Perang Rusia Ukraina

Tak Kalah Gertak, Inggris Kirim Uranium ke Ukraina, Putin Bangun Instalasi Nuklir di Belarus

Perang Rusia-Ukraina tampaknya belum ada titik terang selesai, justru makin pelik. Penggunaan zat berbahaya seperti uranium dan nuklir mungkin terjadi

Penulis: Valentino Verry | Editor: Valentino Verry
AP by dailymail.co.uk
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pihaknya segera membangun instalasi nuklir di Belarus, buntut pengiriman uranium oleh Inggris ke Ukraina. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki ketegasan dan keberanian yang luar biasa.

Intimidasi negara di dunia terhadapnya seolah tak mempan untuk menghentikan perang dengan Ukraina.

Kepemimpinan dan keberanian seorang pemimpin negara seperti ini patut diacungi jempol.

Seperti saat ini, Inggris yang membantu Ukraina dengan mengirim Uranium, langsung direspons oleh Putin.

Putin menunjukkan kesiapannya untuk memulai perang dunia lewat senjata nuklir, dan ini menurutnya bukan gertak.

Uranium merupakan zat kimia yang ampuh digunakan dalam peperangan, jika menjadi korban maka negara itu mengalami radiasi.

"Rusia kini sedang menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan khusus untuk senjata nuklir di Belarus, dan siap digunakan ke wilayah di sekitarnya," kata Putin.

Baca juga: Heboh Vladimir Putin, ICC Keluarkan Perintah Penangkapan di 120 Negara, Pemerintah Rusia Takut

Berdasarkan ulasan Russia Today, Senin (27/3/2023), Putin menjelaskan bahwa senjata nuklir di Belarus ini akan siap pada 1 Juli 2023.

"Sekarang kami sedang menuntaskan pembangunan instalasinya," ujar Putin.

Kendati demikian, Putin menekankan bahwa Rusia tidak berencana menyerahkan kendali senjata nuklir taktis itu kepada Belarus, tapi negaranya yang akan mengendalikan penuh.

Baca juga: 17 Kepala Negara Bakal Hadiri KTT G20 Bali, Vladimir Putin dan Volodymyr Zelenskyy Belum Pasti

Menurut Putin, penempatan nuklir taktis di Belarus ini bukan tanpa sebab.

"Langkah tersebut didorong oleh keputusan Inggris yang memberikan amunisi depleted Uranium kepada Ukraina," ucapnya.

Sebelumnya, Inggris mengumumkan pada Maret ini mereka berencana untuk mengirim peluru kendali yang mengandung Uranium ke Ukraina untuk digunakan pada tank tempur Challenger 2.

Rusia pun mengecam langkah itu sebagai tanda 'kecerobohan mutlak, tidak bertanggung jawab, dan impunitas' pihak Inggris dan Amerika Serikat (AS).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Ukraina pada 2022, dalam rangka mendamaikan, namun tak ada pengaruh karena pesan perdamaian tak direspons sama sekali oleh Rusia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Ukraina pada 2022, dalam rangka mendamaikan, namun tak ada pengaruh karena pesan perdamaian tak direspons sama sekali oleh Rusia. (Tribunnews.com)
Halaman
12
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved