Yuk Lihat Cerita Empat Sosok Inspiratif Pejuang Perubahan Iklim di NTT Lewat Film Climate Witness

Yayasan Humanis dan Inovasi sosial bersama Coaction Indonesia dan Hutan Itu Indonesia memproduseri sebuah series berjudul ‘Climate Witness’.

dok. Coaction Indonesia
Film dokumenter Climate Witness yang akan tayang di Youtube pada Kamis 30 Maret 2023 mendatang. Film Climate Witness menceritakan tentang empat sosok inspiratif dari Nusa Tenggara Timur yang telah melakukan berbagai inisiatif aksi iklim mulai dari pengelolaan hutan mangrove. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Yayasan Humanis dan Inovasi sosial (Hivos Indonesia) bersama Coaction Indonesia dan Hutan Itu Indonesia memproduseri sebuah series berjudul Climate Witness.

Film dokumenter berdurasi sekitar 60 menit ini menyuarakan isu iklim dan motivasi untuk menjaga kelestarian alam.

Adapun plot cerita dalam film Climate Witness ini mengisahkan tentang empat sosok inspiratif dari Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Dimulai dari daerah pesisir Tanah Merah di Kupang, Pasir Panjang di kota Kupang, Desa mbatakapidu di Sumba Timur dan Kambata Wundut di Sumba Timur.

Keempat sosok inspiraif tersebut adalah Joni Messakh, Yasinta Adoe, Selia Narwasti Rangi dan Lunggi Randa yang telah melakukan berbagai inisiatif aksi iklim mulai dari pengelolaan hutan mangrove.

Mereka melakukan pendampingan warga pesisir terdampak, kearifan lokal masyarakat adat hingga keterlibatan anak muda dalam memberikan edukasi di lingkungan sekitarnya.

Joni adalah seorang nelayan dari Desa Tanah Merah, Kabupaten Kupang, NTT. Ia dikenal sebagai seorang pahlawan iklim karena kontribusinya dalam menanam mangrove.

Mangrove tersebut menjadi ladang berkah bagi masyarakat, sekaligus membentangi mereka dari dampak buruk perubahan iklim.

Ia mengikuti jejak sang ayah. Dampak lingkungan yang buruk akibat pengambilan pasir dari tahun 1978 membuat ayah Pak Joni mulai menanam mangrove.

Semangat itu dilanjutkan oleh Joni sejak tahun 2005. Dimulai dari lima hektar lahan dengan 50 ribu mangrover, saat ini wilayah pesisir Desa Tanah Merah telah ditumbuhi 145 hektar lahan mangrove.

Usaha yang nampak kecil dan sederhana berhasil menjadi sesuatu yang besar. Saat ini, mangrove yang ditanam Joni berhasil melindungi warga dari dampak perubahan iklim dan menjadi sumber pendapatan masyarakat.

Kisah insiparatif juga datang dari sosok Selia Narwasti Nangi yang membangun organisasi Cahaya Anak Sumba. Melalui organisasi yang ia bentuk ini, Selia menciptakan wadah pendidikan yang baik dan hangat untuk anak-anak di Sumba.

Dengan kepercayaan bahwa generasi muda menjadi harapan untuk bumi yang lebih hijau. Berbekal impian, Selia kini berhasil membantu lebih dari 200 anak di Sumba untuk belajar.

Sementara itu, Yasinta Adoe seorang wanita tangguh dan pemberani yang memimpin masyarakat pesisir Pasir Panjang yang berada di wilayah Kota Lama, Kota Kupang menolak pembangunan jogging track. Lewat aksi perjuangannya tersebut akhirnya berbuah manis.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved