
Gapeka 2023 Berlaku Mulai 1 Juni 2023, PT KAI Operasikan 3 KA Jarak Jauh Baru, Berikut Jadwalnya |
![]() |
---|
Tidak Hanya Lapor Polisi, Giuseppe Sempat Kirim Surat ke Ombudsman & Kompolnas untuk Minta Bantuan |
![]() |
---|